Kesaksian Prabowo: Jokowi dengan Tenang Pimpin Indonesia saat Krisis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggarisbawahi kinerja Presiden Joko Widodo saat tangani krisis pandemi Covid-19. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari ketenangan Jokowi dalam menghadapi krisis yang terjadi.
"Harus kita juga akui, harus kita beri penghargaan kepada presiden kita, Pak Joko Widodo. Beliau telah memimpin krisis itu dengan tenang, dengan sejuk, memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di kabinet. Saya saksi," katanya saat memberikan sambutan dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022).
Presiden Jokowi, sambung Prabowo, juga tidak mudah diintervensi dari pihak luar melalui dorongan menerapkan karantina wilayah (lockdown). Kepala Negara menolak mengambil kebijakan tersebut dengan pertimbangan memikirkan nasib rakyat kecil.
"Semua negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terus menekan pemerintah kita, lockdown, lockdown, lockdown. Banyak negara ikut lockdown besar-besaran. Beliau bertahan," ungkapnya. "Saya ingat beliau pernah bertanya, 'Menhan, kalau kita lockdown semua, rakyat kita makan apa?'"
"Rakyat kita yang ojol itu, kan, hidup dari hari ke hari. Yang tukang sate, tukang bakso, tukang yang jualan kaki lima, hidupnya dari hari ke hari. Pekerja-pekerja kita upahnya harian kalau lockdown, dia makan apa? Beliau (Jokowi) bertahan. Alhamdulillah kita diakui lima negara terbaik, kita termasuk negara terbaik penanganan Covid dari 200 negara," imbuh Prabowo.
Padahal, ungkap Prabowo seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami kepanikan luar biasa pada awal merebaknya Covid-19. Pangkalnya, belum ada vaksin dan obat-obatan untuk menyembuhkan pasien sekaligus mencegah penularan.
"Waktu di awal-awal, bulan pertama, semacam bisa dikatakan kepanikan atau kekhawatiran yang sangat besar karena di awal-awal memang berbahaya. Kita belum punya vaksin yang kuat waktu itu, kita belum tahu obat mana yang cocok untuk itu, sehingga banyak saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, sekarang tidak bersama kita lagi," tuturnya.
Prabowo pun mengajak masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dalam pengendalian pandemi.
"Marilah kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam, berani menghargai orang yang benar, menghargai kebaikan, menghargai prestasi apa pun."
"Harus kita juga akui, harus kita beri penghargaan kepada presiden kita, Pak Joko Widodo. Beliau telah memimpin krisis itu dengan tenang, dengan sejuk, memikirkan rakyat yang paling bawah. Itu saya saksi di kabinet. Saya saksi," katanya saat memberikan sambutan dalam puncak milad ke-45 Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022).
Presiden Jokowi, sambung Prabowo, juga tidak mudah diintervensi dari pihak luar melalui dorongan menerapkan karantina wilayah (lockdown). Kepala Negara menolak mengambil kebijakan tersebut dengan pertimbangan memikirkan nasib rakyat kecil.
"Semua negara, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) terus menekan pemerintah kita, lockdown, lockdown, lockdown. Banyak negara ikut lockdown besar-besaran. Beliau bertahan," ungkapnya. "Saya ingat beliau pernah bertanya, 'Menhan, kalau kita lockdown semua, rakyat kita makan apa?'"
"Rakyat kita yang ojol itu, kan, hidup dari hari ke hari. Yang tukang sate, tukang bakso, tukang yang jualan kaki lima, hidupnya dari hari ke hari. Pekerja-pekerja kita upahnya harian kalau lockdown, dia makan apa? Beliau (Jokowi) bertahan. Alhamdulillah kita diakui lima negara terbaik, kita termasuk negara terbaik penanganan Covid dari 200 negara," imbuh Prabowo.
Padahal, ungkap Prabowo seluruh dunia, termasuk Indonesia, mengalami kepanikan luar biasa pada awal merebaknya Covid-19. Pangkalnya, belum ada vaksin dan obat-obatan untuk menyembuhkan pasien sekaligus mencegah penularan.
"Waktu di awal-awal, bulan pertama, semacam bisa dikatakan kepanikan atau kekhawatiran yang sangat besar karena di awal-awal memang berbahaya. Kita belum punya vaksin yang kuat waktu itu, kita belum tahu obat mana yang cocok untuk itu, sehingga banyak saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, sekarang tidak bersama kita lagi," tuturnya.
Prabowo pun mengajak masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi dalam pengendalian pandemi.
"Marilah kita sebagai bangsa, sebagai umat Islam, berani menghargai orang yang benar, menghargai kebaikan, menghargai prestasi apa pun."
(muh)