Irjen Rudy Heriyanto Dorong Golok Banten Diakui Dunia dan Mendapat Pengakuan UNESCO
loading...
A
A
A
SERANG - Setelah menggelar seminar internasional tentang golok di Banten , Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto juga menggandeng Federasi Pencak Silat Belanda untuk menggelar seminar internasional tentang golok di Rotterdam Belanda.
Golok Banten adalah senjata tradisional Banten yang memiliki nilai-nilai budaya tinggi termasuk spirit menegakkan martabat bangsa. Guna melestarikan golok Banten dan nilai-nilai budayanya, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mendorong golok Banten dikenal dunia dan mendapat pengakuan UNESCO. Baca juga: Perkuat Persaudaraan, 1.000 Anggota TNI dan Polri Olahraga Bersama di Polda Banten
Dengan diakui dunia, pembahasan golok Banten akan berlangsung terus menerus. Harapannya golok Banten akan menempati ruang di benak masyarakat sehingga golok Banten beserta nilai-nilai budaya yang terkandungnya akan lestari.
Pada Sabtu 12 November 2022, Kapolda Banten menggelar Seminar Internasional Golok Banten di Mata Dunia dan Pameran Golok Pusaka Indonesia. Seminar berlangsung di Aula Serba Guna Polda Banten.
Irjen Pol Rudy Heriyanto memang memiliki perhatian tinggi terhadap pelestarian golok Banten. Ia menjadi Ketua Dewan Pembina Golok Banten Pusaka Indonesia. Irjen Rudy juga menjabat Ketua Dewan Pembina Federasi Internasional Golok Pusaka Indonesia.
Seminar bertaraf internasional dihadiri perwakilan dari 13 negara. Hadir secara langsung perwakilan Komunitas Pelestari Golok dari Belanda Paul van der Loo.
Perwakilan sejumlah negara juga hadir secara virtual antara lain Guillaume Laforast dari Prancis, Linda Turci dari Italia, Marvis Jesus Salgado Reyes dari Amerika Serikat, Sonia Nobre dari Brazil, H Muh Hanif dari Malaysia, Walid Abou dari UEA, Wiliam Kelevra dari Mexico dan perwakilan dari negara sahabat lainnya.
Dari Banten hadir PJ Gubernur Banten Al-Muktabar, Wakil Gubernur Banten H Andika Hazrumy, Kanrem 064/MY Kolonel Inf Tatang Subarna, Dangroup 1 Kopassus Kolonel Inf Romeo Jangga Wardhana. Komunitas pecinta golok Banten juga hadir.
Mengiringi seminar, pertunjukkan seni golok ditampilkan AKBP Dr H Agus Rasyid, Paul van der Loo, dan pesilat Banten dari kalangan dewasa hingga kalangan muda.
Peran Golok dalam Perjuangan Kemerdekaan RI
Dalam sambutannya Irjen Rudy menyatakan Banten penuh dengan sejarah perjuangan meraih kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Para pejuang Banten ini selalu melengkapi dirinya dengan menggunakan golok di setiap arena perjuangan.
“Golok Banten punya nilai histori tinggi sejak era Kerajaan Sunda atau Padjadjaran, era Kesultanan Banten, sampai dengan era kemerdekaan hingga saat ini,” kata Rudy.
Menurut Rudy, golok Banten bukan sekadar alat perang di zaman perjuangan kemerdekaan melainkan penuh nilai-nilai seni budaya baik dari sesi bentuk, dapur, pamor dan modelnya. “Makanya golok Banten bertahan ratusan bahkan ribuan tahun. Dan kita harapkan terus lestari,” ujar Rudy.
Kapolda Banten menilai golok Banten sudah menjadi pusaka yang turun temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banten. Rudy mengungkapkan tingginya nilai golok Banten disebabkan dua aspek yaitu aspek isoteri dan eksoteri.
Aspek eksoteri berupa pemahaman terkait teknik pembuatan golok melalui proses penempaan, pukulan, dan lipatan dari bahan logam campuran pilihan. Terwujudlah golok dengan pamor yang indah.
“Para empu membuat golok tak hanya dari sisi fisik tetapi juga aspek spiritual dengan berpuasa dan berdoa,” terang Rudy.
Sedangkan dari aspek isoteri berupa pengalaman individual yang lebih bersifat misteri yang cukup dinikmati sendiri dan menjadi pengayaan batin. “Biasanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu atau mempunyai kelebihan tertentu,” jelas Rudy.
Dengan ketinggian nilai budaya golok Banten, Irjen Rudy mengharapkan generasi muda untuk menjaga dan melestarikan golok Banten. “Marilah kita sebagai anak bangsa, putra-putri ibu pertiwi wajib ikut serta menjaga dan melestarikan golok Banten agar anak cucu kita dapat mengetahui sejarah dari perjuangan para leluhur bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ajak Rudy.
PJ Gubernur Banten Al-Muktabar mengapresiasi langkah Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto untuk melestarikan golok Banten dengan cara mengenalkan kepada dunia.
“Golok Banten adalah benda seni budaya yang penuh makna. Dengan memahami golok Banten kita otomatis memahami tata kehidupan yang baik. Ini berguna untuk membangun Banten dan Indonesia,” kata Muktabar.
Muktabar mengharapkan sampai kapanpun golok Banten akan tetap ada di Banten. Dengan demikian generasi penerus tak terputus dengan generasi pendahulu.
“Golok Banten bisa menjadi sarana penghubung generasi sekarang dan mendatang dengan generasi pendahulu,” tambah Mukbar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menyatakan Kapolda Banten akan terus menjalin kerja sama dengan instansi lain untuk mengangkat golok Banten sebagai warisan dunia asal Banten.
Salah satunya dengan seminar pada 16-17 Desember 2022 di Belanda dengan manggandeng Federasi Pencak Silat Belanda. “Semoga golok Banten segera diakui UNESCO sebagai pusaka dari Indonesia,” jelas Shinto.
Golok Banten adalah senjata tradisional Banten yang memiliki nilai-nilai budaya tinggi termasuk spirit menegakkan martabat bangsa. Guna melestarikan golok Banten dan nilai-nilai budayanya, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mendorong golok Banten dikenal dunia dan mendapat pengakuan UNESCO. Baca juga: Perkuat Persaudaraan, 1.000 Anggota TNI dan Polri Olahraga Bersama di Polda Banten
Dengan diakui dunia, pembahasan golok Banten akan berlangsung terus menerus. Harapannya golok Banten akan menempati ruang di benak masyarakat sehingga golok Banten beserta nilai-nilai budaya yang terkandungnya akan lestari.
Pada Sabtu 12 November 2022, Kapolda Banten menggelar Seminar Internasional Golok Banten di Mata Dunia dan Pameran Golok Pusaka Indonesia. Seminar berlangsung di Aula Serba Guna Polda Banten.
Irjen Pol Rudy Heriyanto memang memiliki perhatian tinggi terhadap pelestarian golok Banten. Ia menjadi Ketua Dewan Pembina Golok Banten Pusaka Indonesia. Irjen Rudy juga menjabat Ketua Dewan Pembina Federasi Internasional Golok Pusaka Indonesia.
Seminar bertaraf internasional dihadiri perwakilan dari 13 negara. Hadir secara langsung perwakilan Komunitas Pelestari Golok dari Belanda Paul van der Loo.
Perwakilan sejumlah negara juga hadir secara virtual antara lain Guillaume Laforast dari Prancis, Linda Turci dari Italia, Marvis Jesus Salgado Reyes dari Amerika Serikat, Sonia Nobre dari Brazil, H Muh Hanif dari Malaysia, Walid Abou dari UEA, Wiliam Kelevra dari Mexico dan perwakilan dari negara sahabat lainnya.
Dari Banten hadir PJ Gubernur Banten Al-Muktabar, Wakil Gubernur Banten H Andika Hazrumy, Kanrem 064/MY Kolonel Inf Tatang Subarna, Dangroup 1 Kopassus Kolonel Inf Romeo Jangga Wardhana. Komunitas pecinta golok Banten juga hadir.
Mengiringi seminar, pertunjukkan seni golok ditampilkan AKBP Dr H Agus Rasyid, Paul van der Loo, dan pesilat Banten dari kalangan dewasa hingga kalangan muda.
Peran Golok dalam Perjuangan Kemerdekaan RI
Dalam sambutannya Irjen Rudy menyatakan Banten penuh dengan sejarah perjuangan meraih kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Para pejuang Banten ini selalu melengkapi dirinya dengan menggunakan golok di setiap arena perjuangan.
“Golok Banten punya nilai histori tinggi sejak era Kerajaan Sunda atau Padjadjaran, era Kesultanan Banten, sampai dengan era kemerdekaan hingga saat ini,” kata Rudy.
Menurut Rudy, golok Banten bukan sekadar alat perang di zaman perjuangan kemerdekaan melainkan penuh nilai-nilai seni budaya baik dari sesi bentuk, dapur, pamor dan modelnya. “Makanya golok Banten bertahan ratusan bahkan ribuan tahun. Dan kita harapkan terus lestari,” ujar Rudy.
Kapolda Banten menilai golok Banten sudah menjadi pusaka yang turun temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Banten. Rudy mengungkapkan tingginya nilai golok Banten disebabkan dua aspek yaitu aspek isoteri dan eksoteri.
Aspek eksoteri berupa pemahaman terkait teknik pembuatan golok melalui proses penempaan, pukulan, dan lipatan dari bahan logam campuran pilihan. Terwujudlah golok dengan pamor yang indah.
“Para empu membuat golok tak hanya dari sisi fisik tetapi juga aspek spiritual dengan berpuasa dan berdoa,” terang Rudy.
Sedangkan dari aspek isoteri berupa pengalaman individual yang lebih bersifat misteri yang cukup dinikmati sendiri dan menjadi pengayaan batin. “Biasanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu atau mempunyai kelebihan tertentu,” jelas Rudy.
Dengan ketinggian nilai budaya golok Banten, Irjen Rudy mengharapkan generasi muda untuk menjaga dan melestarikan golok Banten. “Marilah kita sebagai anak bangsa, putra-putri ibu pertiwi wajib ikut serta menjaga dan melestarikan golok Banten agar anak cucu kita dapat mengetahui sejarah dari perjuangan para leluhur bangsa Indonesia yang kita cintai ini,” ajak Rudy.
PJ Gubernur Banten Al-Muktabar mengapresiasi langkah Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto untuk melestarikan golok Banten dengan cara mengenalkan kepada dunia.
“Golok Banten adalah benda seni budaya yang penuh makna. Dengan memahami golok Banten kita otomatis memahami tata kehidupan yang baik. Ini berguna untuk membangun Banten dan Indonesia,” kata Muktabar.
Muktabar mengharapkan sampai kapanpun golok Banten akan tetap ada di Banten. Dengan demikian generasi penerus tak terputus dengan generasi pendahulu.
“Golok Banten bisa menjadi sarana penghubung generasi sekarang dan mendatang dengan generasi pendahulu,” tambah Mukbar.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga menyatakan Kapolda Banten akan terus menjalin kerja sama dengan instansi lain untuk mengangkat golok Banten sebagai warisan dunia asal Banten.
Salah satunya dengan seminar pada 16-17 Desember 2022 di Belanda dengan manggandeng Federasi Pencak Silat Belanda. “Semoga golok Banten segera diakui UNESCO sebagai pusaka dari Indonesia,” jelas Shinto.
(kri)