Ketua Umum PP Muhammadiyah Setelah Amien Rais, Din Syamsuddin Menjabat 10 Tahun

Jum'at, 11 November 2022 - 09:27 WIB
loading...
Ketua Umum PP Muhammadiyah Setelah Amien Rais, Din Syamsuddin Menjabat 10 Tahun
Haedar Nashir, Syafii Maarif, dan Din Syamsuddin. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tiga orang tercatat menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah setelah Amien Rais. Dari ketiga tokoh tersebut, Din Syamsuddin memimpin Muhammadiyah selama 10 tahun.

Sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912, Muhammadiyah dipimpin oleh 15 kader terbaiknya. Salah satunya adalah Amien Rais, yang memimpin Muhammadiyah pada 1994-1998.

Setelah Amien Rais meninggalkan kursi Ketua PP Muhammadiyah pada 1998, ada tiga tokoh yang memimpin organisasi Islam tersebut. Mereka adalah Ahmad Syafii Ma'arif, Din Syamsuddin, dan Haedar Nashir.

Berikut ini SINDOnews tampilkan profil singkat ketiganya:

1. Ahmad Syafii Maarif
Ketua Umum PP Muhammadiyah Setelah Amien Rais, Din Syamsuddin Menjabat 10 Tahun


Ahmad Syafii Maarif, biasa disapa Buya Syafii, lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, 31 Mei 1935. Dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fatimah.

Buya Syafii menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat, Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat, dan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta (1956).

Kemudian, Buya Syafii menempuh pendidikan di Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta (1964), Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (1968), Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980), dan meraih gelar Ph.D di Universitas Chicago, Amerika Serikat.

Buya Syafii kemudian menjadi guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB pada 1957. Kemudian, menjadi dosen di sejumlah universitas, antara lain Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan IKIP Yogyakarta.

Kemudian, Buya Syafii menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998), kemudian menjadi Ketua PP Muhammadiyah (1998-2000) menggantikan Amien Rais yang terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN). Pada Muktamar ke-44 Muhammadiyah Tahun 2000 di Jakarta, Buya Syafii kemudian terpilih kembali menjadi Ketua PP Muhammadiyah (2000- 2005).



Buya Syafii meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022). Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah, Kulon Progo, DIY.

2. Din Syamsuddin
Ketua Umum PP Muhammadiyah Setelah Amien Rais, Din Syamsuddin Menjabat 10 Tahun

Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, dikenal dengan nama populer Din Syamsuddin, lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 31 Agustus 1958. Din adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah selama dua periode atau 10 tahun.

Din bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Ulama (NU) Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB). Seusai menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Din melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Jawa Timur dan selesai pada tahun 1975.

Din melanjutkan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Perbandingan Agama dan sukses meraih gelar sarjananya pada tahun 1982. Seusai meraih gelar sarjana, Din menuntut ilmu master dan doktornya di luar negeri. Din kuliah di University of California, Los Angels (UCLA), Amerika Serikat, Interdepartmental Programme in Islamic Studies.



Selain pendidikannya yang tokcer, Din juga aktif dalam organisasi. Pada usia pelajar Din bahkan telah diberi kepercayaan untuk memimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Cabang Sumbawa. Lalu, pada jenjang perkuliahan, Din aktif pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Kegiatan organisasi Din pun berlanjut ke Pemuda Muhammadiyah, hingga dirinya didapuk menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah pada 2005-2010 dan 2010-2015. Pada 2014, Din Syamsuddin resmi menjadi Ketua Umum MUI menggantikan KH Sahal Mahfudz yang meninggal dunia pada Jumat 24 Januari 2014.

3. Haedar Nashir
Ketua Umum PP Muhammadiyah Setelah Amien Rais, Din Syamsuddin Menjabat 10 Tahun


Haedar Nashir lahir di Bandung, 28 Februari 1958. Sebelum memimpin Muhammmadiyah pada 2015, Haedar merupakan Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah, Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah, dan Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Haedar juga dosen Program Doktor Politik Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta. Haedar juga aktif menulis tulisan ilmiah maupun artikel di berbagai media.



Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada 18-22 Syawal 1436 H bertepatan dengan 3 – 7 Agustus 2015, memilih 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020. Hasil pemilihan dalam Sidang Tanwir tanggal 5 Agustus 2015, telah dipilih 13 orang dari 39 calon anggota tetap, salah satunya Haedar Nashir. Berdasarkan Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 124/KEP/I.0/D/2015, Haedar Nashir terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2015-2020.

Masa jabatan Haedar seharusnya berakhir 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, Muktamar ke-48 Muhammadiyah ditunda, dan digelar pada November 2022 di Solo, Jawa Tengah.

Keputusan tersebut diambil melalui Sidang Tanwir dengan agenda utama penetapan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 pada Minggu (19/7/2020) secara virtual. Segala konsekuensi penundaan pelaksanaan Muktamar yang berkaitan dengan regulasi organisasi tetap sah adanya, termasuk di dalamnya perpanjangan masa jabatan pimpinan dari pusat sampai ranting.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.140)