Gagal Kembangkan Parasut saat Terjun Payung, Prada Salman Patah Tulang Pinggang

Rabu, 09 November 2022 - 21:32 WIB
loading...
Gagal Kembangkan Parasut...
Kapen Kopasgat Kolonel Gunawan mengungkapkan Prada Salman Krisnes Sinaga mengalami patah tulang usai tak mampu mengembangkan parasut saat terjun payung dari ketinggian 1.600 kaki. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Kepala Penerangan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kapen Kopasgat ) Kolonel Gunawan mengungkapkan Prada Salman Krisnes Sinaga mengalami patah tulang usai tak mampu mengembangkan parasut saat terjun payung dari ketinggian 1.600 kaki.

Salman pun dirujuk ke RS TNI AU karena mengalami kecelakaan ketika mendarat tidak sempurna saat melaksanakan penerjunan taktis di Landasan Lanud Sulaiman, Selasa (8/11/2022).

"Atas kejadian itu, prajurit Kopasgat inisial SKS telah mengalami patah tulang pinggang kanan dan telah mendapatkan pertolongan ahli medis dann dirujuk ke RS TNI AU Salamun Bandung," ujar Gunawan saat dikonfirmasi MPI, Rabu (9/11/2022). Baca juga:

Adapun, kata Gunawan, SKS tengah dalam kondisi stabil dan akan melakukan penanganan lanjutan. "Saat ini kondisi prajurit tersebut stabil dan dalam rangka penanganan lebih lanjut untuk pemulihan," tuturnya.

Gunawan menambahkan kegiatan terjun payung itu adalah bagian latihan TNI AU dalam rangka operasi perebutan suatu pangkalan udara musuh.

"Latihan penerjunan pada tingkat latihan lanjutan dalam sebuah misi operasi perebutan suatu pangkalan udara," kata dia.

Diketahui, muncul video salah seorang prajurit TNI Angkatan Udara (AU) tengah terjun bebas dari ketinggian 1.600 kaki. Namun, nahasnya parasut yang digunakan oleh prajurit TNI itu tak mengembang dan menyebabkan insiden mendarat tidak sempurna.

Prajurit tersebut diketahui bernama Prada Salman Krisnes Sinaga (SKS). Ia mengalami insiden tersebut saat melaksanakan penerjunan taktis di Landasan Lanud Sulaiman, Selasa (8/11/2022) pagi.

Kepala Penerangan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Kolonel Gunawan mengatakan insiden itu terjadi pada Selasa 8 November 2022 pukul 10.30 pagi. Di mana, prajurit tersebut tidak dapat mengendalikan parasutnya.

"Salah satu prajurit Kopasgat telah mengalami musibah, tidak mampu mengendalikan payung statiknya secara sempurna, karena ada beberapa tali parachute yang terputus saat loncat dari pesawat," ujar Gunawan saat dikonfirmasi MPI, Rabu (9/11/2022).
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)