Deretan Jenderal TNI Bintang 4 Jebolan Akmil 1970, Nomor 1 dan 4 Disegani di Kopassus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyandang pangkat Jenderal TNI merupakan impian setiap prajurit. Sebab pangkat Jenderal merupakan kedudukan tertinggi yang dapat dicapai seorang Perwira Tinggi (Pati) dalam karier militernya.
Namun, tidak semua prajurit TNI termasuk mereka yang lulus dari Akademi Militer (Akmil), Magelang bisa mencapai jenjang kepangkatan tertinggi tersebut.
Sejak didirikan pada 31 Oktober 1945 dengan nama Militaire Academie (MA) di Yogyakarta, hanya 29 orang yang berhasil meraih pangkat Jenderal. Dari jumlah tersebut, lulusan Akmil 1970 terbilang istimewa karena paling banyak lulusannya yang berhasil mencapai pangkat Jenderal TNI.
Berdasarkan data dari website resmi akmil.ac.id tercatat ada empat orang lulusan Akmil 1970 yang menyandang pangkat Jenderal TNI. Keempat orang ini merupakan tokoh militer yang cukup disegani di kalangan militer hingga saat ini.
1. Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo
Pria kelahiran 12 Juni 1946 di Desa Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan lulusan Akmil 1970 pertama yang meraih pangkat Jenderal TNI.
Berdasarkan catatan resmi Akmil, mantan Danjen Kopassus ini mendapat pangkat Jenderal penuh pada 11 Februari 1998 saat dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Wiranto yang diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Soeharto.
Dikutip dari buku biografi berjudul ”Jenderal TNI Wiranto: Penegak Gerakan Disiplin Nasional” Subagyo HS merupakan lulusan Akmil dari kecabangan infanteri Kopassus. Peraih dua kali Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dalam Operasi Seroja dan Operasi Woyla ini, merupakan satu-satunya KSAD yang merasakan kepemimpinan tiga presiden yakni, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie dan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Di awal-awal Reformasi 1998. Sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Darat (AD), Subagyo yang merupakan KSAD ke 20 merupakan sosok yang berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Tanah Air yang saat itu tengah mengalami pergolakan.
2. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi
Nama Fachrul Razi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pria kelahiran Kutaradja, Banda Aceh 26 Juli 1947 Aceh ini pernah menjabat sebagai Menteri Agama (Menag) di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di militer, karier Fachrul Razi cukup moncer. Dia merupakan abituren Akmil 1970 kedua yang meraih pangkat Jenderal TNI. Dari catatan resmi Akmil, pangkat tertinggi itu diraihnya saat menjabat sebagai Wakil Panglima TNI mendampingi Panglima TNI Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto atau Widodo A.S terhitung mulai tanggal 1 November 1999.
Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah dijabat Fachrul Razi adalah Dan Brigif Linud Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KSAD, Kasdam VII/Wirabuana. Setelah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil) kariernya semakin melejit.
Fachrul Razi kemudian diangkat menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI, kemudian Kasum ABRI, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan sekarang bernama Kementerian Pertahanan (Kemhan). Puncak kariernya di militer adalah Wakil Panglima TNI.
3. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1970 ketiga yang meraih pangkat Jenderal TNI adalah Tyasno Sudarto. Dia meraih pangkat tertingginya di militer saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 19 November 1999.
Jabatan KSAD diraih pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 14 November 1948 saat menggantikan posisi rekan seangkatannya di Akmil yakni, Jenderal TNI Subagyo HS.
Pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur, Tyasno Sudarto pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danramil Kodim 0504/Jakarta Selatan, Asrena KSAD, Pangdam IV/Diponegoro, dan Kepala BAIS TNI. Puncak karier militernya saat diangkat menjadi KSAD.
4. Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan
Siapa tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) saat ini merupakan lulusan Akmil 1970 keempat yang meraih pangkat Jenderal TNI.
Berbeda dengan tiga rekan seangkatannya yang meraih pangkat Jenderal TNI saat masih aktif berdinas, Luhut Binsar Pandjaitan memperoleh pangkat tertingginya tersebut setelah pensiun.
Letjen TNI Purn Sintong Pandjaitan dalam buku biografi Luhut Binsar Pandjaitan berjudul “Luhut” yang ditulis adik kandungnya Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, menceritakan atas jasa-jasanya dan prestasi selama 30 tahun mengabdi di TNI, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menganugerahi Bintang 4 Kehormatan kepada Luhut pada 1 November 2000.
Namun, tidak semua prajurit TNI termasuk mereka yang lulus dari Akademi Militer (Akmil), Magelang bisa mencapai jenjang kepangkatan tertinggi tersebut.
Sejak didirikan pada 31 Oktober 1945 dengan nama Militaire Academie (MA) di Yogyakarta, hanya 29 orang yang berhasil meraih pangkat Jenderal. Dari jumlah tersebut, lulusan Akmil 1970 terbilang istimewa karena paling banyak lulusannya yang berhasil mencapai pangkat Jenderal TNI.
Berdasarkan data dari website resmi akmil.ac.id tercatat ada empat orang lulusan Akmil 1970 yang menyandang pangkat Jenderal TNI. Keempat orang ini merupakan tokoh militer yang cukup disegani di kalangan militer hingga saat ini.
1. Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo
Pria kelahiran 12 Juni 1946 di Desa Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan lulusan Akmil 1970 pertama yang meraih pangkat Jenderal TNI.
Berdasarkan catatan resmi Akmil, mantan Danjen Kopassus ini mendapat pangkat Jenderal penuh pada 11 Februari 1998 saat dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Wiranto yang diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Soeharto.
Dikutip dari buku biografi berjudul ”Jenderal TNI Wiranto: Penegak Gerakan Disiplin Nasional” Subagyo HS merupakan lulusan Akmil dari kecabangan infanteri Kopassus. Peraih dua kali Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dalam Operasi Seroja dan Operasi Woyla ini, merupakan satu-satunya KSAD yang merasakan kepemimpinan tiga presiden yakni, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie dan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Di awal-awal Reformasi 1998. Sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Darat (AD), Subagyo yang merupakan KSAD ke 20 merupakan sosok yang berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Tanah Air yang saat itu tengah mengalami pergolakan.
2. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi
Nama Fachrul Razi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Pria kelahiran Kutaradja, Banda Aceh 26 Juli 1947 Aceh ini pernah menjabat sebagai Menteri Agama (Menag) di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di militer, karier Fachrul Razi cukup moncer. Dia merupakan abituren Akmil 1970 kedua yang meraih pangkat Jenderal TNI. Dari catatan resmi Akmil, pangkat tertinggi itu diraihnya saat menjabat sebagai Wakil Panglima TNI mendampingi Panglima TNI Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto atau Widodo A.S terhitung mulai tanggal 1 November 1999.
Sejumlah jabatan strategis lainnya yang pernah dijabat Fachrul Razi adalah Dan Brigif Linud Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KSAD, Kasdam VII/Wirabuana. Setelah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil) kariernya semakin melejit.
Fachrul Razi kemudian diangkat menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI, kemudian Kasum ABRI, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan sekarang bernama Kementerian Pertahanan (Kemhan). Puncak kariernya di militer adalah Wakil Panglima TNI.
3. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1970 ketiga yang meraih pangkat Jenderal TNI adalah Tyasno Sudarto. Dia meraih pangkat tertingginya di militer saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 19 November 1999.
Jabatan KSAD diraih pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 14 November 1948 saat menggantikan posisi rekan seangkatannya di Akmil yakni, Jenderal TNI Subagyo HS.
Pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur, Tyasno Sudarto pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danramil Kodim 0504/Jakarta Selatan, Asrena KSAD, Pangdam IV/Diponegoro, dan Kepala BAIS TNI. Puncak karier militernya saat diangkat menjadi KSAD.
4. Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan
Siapa tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) saat ini merupakan lulusan Akmil 1970 keempat yang meraih pangkat Jenderal TNI.
Berbeda dengan tiga rekan seangkatannya yang meraih pangkat Jenderal TNI saat masih aktif berdinas, Luhut Binsar Pandjaitan memperoleh pangkat tertingginya tersebut setelah pensiun.
Letjen TNI Purn Sintong Pandjaitan dalam buku biografi Luhut Binsar Pandjaitan berjudul “Luhut” yang ditulis adik kandungnya Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, menceritakan atas jasa-jasanya dan prestasi selama 30 tahun mengabdi di TNI, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menganugerahi Bintang 4 Kehormatan kepada Luhut pada 1 November 2000.
(cip)