Deretan Pangkostrad yang Memiliki Brevet Para Utama, Dua di Antaranya Menantu Jenderal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tercatat menyandang Brevet Para Utama pemberian Korps Pasukan Khusus (Kopassus) . Brevet Para Utama diberikan bukan dengan sembarangan.
Brevet para utama merupakan bentuk penghargaan Korps Baret Merah atas peningkatan kerja sama yang telah dilakukan selama ini dalam membina dan meningkatkan kemampuan di bidang keparaan.
Selain itu, Brevet Para Utama merupakan tanda kemahiran atau kualifikasi yang diberikan oleh Korps atau angkatan kepada seseorang atas usaha dan jerih payahnya mengikuti pendidikan dan latihan pada bidang atau spesialisasi tertentu.
Sebelum disematkan, penerima Brevet Para Utama terlebih dahulu mengikuti serangkaian proses latihan, mulai dari Serbuan Gedung di Sat-81 Kopassus, menembak runduk dari atas gedung, patroli, serbuan ruangan pesawat, serangan regu Komando Unit-81, dan eksfiltrasi.
Berikut ini daftar Pangkostrad yang memiliki Brevet Para Utama dari Kopassus:
1. Letjen TNI Maruli Simanjuntak
Letjen TNI Maruli Simanjuntak merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 31 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Pangkostrad. Maruli, lulusan Akmil 1992 ini berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Pangdam IX/Udayana. Dia juga pernah dipercaya mengisi posisi Danpaspampres pada 2018-2020. Selain karier militernya yang cemerlang, Maruli cukup dikenal karena merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain Brevet Para Utama, Maruli juga memiliki Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Pin Setia Waspada Paspampres, hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
2. Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Jenderal TNI Dudung Abdurachman adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 17 November 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Dudung, merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad TNI AD). Dudung menerima Brever Para Utama ketika sudah menjadi KSAD pada 2021 lalu.
Selama berkarier di militer, Jenderal Dudung memiliki deretan Brevet yang tersemat di seragamnya yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Para Raider, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur), hingga Brevet Para Utama.
3. Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang menjabat sebagai Panglima TNI sejak tanggal 17 November 2021 menggantikan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto. Andika merupakan lulusan Akmil tahun 1987.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah. Andika juga tak lama lagi akan memasuki masa pensiun.
Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. Andika tercatat memiliki sejumlah brevet yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Pandu Udara (Pathfinder), Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir, Brevet Komando Kopasgat, dan masih banyak lagi.
4. Letjen TNI Edy Rahmayadi
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi menjabat sebagai Pangkostrad pada periode 25 Juli 2015-4 Januari 2018. Pria kelahiran 10 Maret 1961 ini kemudian ditetapkan menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018, tanggal 4 Januari 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Edy Rahmayadi merupakan lulusan Akmil tahun 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Edy Rahmayadi pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Saat ini Edy menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Selain Brevet Para Utama, Letjen Edy juga memiliki Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Kualifikasi Pandu Udara (Pathfinder), hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
5. Jenderal TNI Mulyono
Jenderal TNI (Purn) Mulyono menjabat sebagai Pangkostrad pada periode 21 Maret 2014-5 September 2014. Pada 2015, Mulyono lalu ditunjuk menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Penunjukannya sebagai KSAD ditetapkan dalam Keppres Nomor 54/TNI tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dimutasi menjadi Panglima TNI.
Dalam sepak terjangnya di dunia militer, Jenderal Mulyono memiliki sederet brevet di seragamnya. Beberapa di antaranya adalah Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur), dan Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor).
6. Jenderal TNI Pramono Edhie Prabowo
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo merupakan Pangkostrad ke-27 yang menjabat dari periode 30 September 2010-9 Agustus 2011. Ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, Pramono menduduki jabatan sebagai Pangdam III Siliwangi. Ayahnya Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.
Posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko Ppda Mei 2013. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.
Pramono Edhie memiliki sejumlah brevet yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir, Brevet Denjaka, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
7. Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menjadi Pangkostrad ke-26 dalam periode masa janbatan 5 September 2014-27 Juli 2015. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dari tahun 2002 hingga 2005.
Pria kelahiran 21 April 1950, kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD dari tahun 2002 hingga 2005.
Ryamizard memiliki banyak brevet sepanjang kariernya di dunia militer. Sebut saja Brevet Komando Kopassus, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, Brevet Taipur, Brevet Raider, Brevet Hiu Kencana, Brevet Denjaka, Brevet Komando Marinir, hingga Brevet Komando Paskhas.
8. Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar merupakan Pangkostrad ke-17. Pria kelahiran 10 Februari 1940 ini menduduki posisi sebagai orang nomor satu di Kostrad pada periode 1990-1993.
Lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1963 ini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1993 sampai 1995. Dia juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Menikah dengan Sri Hardjanti, sosok Wismoyo merupakan ipar Presiden Soeharto.
Sepanjang kariernya, Jenderal Wismoyo memiliki deretan brevet yang tersemat di seragamnya. Di antaranya adalah Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, dan Brevet Hiu Kencana.
Brevet para utama merupakan bentuk penghargaan Korps Baret Merah atas peningkatan kerja sama yang telah dilakukan selama ini dalam membina dan meningkatkan kemampuan di bidang keparaan.
Selain itu, Brevet Para Utama merupakan tanda kemahiran atau kualifikasi yang diberikan oleh Korps atau angkatan kepada seseorang atas usaha dan jerih payahnya mengikuti pendidikan dan latihan pada bidang atau spesialisasi tertentu.
Sebelum disematkan, penerima Brevet Para Utama terlebih dahulu mengikuti serangkaian proses latihan, mulai dari Serbuan Gedung di Sat-81 Kopassus, menembak runduk dari atas gedung, patroli, serbuan ruangan pesawat, serangan regu Komando Unit-81, dan eksfiltrasi.
Berikut ini daftar Pangkostrad yang memiliki Brevet Para Utama dari Kopassus:
1. Letjen TNI Maruli Simanjuntak
Letjen TNI Maruli Simanjuntak merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 31 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Pangkostrad. Maruli, lulusan Akmil 1992 ini berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) dan Detasemen Tempur Cakra.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Pangdam IX/Udayana. Dia juga pernah dipercaya mengisi posisi Danpaspampres pada 2018-2020. Selain karier militernya yang cemerlang, Maruli cukup dikenal karena merupakan menantu dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain Brevet Para Utama, Maruli juga memiliki Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Pin Setia Waspada Paspampres, hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
2. Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Jenderal TNI Dudung Abdurachman adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 17 November 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Dudung, merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang empat ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad TNI AD). Dudung menerima Brever Para Utama ketika sudah menjadi KSAD pada 2021 lalu.
Selama berkarier di militer, Jenderal Dudung memiliki deretan Brevet yang tersemat di seragamnya yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Para Raider, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur), hingga Brevet Para Utama.
3. Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan seorang perwira tinggi TNI AD yang menjabat sebagai Panglima TNI sejak tanggal 17 November 2021 menggantikan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto. Andika merupakan lulusan Akmil tahun 1987.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah. Andika juga tak lama lagi akan memasuki masa pensiun.
Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. Andika tercatat memiliki sejumlah brevet yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), Brevet Pandu Udara (Pathfinder), Brevet Trimedia Intai Amfibi Korps Marinir, Brevet Komando Kopasgat, dan masih banyak lagi.
4. Letjen TNI Edy Rahmayadi
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi menjabat sebagai Pangkostrad pada periode 25 Juli 2015-4 Januari 2018. Pria kelahiran 10 Maret 1961 ini kemudian ditetapkan menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018, tanggal 4 Januari 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Edy Rahmayadi merupakan lulusan Akmil tahun 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Edy Rahmayadi pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Saat ini Edy menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Selain Brevet Para Utama, Letjen Edy juga memiliki Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Kualifikasi Pandu Udara (Pathfinder), hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
5. Jenderal TNI Mulyono
Jenderal TNI (Purn) Mulyono menjabat sebagai Pangkostrad pada periode 21 Maret 2014-5 September 2014. Pada 2015, Mulyono lalu ditunjuk menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Penunjukannya sebagai KSAD ditetapkan dalam Keppres Nomor 54/TNI tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dimutasi menjadi Panglima TNI.
Dalam sepak terjangnya di dunia militer, Jenderal Mulyono memiliki sederet brevet di seragamnya. Beberapa di antaranya adalah Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur), dan Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor).
6. Jenderal TNI Pramono Edhie Prabowo
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo merupakan Pangkostrad ke-27 yang menjabat dari periode 30 September 2010-9 Agustus 2011. Ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, Pramono menduduki jabatan sebagai Pangdam III Siliwangi. Ayahnya Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.
Posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko Ppda Mei 2013. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.
Pramono Edhie memiliki sejumlah brevet yakni, Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir, Brevet Denjaka, Brevet Hiu Kencana, Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor), hingga Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
7. Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menjadi Pangkostrad ke-26 dalam periode masa janbatan 5 September 2014-27 Juli 2015. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dari tahun 2002 hingga 2005.
Pria kelahiran 21 April 1950, kemudian ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) pada Kabinet Kerja bentukan Presiden Joko Widodo yang mulai menjabat sejak 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019. Mantan perwira tinggi militer TNI AD ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD dari tahun 2002 hingga 2005.
Ryamizard memiliki banyak brevet sepanjang kariernya di dunia militer. Sebut saja Brevet Komando Kopassus, Brevet Free Fall, Brevet Para Utama, Brevet Taipur, Brevet Raider, Brevet Hiu Kencana, Brevet Denjaka, Brevet Komando Marinir, hingga Brevet Komando Paskhas.
8. Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar merupakan Pangkostrad ke-17. Pria kelahiran 10 Februari 1940 ini menduduki posisi sebagai orang nomor satu di Kostrad pada periode 1990-1993.
Lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1963 ini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 1993 sampai 1995. Dia juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Menikah dengan Sri Hardjanti, sosok Wismoyo merupakan ipar Presiden Soeharto.
Sepanjang kariernya, Jenderal Wismoyo memiliki deretan brevet yang tersemat di seragamnya. Di antaranya adalah Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Para Utama, dan Brevet Hiu Kencana.
(kri)