PDIP Vs Nasdem Memanas, Akankah Berujung Reshuffle Kabinet?
loading...
A
A
A
Di sisi lain, Bestari menegaskan jangan pernah ada yang mempertanyakan loyalitas Nasdem pada pemerintahan saat ini. "Tapi kalau hari ini kami membuat gelisah PDIP itu bagian demokrasi. Artinya dia yang perlu belajar,” ujar Bestari.
Ia menegaskan tidak ada koalisi yang abadi sepanjang waktu. "Proses untuk menentukan satu nama juga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tidak ujug-ujug. Lagi pula batas koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin kan sampai 2024," kata Bestari.
Dia menjelaskan, Partai Nasdem dalam memilih capres tidak sekadar menunjuk petugas partai tapi juga memberikan keleluasaan bagi sang capres yang diusung untuk memilih cawapresnya. "Nah, untuk 2024 ke 2029 tentu Partai NasDem butuh waktu yang cepat, supaya bisa menemukan figur terbaik untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan. NasDem mencari pemimpin nasional bukan sekadar petugas partai," katanya.
Bestari juga menegaskan Anies Baswedan tidak ada kaitannya dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini. "Perlu digarisbawahi Anies itu untuk periode 2024-2029. Jadi, tidak ada kaitannya dengan koalisi hari ini, karena 2024 tongkat estafet perlu diberikan kepada yang lain," kata Bestari.
Relawan pendukung Jokowi pun mendesak dilakukannya perombakan atau reshuffle kabinet. Presiden Jokowi pun memberi sinyal akan adanya reshuffle kabinet.
Menteri Nasdem menjadi perhatian usai deklarasi pencapresan Anies Baswedan. "Rencana selalu ada (reshuffle). Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Sekadar diketahui, Partai Nasdem memiliki tiga jatah kursi di Kabinet Jokowi-Ma’ruf. Mereka adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Lalu, apakah perseteruan antara elite kedua parpol itu berujung pada reshuffle kabinet atau berimbas pada jatah kursi menteri Nasdem?
Ia menegaskan tidak ada koalisi yang abadi sepanjang waktu. "Proses untuk menentukan satu nama juga membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tidak ujug-ujug. Lagi pula batas koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin kan sampai 2024," kata Bestari.
Dia menjelaskan, Partai Nasdem dalam memilih capres tidak sekadar menunjuk petugas partai tapi juga memberikan keleluasaan bagi sang capres yang diusung untuk memilih cawapresnya. "Nah, untuk 2024 ke 2029 tentu Partai NasDem butuh waktu yang cepat, supaya bisa menemukan figur terbaik untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan. NasDem mencari pemimpin nasional bukan sekadar petugas partai," katanya.
Bestari juga menegaskan Anies Baswedan tidak ada kaitannya dengan koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini. "Perlu digarisbawahi Anies itu untuk periode 2024-2029. Jadi, tidak ada kaitannya dengan koalisi hari ini, karena 2024 tongkat estafet perlu diberikan kepada yang lain," kata Bestari.
Relawan pendukung Jokowi pun mendesak dilakukannya perombakan atau reshuffle kabinet. Presiden Jokowi pun memberi sinyal akan adanya reshuffle kabinet.
Menteri Nasdem menjadi perhatian usai deklarasi pencapresan Anies Baswedan. "Rencana selalu ada (reshuffle). Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10/2022).
Sekadar diketahui, Partai Nasdem memiliki tiga jatah kursi di Kabinet Jokowi-Ma’ruf. Mereka adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Lalu, apakah perseteruan antara elite kedua parpol itu berujung pada reshuffle kabinet atau berimbas pada jatah kursi menteri Nasdem?