Prabowo: Indodefence 2022 Datangkan Kontrak Kerja Sama Pertahanan

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 02:04 WIB
loading...
Prabowo: Indodefence 2022 Datangkan Kontrak Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Subianto mengatakan, penyelenggaraan Indodefence 2022 buka peluang kontrak kerja sama pertahanan dengan sejumlah negara. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan ( Kemhan ) menggelar pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara yakni, Indodefence 2022. Pameran tersebut berpotensi mendatangkan kerja sama pertahanan.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, sudah mencatat puluhan rencana penandatanganan kontrak kerja sama pertahanan dengan beberapa negara. “Kita memang berharap akan ada penandatanganan kontrak cukup banyak, saya catat ada puluhan rencana penandatanganan kontrak,” kata Prabowo di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Prabowo menjelaskan pameran tersebut akan diikuti oleh 60 negara dengan 905 industri perusahaan dunia dan 155 di antaranya merupakan industri pertahanan dalam negeri. Meskipun belum dapat memastikan, namun Prabowo memperkirakan dari kehadiran partisipan Indodefence tersebut, akan terjadi nota kesepakatan yang cukup menarik.



“Diperkirakan cukup banyak tanda tangan kontrak, ada kerja sama, MoU (nota kesepakatan) dan sebagainya yang cukup menarik,” katanya.



Untuk diketahui, Indodefence 2022 Expo & Forum akan menjadi pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara dan digelar di tiga lokasi bersamaan yakni di JiExpo Kemayoran sebagai pusat aktivitas, kemudian di Pangkalan TNI AL Pondok Dayung, dan Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma.

Pameran yang diselenggarakan atas kerja sama dengan PT Napindo Media Ashatama tersebut akan dimulai pada 2-5 November dengan tema “Peace, Prosperity, Strong Defence” yakni perdamaian, kemakmuran, pertahanan kuat.

Prabowo menjelaskan pesan dari tema pada Indodefence 2022 adalah perdamaian dan kemakmuran sulit dicapai tanpa pertahanan yang kuat. "Jadi messagenya adalah sulit mencapai perdamaian dan kemakmuran tanpa pertahanan kuat. Sebenarnya kalau dalam sejarah manusia kalau kita pelajari hampir tidak bisa (perdamaian dan kemakmuran dicapai tanpa pertahanan)," ucapnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2097 seconds (0.1#10.140)