Andre Rosiade: Kualitas Semen Padang Diakui Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan bahwa kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia dan diakui dunia. Legislator asal Sumatera Barat ini menanggapi pernyataan Bupati Kediri Jawa Timur Hanindhito Himawan Pramana atau Dhito Pramono yang menyebut kualitas Semen Padang paling bawah.
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia, bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asbun (asal bunyi). Pabrik ini dibangun sejak tahun 1910 dan sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat, dan Maldives. Saat ini secara rutin diekspor ke Australia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang,” ujar Andre Rosiade, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Andre Rosiade, jika harga jual Semen Padang di Pulau Jawa sedikit lebih murah dari tempat lain, hal tersebut merupakan strategi pemasaran, bukan karena kualitasnya yang rendah daripada merek lain. Dia pun bakal mempertanyakan dan memanggil manajemen Semen Padang terkait hal tersebut karena membuat citra Semen Padang sedikit menurun.
“Kalau masih tidak percaya dengan kualitas Semen Padang, silakan datang ke PT Semen Gresik yang satu grup dengan Semen Padang di Semen Indonesia Group. Lokasinya kan tak begitu jauh dari Kabupaten Kediri. Di situ Pak Bupati akan tahu bagaimana hebatnya kualitas Semen Padang,” ujar Andre Rosiade.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini juga meminta agar menggunakan narasi-narasi yang benar. “Kalau tidak tahu jangan asbun. Tidak jauh dari kabupaten yang anda pimpin ada Semen Gresik, silahkan ditanya,” tuturnya.
Lebih lanjut Andre mengatakan, terpenting saat ini produk PT Semen Padang memenuhi dan dijaga selalu di atas Standar Nasional Indonesia (SNI). “Pastinya mutu semen dijamin melalui quality control dan quality assurance selama proses produksi,” kata Andre Rosiade yang juga sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Dia pun membeberkan bahwa sudah sangat banyak gedung-gedung bersejarah dan bangunan besar di Indonesia yang dibangun dengan Semen Padang. Hingga hari ini tidak ada yang roboh atau rusak karena kualitas semen yang buruk. “Bahkan, banyak kota atau negara yang dibangun menggunakan semen unggulan ini,” ucapnya.
Kata Andre Rosiade, setelah berdiri 1910, sejak 1914 Semen Padang sudah dikirim untuk membangun Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Bulelang, Makassar, Manado, Ternate, Gorontalo, Ambon, Banda, Pontianak, Toboali, Sungai Slan, Koba, Batu Rusa, Karawang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Blinjo, dan Jabus.
“Selanjutnya Muntok, Palembang, Bengkulu, Kru, Teluk Betung, Ulee Lheu, Sabang, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Belawan-Deli, Penang dan lainnya. Jadi, apa yang membuat pak Bupati menyebut kualitas Semen Padang paling bawah,” ucapnya.
Dia menambahkan, sejumlah bangunan hebat bersejarah di Indonesia menggunakan Semen Padang untuk membangunnya seperti Jam Gadang Bukittinggi pada 1926, Pabrik Semen Gresik 1957, Pabrik Semen Tonasa 1960, Jembatan Ampera Palembang 1962, Jembatan Barelang Batam 1992, dan semua bangunan bersemen di Batam. Lalu, terowongan PLTA Singkarak 16,5 Km, PLTA Koto Panjang, Bendungan Sigura-gura, dan Jembatan Siak I dan II di Riau.
“Juga renovasi Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, Manara Lancang Kuning Pekanbaru dan semua pembangunan kantor di kota itu, Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Gedung BEI/BEJ, Gedung Bank dan RSU Bengkulu, mempercantik Istana Merdeka dan istana Negara, Monas, Gelora Bung Karno (Semen Padang dan Gresik), Fly Over Kelok Sembilan Sumbar, Masjid Raya Sumatera Barat, Bandara Internsional Minangkabau, Bandara Sultan Thaha Jambi sampai Jalan Tol di Sumatra,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, sejak mulai berproduksi 1912 Semen Padang sudah berperan dalam mengubah peradaban kota-kota besar dan kecil di Indonesia. “Proyek strategis nasional yang menggunakan Semen Padang seperti Monas, Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Jembatan Barelang, Hotel Indonesia, menara Jamsostek, SCBD, bangunan World Trade Centre di Singapore, museum tsunami di Aceh, Bandara Kuala Namu di Medan sampai bangunan dan irigasi di Bangladesh,” pungkasnya.
“Kualitas Semen Padang nomor satu di Indonesia, bahkan diakui di dunia. Jadi, Bupati Kediri jangan asbun (asal bunyi). Pabrik ini dibangun sejak tahun 1910 dan sudah diekspor ke Jerman, Amerika Serikat, dan Maldives. Saat ini secara rutin diekspor ke Australia dan negara-negara di Asia Selatan. Bahkan, hampir semua semen ekspor pada Semen Indonesia Group berasal dari Semen Padang,” ujar Andre Rosiade, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Andre Rosiade, jika harga jual Semen Padang di Pulau Jawa sedikit lebih murah dari tempat lain, hal tersebut merupakan strategi pemasaran, bukan karena kualitasnya yang rendah daripada merek lain. Dia pun bakal mempertanyakan dan memanggil manajemen Semen Padang terkait hal tersebut karena membuat citra Semen Padang sedikit menurun.
“Kalau masih tidak percaya dengan kualitas Semen Padang, silakan datang ke PT Semen Gresik yang satu grup dengan Semen Padang di Semen Indonesia Group. Lokasinya kan tak begitu jauh dari Kabupaten Kediri. Di situ Pak Bupati akan tahu bagaimana hebatnya kualitas Semen Padang,” ujar Andre Rosiade.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini juga meminta agar menggunakan narasi-narasi yang benar. “Kalau tidak tahu jangan asbun. Tidak jauh dari kabupaten yang anda pimpin ada Semen Gresik, silahkan ditanya,” tuturnya.
Lebih lanjut Andre mengatakan, terpenting saat ini produk PT Semen Padang memenuhi dan dijaga selalu di atas Standar Nasional Indonesia (SNI). “Pastinya mutu semen dijamin melalui quality control dan quality assurance selama proses produksi,” kata Andre Rosiade yang juga sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Dia pun membeberkan bahwa sudah sangat banyak gedung-gedung bersejarah dan bangunan besar di Indonesia yang dibangun dengan Semen Padang. Hingga hari ini tidak ada yang roboh atau rusak karena kualitas semen yang buruk. “Bahkan, banyak kota atau negara yang dibangun menggunakan semen unggulan ini,” ucapnya.
Kata Andre Rosiade, setelah berdiri 1910, sejak 1914 Semen Padang sudah dikirim untuk membangun Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Bulelang, Makassar, Manado, Ternate, Gorontalo, Ambon, Banda, Pontianak, Toboali, Sungai Slan, Koba, Batu Rusa, Karawang, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Blinjo, dan Jabus.
“Selanjutnya Muntok, Palembang, Bengkulu, Kru, Teluk Betung, Ulee Lheu, Sabang, Sigli, Lhokseumawe, Langsa, Belawan-Deli, Penang dan lainnya. Jadi, apa yang membuat pak Bupati menyebut kualitas Semen Padang paling bawah,” ucapnya.
Dia menambahkan, sejumlah bangunan hebat bersejarah di Indonesia menggunakan Semen Padang untuk membangunnya seperti Jam Gadang Bukittinggi pada 1926, Pabrik Semen Gresik 1957, Pabrik Semen Tonasa 1960, Jembatan Ampera Palembang 1962, Jembatan Barelang Batam 1992, dan semua bangunan bersemen di Batam. Lalu, terowongan PLTA Singkarak 16,5 Km, PLTA Koto Panjang, Bendungan Sigura-gura, dan Jembatan Siak I dan II di Riau.
“Juga renovasi Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, Manara Lancang Kuning Pekanbaru dan semua pembangunan kantor di kota itu, Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Gedung BEI/BEJ, Gedung Bank dan RSU Bengkulu, mempercantik Istana Merdeka dan istana Negara, Monas, Gelora Bung Karno (Semen Padang dan Gresik), Fly Over Kelok Sembilan Sumbar, Masjid Raya Sumatera Barat, Bandara Internsional Minangkabau, Bandara Sultan Thaha Jambi sampai Jalan Tol di Sumatra,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, sejak mulai berproduksi 1912 Semen Padang sudah berperan dalam mengubah peradaban kota-kota besar dan kecil di Indonesia. “Proyek strategis nasional yang menggunakan Semen Padang seperti Monas, Gedung DPR, Jembatan Semanggi, Jembatan Barelang, Hotel Indonesia, menara Jamsostek, SCBD, bangunan World Trade Centre di Singapore, museum tsunami di Aceh, Bandara Kuala Namu di Medan sampai bangunan dan irigasi di Bangladesh,” pungkasnya.
(rca)