Generasi Muda Perlu Teladani Buya Syafii Ma'arif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi muda dinilai perlu meneladani tokoh bangsa Ahmad Syafii Maarif atau lebih populer disapa Buya Syafii. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu merupakan pribadi yang egaliter dan jauh dari kemewahan dunia.
"Jejak dan teladan Buya Syafi'i Ma'arif di antaranya menjadi pribadi yang egaliter, tampil apa adanya, low profil, serta pribadi yang qanaah dan zuhud terhadap kemewahan materi dan kehormatan duniawi," kata Sekjen Garda Pemuda Nasdem Moh Haerul Amri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).
Haerul Amri mengutip salah satu pesan Buya Syafii yang menjadikan politik untuk menegakkan keadilan bukan mata pencaharian. Menurutnya, pesan itu telah telah dipraktikkan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Salah satunya dengan menerapkan politik antimahar di Partai Nasdem.
Baca juga: Tingkat Tertinggi Kebijaksanaan Manusia adalah Milik Buya Syafii Maarif
Untuk mengenang Buya Syafii dan menyebarkan keteladanannya, GP Nasdem menggelar Tadarus Kebangsaan: Meniti Jejak Mulia Buya Syafi'i Ma'arif di Pendapa Tunggul Pawenang, Sleman, DIY, Kamis (20/10/2022) malam. Hadir dalam acara ini pengurus DPP Partai Nasdem, perwakilan PWM dan PWNU DIY, budayawan Jadul Maula dan perwakilan Ma'arif Institut David Kris Alka.
"Semoga agenda ini menjadi gerakan restorasi untuk gerakan perubahan Indonesia yang salah satunya dengan meneladani ajaran Buya Syafi'i Ma'arif," katanya.
Perwakilan Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Arif Jamali mengatakan, Buya Syafi'i menghargai dan membuka cakrawala anak muda. "Buya Syafi’i Ma’arif meski memiliki pemikiran yang liberal tetap kokoh terhadap nilai-nila agama," kata Arif.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Zuhdi Nuhdlor mengatakan, Buya Syafi'i memberikan pemahaman nasionalisme dan Islamisme. Buya memberikan pemahaman bahwa nasionalisme merupakan energi untuk memajukan bangsa.
"Menurut Buya Syafi'i umat Islam harus berkontribusi bagi negeri secara luas di negeri ini. Banyak celah yang masih harus diisi, terlebih bagi kaum muda," ujarnya.
"Jejak dan teladan Buya Syafi'i Ma'arif di antaranya menjadi pribadi yang egaliter, tampil apa adanya, low profil, serta pribadi yang qanaah dan zuhud terhadap kemewahan materi dan kehormatan duniawi," kata Sekjen Garda Pemuda Nasdem Moh Haerul Amri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).
Haerul Amri mengutip salah satu pesan Buya Syafii yang menjadikan politik untuk menegakkan keadilan bukan mata pencaharian. Menurutnya, pesan itu telah telah dipraktikkan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Salah satunya dengan menerapkan politik antimahar di Partai Nasdem.
Baca juga: Tingkat Tertinggi Kebijaksanaan Manusia adalah Milik Buya Syafii Maarif
Untuk mengenang Buya Syafii dan menyebarkan keteladanannya, GP Nasdem menggelar Tadarus Kebangsaan: Meniti Jejak Mulia Buya Syafi'i Ma'arif di Pendapa Tunggul Pawenang, Sleman, DIY, Kamis (20/10/2022) malam. Hadir dalam acara ini pengurus DPP Partai Nasdem, perwakilan PWM dan PWNU DIY, budayawan Jadul Maula dan perwakilan Ma'arif Institut David Kris Alka.
"Semoga agenda ini menjadi gerakan restorasi untuk gerakan perubahan Indonesia yang salah satunya dengan meneladani ajaran Buya Syafi'i Ma'arif," katanya.
Perwakilan Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Arif Jamali mengatakan, Buya Syafi'i menghargai dan membuka cakrawala anak muda. "Buya Syafi’i Ma’arif meski memiliki pemikiran yang liberal tetap kokoh terhadap nilai-nila agama," kata Arif.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, Zuhdi Nuhdlor mengatakan, Buya Syafi'i memberikan pemahaman nasionalisme dan Islamisme. Buya memberikan pemahaman bahwa nasionalisme merupakan energi untuk memajukan bangsa.
"Menurut Buya Syafi'i umat Islam harus berkontribusi bagi negeri secara luas di negeri ini. Banyak celah yang masih harus diisi, terlebih bagi kaum muda," ujarnya.
(abd)