Kongres Nasional ke-39, Syarikat Islam Indonesia Ajak Umat Jaga Nilai Persatuan dan Kesatuan

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 22:34 WIB
loading...
Kongres Nasional ke-39,...
Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim mengatakan umat Islam harus lebih dulu menjadi faktor pemersatu dan perekat. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Syarikat Islam Indonesia mengajak umat Islam selalu menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan guna menciptakan kondisi sosial dan politik yang stabil di Indonesia.

Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim mengatakan umat Islam harus lebih dulu menjadi faktor pemersatu dan perekat. Sebab, ketika umat Islam kuat dan solid bisa memudahkan mempersatukan seluruh masyarakat sebangsa dan setanah air.

"Saya yakin selama Syarikat Islam Indonesia masih ada di Bumi Nusantara ini, selama itu pula Indonesia akan tetap jaya dan lestari berkesinambungan," katanya dalam Kongres Nasional ke-39 Syarikat Islam Indonesia yang digelar di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat.

Muflich menuturkan dengan tauhid yang bersih, persatuan mudah untuk dilakukan dalam berbagai situasi. Tauhid juga dapat membentengi diri umat dari berbagai aksi yang tidak baik, seperti korupsi, penimbunan barang kebutuhan pokok, penyalahgunaan anggaran, penyelewengan jabatan.

Menurutnya, sebersih-bersihnya tauhid tidak akan membuat umat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

Selain berbicara tentang persatuan dan tauhid, Muflich juga menyampaikan tentang ilmu yang tinggi tidak akan membuat umat mudah ditipu daya dan tidak akan mudah dipecah belah maupun diadu domba.

"Dengan ilmu kita diajarkan untuk jujur, dengan ilmu kita tidak akan menyebarkan berita-berita bohong dan hoaks, tidak akan melakukan dugaan-dugaan," ujarnya.

Syarikat Islam Indonesia merupakan organisasi massa tertua yang berdiri sejak era kolonialisme yang didirikan oleh Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Nama pertama organisasi ini adalah Sarekat Dagang Islam (SDA) yang didirikan sebagai wadah perkumpulan dan pergerakan bagi para pedagang Muslim pribumi guna menandingi monopoli pedagang Tionghoa kala itu.

Syarikat Islam Indonesia sempat menjadi partai politik tapi sejak 2003 organisasi ini menjadi organisasi masyarakat dan bertahan hingga sekarang.

Syarikat Islam Indonesia meminta umat Islam selalu menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Hal itu guna menciptakan kondisi sosial dan politik yang stabil di Indonesia.

Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) Syarikat Islam Indonesia, Muflich Chalif Ibrahim mengatakan umat Islam harus lebih dulu menjadi faktor pemersatu dan perekat. Sebab, ketika umat Islam kuat dan solid bisa memudahkan mempersatukan seluruh masyarakat sebangsa dan setanah air. Baca juga:

"Saya yakin selama Syarikat Islam Indonesia masih ada di Bumi Nusantara ini, selama itu pula Indonesia akan tetap jaya dan lestari berkesinambungan," ujarnya dalam Kongres Nasional ke-39 Syarikat Islam Indonesia yang digelar di Asrama Haji, Jakarta Timur, Jumat (28/10/2022).

Muflich menuturkan dengan tauhid yang bersih, persatuan mudah untuk dilakukan dalam berbagai situasi. Tauhid juga dapat membentengi diri umat dari berbagai aksi yang tidak baik, seperti korupsi, penimbunan barang kebutuhan pokok, penyalahgunaan anggaran, penyelewengan jabatan.

Menurutnya, sebersih-bersihnya tauhid tidak akan membuat umat menghalalkan berbagai cara untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Selain berbicara tentang persatuan dan tauhid, Muflich juga menyampaikan tentang ilmu yang tinggi tidak akan membuat umat mudah ditipu daya dan tidak akan mudah dipecah belah maupun diadu domba.

"Dengan ilmu kita diajarkan untuk jujur, dengan ilmu kita tidak akan menyebarkan berita-berita bohong dan hoaks, tidak akan melakukan dugaan-dugaan," tuturnya.

Syarikat Islam Indonesia merupakan organisasi massa tertua yang berdiri sejak era kolonialisme yang didirikan oleh Samanhudi pada 16 Oktober 1905. Nama pertama organisasi ini adalah Sarekat Dagang Islam (SDA) yang didirikan sebagai wadah perkumpulan dan pergerakan bagi para pedagang Muslim pribumi guna menandingi monopoli pedagang Tionghoa kala itu.

Syarikat Islam Indonesia sempat menjadi partai politik tapi sejak 2003 organisasi ini menjadi organisasi masyarakat dan bertahan hingga sekarang.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)