Tarif Semua Jenis Tes COVID-19 Perlu Distandarisasi
loading...
Pelaksanaan swab test atau uji usap. MPR mendorong pemerintah melakukan standarisasi semua jenis tes COVID-19. Foto/Dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo berpandangan bahwa harga tes COVID-19 memang perlu dibuat standarisasinya, baik itu rapid test maupun PCR swab test. Sehingga, tes Covid-19 itu tidak telalu membenani masyarakat di era new normal.
"Saya mendorong Kemenkes segera menetapkan standar pembiayaan atau harga untuk tes COVID-19, mengingat apabila standardisasi harga tersebut tidak segera ditetapkan, berpotensi membuka peluang komersialisasi yang akan membebani masyarakat, khususnya masyarakat yang akan bepergian," kata Bambang Soesatyo kepada wartawan, Rabu (8/72020).
Kemudian, pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap harga tes COVID-19 apabila standardisasi tidak memungkinkan untuk dilakukan, mengingat adanya potensi terjadinya penyimpangan dan komersialisasi tes COVID-19 oleh rumah sakit swasta. (Baca juga: Kemenkes Tetapkan Biaya Rapid Test Tertinggi Rp150.000 )
"Sebagai akibat dari lemahnya peran pemerintah dalam mengatur dan mengawasi uji tes tersebut," ujar Bamsoet.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengimbau masyarakat, khususnya kelompok yang rentan terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil tes, serta membutuhkan layanan kesehatan darurat, agar langsung berobat ke rumah sakit (RS) rujukan pemerintah yang menangani COVID-19.
"Agar (mereka) segera mendapat pertolongan, dan semua biaya ditanggung oleh pemerintah," katanya.(Baca juga: Rapid Test Mahal, Menhub 'Ngemis' Subsidi ke Menkeu )
"Saya mendorong Kemenkes segera menetapkan standar pembiayaan atau harga untuk tes COVID-19, mengingat apabila standardisasi harga tersebut tidak segera ditetapkan, berpotensi membuka peluang komersialisasi yang akan membebani masyarakat, khususnya masyarakat yang akan bepergian," kata Bambang Soesatyo kepada wartawan, Rabu (8/72020).
Kemudian, pria yang akrab disapa Bamsoet ini juga mendorong pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap harga tes COVID-19 apabila standardisasi tidak memungkinkan untuk dilakukan, mengingat adanya potensi terjadinya penyimpangan dan komersialisasi tes COVID-19 oleh rumah sakit swasta. (Baca juga: Kemenkes Tetapkan Biaya Rapid Test Tertinggi Rp150.000 )
"Sebagai akibat dari lemahnya peran pemerintah dalam mengatur dan mengawasi uji tes tersebut," ujar Bamsoet.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengimbau masyarakat, khususnya kelompok yang rentan terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil tes, serta membutuhkan layanan kesehatan darurat, agar langsung berobat ke rumah sakit (RS) rujukan pemerintah yang menangani COVID-19.
"Agar (mereka) segera mendapat pertolongan, dan semua biaya ditanggung oleh pemerintah," katanya.(Baca juga: Rapid Test Mahal, Menhub 'Ngemis' Subsidi ke Menkeu )
(abd)
Lihat Juga :
