Ini 11 Panglima TNI yang Memiliki Tanda Jasa Satyalancana Seroja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sebelas Panglima TNI yang memiliki tanda jasa satyalancana seroja. Tanda tersebut bukti bahwa merekalah yang ikut serta dalam pengamanan wilayah di Timor-Timur .
Dilansir dari setneg.go.id, Satyalancana merupakan salah satu dari tiga jenis tanda kehormatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010.
Baca juga : Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia oleh Presiden
Satyalancana seroja sendiri adalah medali yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat baik kalangan militer maupun sipil yang telah berjasa dalam gerakan operasi di Timor-Timur.
Sebagai seorang Panglima TNI sudah semestinya memiliki tanda jasa yang terpampang di seragam kebesarannya. Namun rupanya tidak semua memiliki tanda jasa satyalancana seroja.
Berikut 11 panglima TNI yang memiliki tanda jasa satyalancana seroja :
1. Jenderal TNI (Purn.) Maraden Panggabean
Maraden Saur Halomoan Panggabean lahir pada 29 Juni 1922 dan sempat menjabat sebagai Panglima ABRI pada tahun 1973 hingga 1978. Ketika menjabat sebagai Panglima, beliau juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.
Selain aktif di bidang militer, semasa pensiunnya dia juga aktif dalam kegiatan organisasi di Golongan Karya (Golkar) sebagai anggota Dewan Pembina tahun 1973, hingga Wakil Ketua Dewan Pembina/Ketua Presidium Harian Dewan Pembina Golkar tahun 1979 hingga 1988.
2. Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani
Pria yang kerap disebut Benny Moerdani ini lahir pada 2 Oktober 1932. Dia menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1983 hingga 1988. Sebagai seorang prajurit yang banyak berkecimpung di dunia intelijen sosoknya ini selalu dianggap misterius.
Moerdani merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai pada tanggal 28 Maret 1981, peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia.
Baca juga : Panglima TNI Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Dharma Kepada KSAL dan KSAU
3. Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno
Mantan panglima Abri yang menjabat pada 1988 hingga 1993 ini merupakan pria asal Surabaya yang lahir pada 15 November 1935. Try Sutrisno juga sempat menjadi Wakil Presiden Indonesia ke 6 pada era Soeharto.
Try menjabat sebagai Wakil Presiden setelah pensiun dari militer pada tahun 1993 hingga 1998. Setelah itu dirinya digantikan oleh B.J Habibie.
4. Jenderal TNI (Purn.) Feisal Tanjung
Jenderal TNI (Purn.) Feisal Edno Tanjung lahir pada 17 Juni 1939 dan menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1993 hingga 1998. Selain sempat mengikuti operasi sejora Timor Timur pada 1976, dia juga pernah mengikuti Pasukan Garuda ICCS IV Vietnam tahun 1973.
Setelah pensiun Feisal Tanjung sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VII era Soeharto sebelum mundur dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Reformasi Pembangunan era B.J. Habibie.
5. Jenderal TNI (Purn.) Wiranto
Wiranto merupakan kelahiran 4 April 1947 dan sempat menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1998 hingga 1999. Setelah pensiun dia sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 1998.
Mantan Panglima ini juga sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden pada Pemilu 2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla. Selain itu dirinya juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum PP. PBSI.
6. Jenderal TNI (Purn.) Endriartono Sutarto
Jenderal TNI yang menjabat sebagai Panglima pada tahun 2002 hingga 2006 ini lahir pada 29 April 1947. Sebelum menjabat sebagai Panglima TNI dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres. Saat mantan Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998.
Ketika kepemimpinannya sebagai Panglima TNI dia menentang keras tangan-tangan politik untuk kembali merambah tubuh TNI pada tahun 2004 ketika mulai banyak parpol yang mencoba menarik TNI ke gelanggang politik.
7. Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto
Panglima TNI yang berasal dari Angkatan Udara ini menjabat sejak tahun 2006 yang dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga 2007.
Setelah pensiun, pria kelahiran 2 Desember 1950 ini sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia era kepemimpinan SBY pada tahun 2009 hingga 2014.
8. Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso
Pria asal Surakarta ini lahir pada 8 September 1952. Dia menjabat sebagai Panglima TNI pada 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.
9. Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko
Jenderal Moeldoko sempat menjabat sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Dirinya merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.
Mantan Panglima ini juga sempat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 pada Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian dipercaya kembali pada 23 Oktober 2019.
10. Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo
Sosok Panglima TNI yang menjabat pada 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Pria asal Tegal ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982.
Pada saat menjadi Panglima, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.
11. Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang telah menjabat sejak 17 November 2021 setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Dilansir dari setneg.go.id, Satyalancana merupakan salah satu dari tiga jenis tanda kehormatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010.
Baca juga : Panglima TNI Hadiri Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia oleh Presiden
Satyalancana seroja sendiri adalah medali yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat baik kalangan militer maupun sipil yang telah berjasa dalam gerakan operasi di Timor-Timur.
Sebagai seorang Panglima TNI sudah semestinya memiliki tanda jasa yang terpampang di seragam kebesarannya. Namun rupanya tidak semua memiliki tanda jasa satyalancana seroja.
Berikut 11 panglima TNI yang memiliki tanda jasa satyalancana seroja :
1. Jenderal TNI (Purn.) Maraden Panggabean
Maraden Saur Halomoan Panggabean lahir pada 29 Juni 1922 dan sempat menjabat sebagai Panglima ABRI pada tahun 1973 hingga 1978. Ketika menjabat sebagai Panglima, beliau juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.
Selain aktif di bidang militer, semasa pensiunnya dia juga aktif dalam kegiatan organisasi di Golongan Karya (Golkar) sebagai anggota Dewan Pembina tahun 1973, hingga Wakil Ketua Dewan Pembina/Ketua Presidium Harian Dewan Pembina Golkar tahun 1979 hingga 1988.
2. Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani
Pria yang kerap disebut Benny Moerdani ini lahir pada 2 Oktober 1932. Dia menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1983 hingga 1988. Sebagai seorang prajurit yang banyak berkecimpung di dunia intelijen sosoknya ini selalu dianggap misterius.
Moerdani merupakan perwira yang ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai pada tanggal 28 Maret 1981, peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Republik Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia.
Baca juga : Panglima TNI Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Dharma Kepada KSAL dan KSAU
3. Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno
Mantan panglima Abri yang menjabat pada 1988 hingga 1993 ini merupakan pria asal Surabaya yang lahir pada 15 November 1935. Try Sutrisno juga sempat menjadi Wakil Presiden Indonesia ke 6 pada era Soeharto.
Try menjabat sebagai Wakil Presiden setelah pensiun dari militer pada tahun 1993 hingga 1998. Setelah itu dirinya digantikan oleh B.J Habibie.
4. Jenderal TNI (Purn.) Feisal Tanjung
Jenderal TNI (Purn.) Feisal Edno Tanjung lahir pada 17 Juni 1939 dan menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1993 hingga 1998. Selain sempat mengikuti operasi sejora Timor Timur pada 1976, dia juga pernah mengikuti Pasukan Garuda ICCS IV Vietnam tahun 1973.
Setelah pensiun Feisal Tanjung sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VII era Soeharto sebelum mundur dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Reformasi Pembangunan era B.J. Habibie.
5. Jenderal TNI (Purn.) Wiranto
Wiranto merupakan kelahiran 4 April 1947 dan sempat menjabat sebagai Panglima ABRI pada 1998 hingga 1999. Setelah pensiun dia sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 1998.
Mantan Panglima ini juga sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden pada Pemilu 2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla. Selain itu dirinya juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum PP. PBSI.
6. Jenderal TNI (Purn.) Endriartono Sutarto
Jenderal TNI yang menjabat sebagai Panglima pada tahun 2002 hingga 2006 ini lahir pada 29 April 1947. Sebelum menjabat sebagai Panglima TNI dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres. Saat mantan Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998.
Ketika kepemimpinannya sebagai Panglima TNI dia menentang keras tangan-tangan politik untuk kembali merambah tubuh TNI pada tahun 2004 ketika mulai banyak parpol yang mencoba menarik TNI ke gelanggang politik.
7. Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto
Panglima TNI yang berasal dari Angkatan Udara ini menjabat sejak tahun 2006 yang dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga 2007.
Setelah pensiun, pria kelahiran 2 Desember 1950 ini sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia era kepemimpinan SBY pada tahun 2009 hingga 2014.
8. Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso
Pria asal Surakarta ini lahir pada 8 September 1952. Dia menjabat sebagai Panglima TNI pada 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.
9. Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko
Jenderal Moeldoko sempat menjabat sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Dirinya merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.
Mantan Panglima ini juga sempat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 pada Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian dipercaya kembali pada 23 Oktober 2019.
10. Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo
Sosok Panglima TNI yang menjabat pada 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Pria asal Tegal ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982.
Pada saat menjadi Panglima, Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.
11. Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa merupakan Panglima TNI yang telah menjabat sejak 17 November 2021 setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
(bim)