Pesan TGB kepada Capres 2024: Hindari Cara Kampanye Merusak Persatuan Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tuan Guru Bajang ( TGB) Muhammad Zainul Majdi menyampaikan pesan penting bagi para calon pemimpin nasional. Siapa pun yang kelak menjadi capres, tidak boleh menggunakan cara-cara kampanye yang dapat merusak keberagaman, persatuan, dan keluhuran bangsa Indonesia.
"Menuduh, menjelekkan, mendiskreditkan satu sama lain, hingga masyarakat pun terbelah, jangan terulang lagi!" kata TGB, Minggu (23/10/2022).
TGB juga menyampaikan pesan bagi masyarakat pemilih agar bersikap kritis terhadap para kandidat. "Kritis melihat prestasi, karya nyata yang berdampak luas bagi rakyat, termasuk apa yang harus diperbaiki. "Jangan sampai kita timbang pilihan dalam kegelapan, menimbang semata atas sentimen identitas, apalagi gender," ujarnya.
Seperti diketahui selama delapan bulan terakhir, ruang publik sudah mulai berjejalan dengan nama-nama calon kandidat. Bagi TGB, tidak ada kandidat populer bakal calon presiden yang punya niat mencederai publik atau membuat rakyat hidup terpuruk. Semuanya memiliki niat, cita-cita, dan harapan baik.
"Ada Pak Ganjar Pranowo yang sudah berkiprah hampir 2 periode sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ada Pak Anies Baswedan yang sempat sebentar menjabat menteri dan baru selesai di DKI. Ada Pak Prabowo yang sudah memberikan contoh bagaimana kompetisi ketat dan hebat bisa ditutup dengan semangat kolaborasi dengan menjadi menterinya Bapak Presiden Jokowi. Ada juga Ibu Puan Maharani yang terlahir dari keluarga pemimpin bangsa. Dari kepemimpinan politik yang beliau telah perjuangkan sejak lama, Ibu Puan bisa memahami kerumitan masalah kebijakan yang harus diurai dan dipecahkan, terutama dengan energi positifnya sebagai perempuan Indonesia," papar TGB.
Catatan penting dari TGB, masyarakat luas perlu diberitahu, bagaimana pandangan para kandidat calon pemimpin bangsa atas nasib Indonesia ke depan. Bagaimana Indonesia bisa menjadi rumah yang nyaman, aman, dan sejahtera bagi semua anak bangsa. Partai-partai politik yang berencana mengusung siapapun pilihan akhirnya juga harus sigap membuka jalur edukasi politik publik yang konstruktif dan membangun perspektif tentang Indonesia ke depan, jangan hanya bicara seputar mekanik kotak-katik angka kemungkinan koalisi.
Husnuzan kepada Presiden
Dalam kesempatan yang sama TGB juga mengajak masyarakat untuk berhusnuzan kepada Presiden Jokowi. "Saya satu dari banyak orang lain yang mengenal dengan sangat baik Presiden Joko Widodo, yang pernah berkomunikasi dengan sangat intens, baik dalam suasana serius maupun dalam kehangatan persahabatan. Saya amat sangat yakin, tanpa sedikit pun keraguan, beliau adalah pemimpin yang amanah. Maka jangan kita pedas telinga jika mendengar ada suara-suara yang mendorong beliau menjadi calon wakil presiden, menambah masa jabatan, atau suara-suara samar yang berencana mengotak-atik konstitusi demi dahaga kekuasaan," katanya.
Menurut TGB, Presiden Jokowi adalah pemimpin terhormat, pemimpin yang akan dicatat sejarah dalam goresan tinta emas, karena sanggup membawa bangsa Indonesia melewati krisis hebat pandemi Covid-19 dengan kemenangan dan keselamatan bagi sebagian besar warga negara.
"Tanpa Presiden yang berkomitmen dengan hati dan kerja ikhlas bagi rakyatnya, maka pandemi yang kita rasakan kemarin mungkin masih menghantui kita hari ini. Sekarang Presiden Jokowi tengah berkeras ikhtiar untuk menjaga Indonesia dari badai ekonomi global, kita doakan dan dukung agar beliau berhasil dalam memimpin pada kondisi ini sebagaimana beliau telah berhasil dibanyak hal," kata TGB.
"Menuduh, menjelekkan, mendiskreditkan satu sama lain, hingga masyarakat pun terbelah, jangan terulang lagi!" kata TGB, Minggu (23/10/2022).
TGB juga menyampaikan pesan bagi masyarakat pemilih agar bersikap kritis terhadap para kandidat. "Kritis melihat prestasi, karya nyata yang berdampak luas bagi rakyat, termasuk apa yang harus diperbaiki. "Jangan sampai kita timbang pilihan dalam kegelapan, menimbang semata atas sentimen identitas, apalagi gender," ujarnya.
Seperti diketahui selama delapan bulan terakhir, ruang publik sudah mulai berjejalan dengan nama-nama calon kandidat. Bagi TGB, tidak ada kandidat populer bakal calon presiden yang punya niat mencederai publik atau membuat rakyat hidup terpuruk. Semuanya memiliki niat, cita-cita, dan harapan baik.
"Ada Pak Ganjar Pranowo yang sudah berkiprah hampir 2 periode sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ada Pak Anies Baswedan yang sempat sebentar menjabat menteri dan baru selesai di DKI. Ada Pak Prabowo yang sudah memberikan contoh bagaimana kompetisi ketat dan hebat bisa ditutup dengan semangat kolaborasi dengan menjadi menterinya Bapak Presiden Jokowi. Ada juga Ibu Puan Maharani yang terlahir dari keluarga pemimpin bangsa. Dari kepemimpinan politik yang beliau telah perjuangkan sejak lama, Ibu Puan bisa memahami kerumitan masalah kebijakan yang harus diurai dan dipecahkan, terutama dengan energi positifnya sebagai perempuan Indonesia," papar TGB.
Catatan penting dari TGB, masyarakat luas perlu diberitahu, bagaimana pandangan para kandidat calon pemimpin bangsa atas nasib Indonesia ke depan. Bagaimana Indonesia bisa menjadi rumah yang nyaman, aman, dan sejahtera bagi semua anak bangsa. Partai-partai politik yang berencana mengusung siapapun pilihan akhirnya juga harus sigap membuka jalur edukasi politik publik yang konstruktif dan membangun perspektif tentang Indonesia ke depan, jangan hanya bicara seputar mekanik kotak-katik angka kemungkinan koalisi.
Husnuzan kepada Presiden
Dalam kesempatan yang sama TGB juga mengajak masyarakat untuk berhusnuzan kepada Presiden Jokowi. "Saya satu dari banyak orang lain yang mengenal dengan sangat baik Presiden Joko Widodo, yang pernah berkomunikasi dengan sangat intens, baik dalam suasana serius maupun dalam kehangatan persahabatan. Saya amat sangat yakin, tanpa sedikit pun keraguan, beliau adalah pemimpin yang amanah. Maka jangan kita pedas telinga jika mendengar ada suara-suara yang mendorong beliau menjadi calon wakil presiden, menambah masa jabatan, atau suara-suara samar yang berencana mengotak-atik konstitusi demi dahaga kekuasaan," katanya.
Menurut TGB, Presiden Jokowi adalah pemimpin terhormat, pemimpin yang akan dicatat sejarah dalam goresan tinta emas, karena sanggup membawa bangsa Indonesia melewati krisis hebat pandemi Covid-19 dengan kemenangan dan keselamatan bagi sebagian besar warga negara.
"Tanpa Presiden yang berkomitmen dengan hati dan kerja ikhlas bagi rakyatnya, maka pandemi yang kita rasakan kemarin mungkin masih menghantui kita hari ini. Sekarang Presiden Jokowi tengah berkeras ikhtiar untuk menjaga Indonesia dari badai ekonomi global, kita doakan dan dukung agar beliau berhasil dalam memimpin pada kondisi ini sebagaimana beliau telah berhasil dibanyak hal," kata TGB.
(abd)