AHY dan Aher Calon Pendamping Anies di Pilpres 2024, Siapa Lebih Berpeluang?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ahmad Heryawan (Aher) muncul sebagai calon pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Siapa lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres)?
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, kedua tokoh tersebut punya kemampuan mumpuni dan layak jadi cawapres. "Tapi kalau Aher jabatannya sama seperti Anies, pernah gubernur. Kalau saya lebih jagokan AHY, pasalnya dia anak mantan presiden. Paling tidak banyak juga pendukung Susilo Bambang Yudhoyono yang bakal mendukungnya," ujar Jerry kepada SINDOnews, Rabu (26/10/2022) malam.
Jerry juga menilai AHY punya kelebihan sebagai representasi orang muda, khususnya pemilih pemula. "Paling 60-40 persen, masih keunggulan AHY," katanya.
Di sisi lain, lanjut Jerry, AHY juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Menurutnya, hal ini menjadi keuntungan tersendiri dibanding Aher yang merupakan Wakil Ketua Majelis Syura PKS. Namun, semuanya tinggal tergantung komunikasi, apalagi sudah ada tim kecil yang dibentuk tiga parpol ini yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS.
"Memang survei Anies-AHY beberapa kali moncer di puncak. Kalau Aher maka barangkali tak akan seperti elektabilitas Anies-AHY. Saya kira tak akan sama, posisi AHY menopang dan mendongkrak posisi Anies," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat tidak mempermasalahkan PKS yang mengusung Aher sebagai calon pendamping Anies. "Demokrat menghormati dan menyambut baik pencawapresan Aher sebagai Cawapres PKS," kata Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Menurut Herzaky, hal itu merupakan kedaulatan PKS sebagai partai yang mandiri dan independen. Sehingga, ia beranggapan apa yang dilakukan merupakan hal yang wajar saja dalam menyikapi Pilpres 2024.
"PKS tentunya juga ingin mendapatkan efek elektoral dari pencawapresan Pak Ahmad Heryawan. Dengan naiknya elektoral parpol pengusung, bisa memberikan dampak penguatan di parlemen," ujarnya.
Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution pun tak mempermasalahkan PKS mengusulkan Aher sebagai cawapres. Dia menekankan, dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol di Koalisi Perubahan dan Perbaikan, peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian.
"Capres dan cawapres yang didukung Demokrat, Nasdem, dan PKS berpeluang memenangkan Pilpres 2024 dengan besarnya perolehan suara koalisi ditambah dukungan suara publik yang menginginkan arus perubahan," ujarnya, Selasa (25/10/2022).
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, kedua tokoh tersebut punya kemampuan mumpuni dan layak jadi cawapres. "Tapi kalau Aher jabatannya sama seperti Anies, pernah gubernur. Kalau saya lebih jagokan AHY, pasalnya dia anak mantan presiden. Paling tidak banyak juga pendukung Susilo Bambang Yudhoyono yang bakal mendukungnya," ujar Jerry kepada SINDOnews, Rabu (26/10/2022) malam.
Jerry juga menilai AHY punya kelebihan sebagai representasi orang muda, khususnya pemilih pemula. "Paling 60-40 persen, masih keunggulan AHY," katanya.
Di sisi lain, lanjut Jerry, AHY juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Menurutnya, hal ini menjadi keuntungan tersendiri dibanding Aher yang merupakan Wakil Ketua Majelis Syura PKS. Namun, semuanya tinggal tergantung komunikasi, apalagi sudah ada tim kecil yang dibentuk tiga parpol ini yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS.
"Memang survei Anies-AHY beberapa kali moncer di puncak. Kalau Aher maka barangkali tak akan seperti elektabilitas Anies-AHY. Saya kira tak akan sama, posisi AHY menopang dan mendongkrak posisi Anies," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat tidak mempermasalahkan PKS yang mengusung Aher sebagai calon pendamping Anies. "Demokrat menghormati dan menyambut baik pencawapresan Aher sebagai Cawapres PKS," kata Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Menurut Herzaky, hal itu merupakan kedaulatan PKS sebagai partai yang mandiri dan independen. Sehingga, ia beranggapan apa yang dilakukan merupakan hal yang wajar saja dalam menyikapi Pilpres 2024.
"PKS tentunya juga ingin mendapatkan efek elektoral dari pencawapresan Pak Ahmad Heryawan. Dengan naiknya elektoral parpol pengusung, bisa memberikan dampak penguatan di parlemen," ujarnya.
Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution pun tak mempermasalahkan PKS mengusulkan Aher sebagai cawapres. Dia menekankan, dengan makin meningkatnya elektabilitas ketiga parpol di Koalisi Perubahan dan Perbaikan, peluang Demokrat dan PKS menempatkan kader terbaiknya sebagai cawapres bisa dikatakan telah mendekati kepastian.
"Capres dan cawapres yang didukung Demokrat, Nasdem, dan PKS berpeluang memenangkan Pilpres 2024 dengan besarnya perolehan suara koalisi ditambah dukungan suara publik yang menginginkan arus perubahan," ujarnya, Selasa (25/10/2022).
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(zik)