R20 untuk Kemanusiaan dan Peradaban

Selasa, 01 November 2022 - 20:49 WIB
loading...
R20 untuk Kemanusiaan dan Peradaban
Imam Taufiq (Foto: Ist)
A A A
Imam Taufiq
Rektor UIN Walisongo Semarang

SATU di antara visi utama agama adalah menebarkan kasih-sayang (rahmat) dan damai (silm). Bahkan secara telologis, semua agama menyerukan pada kasih-sayang dan menawarkan jalan kebahagiaan, bukan sebaliknya untuk menakut-nakuti dan meneror mereka.

Menurut Ibn al-Qayyim al-Jawziyyah, goal dari rahmat yang sejati adalah menyampaikan kebaikan kepada orang lain, meskipun di saat yang sama kebaikan tersebut dibenci olehnya. Dengan demikian, Islam dan setiap agama datang untuk mengatur kehidupan manusia agar menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan dan non-diskriminasi demi membangun peradaban kemanusiaan.

Peradaban kemanusiaan hari ini berada dalam pencapaian yang luar biasa khususnya dalam bidang teknologi. Teknologi tidak hanya mentransformasikan cakrawala baru dalam kehidupan manusia dengan menembus batas-batas negara sehingga membantu manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Namun, di waktu yang bersamaan kehadiran teknologi juga memunculkan persoalan baru dan tidak jarang justru menjadi bumerang bagi kehidupan manusia itu sendiri.

Baca Juga: koran-sindo.com

Kehadiran teknologi faktanya malah mempermudah manusia untuk semakin serakah dalam mengekploitasi alam dan memperbudak kemanusiaan yang pada gilirannya justru menyulut peperangan.

R20: Tema, Konteks dan Signifikansi
Mencuatnya sejumlah problematika global dalam bidang politik dan ekonomi termasuk pandemi Covid-19 menggugah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas keagamaan terbesar di dunia untuk turut serta andil dalam menegaskan peran penting agama bagi kemanusiaan dan pembangunan peradaban.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpendapat bahwa agama bisa menjadi solusi bagi persoalan global, jika agama mampu mendorong nilai-nilai moral dan spiritualnya untuk diresapkan ke dalam struktur politik dan ekonomi global sehingga akan mengarah kepada peradaban manusia yang diharapkan.

Hal inilah yang mendasari PBNU menggagas adanya forum Religion of Twenty (R20) yang dilaksanakan pada 2 sampai 3 November di Bali dengan menggandeng Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) atau Rabithah al-‘Alam al-Islami sebagai mitra resmi. Forum R20 ini juga menjadi salah satu rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia atau The Group of Twenty (G20) di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Tema yang diangkat dalam forum Religion of Twenty (R20) ini adalah “Revealing and Nurturing Religion as a Source of Global Solutions: A Global Movement for Shared Moral and Spiritual Values”. Tema ini sangat menarik karena menuntut peran serta agama sebagai sumber inspirasi dan sekaligus solusi bagi persoalan global melalui nilai-nilai moral dan spiritual.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2207 seconds (0.1#10.140)