Sidang Kasus Ferdy Sambo, Bharada E Siap Datangkan Saksi dan Ahli Meringankan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengacara Bharada E , Ronny Talapessy menyatakan, akan menghadirkan saksi dan ahli meringankan di dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Meski begitu, Ronny tidak mengungkap siapa saksi dan ahli kunci yang dimaksud akan dihadirkan dalam proses meja hijau tersebut.
"Ahli dan saksi yang meringankan. Kalau saya sampaikan bukan kejutan lagi," kata Ronny di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Mahfud MD: Lindungi Bharada E dari Penganiayaan hingga Racun
Menurut Ronny, saksi tersebut juga bakal ada yang akan dihadirkan langsung dari Manado, Sulawesi Utara (Sulut). "Tapi ada saksi untuk meringankan juga, nanti kita datangkan juga dari Manado," ujar Ronny.
Polri telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pidana pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah, Ferdy Sambo, Bharada E, asisten rumah tangga sekaligus supir Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal, serta Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dalam kasus ini, Polri memastikan bahwa tidak ada peristiwa tembak menembak. Faktanya adalah, Bharada E disuruh menembak Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo pun diduga memainkan perannya sebagai pihak yang melakukan skenario agar kasus Brigadir J muncul ke publik dengan isu baku tembak.
Dalam hal ini, Ferdy Sambo menembak dinding di lokasi kejadian dengan pistol milik Brigadir J agar seolah-olah itu merupakan tembak menembak.
Komisi Kode Etik Polri (KKEP) memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Ferdy Sambo berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Berkas penyidikan seluruh tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J pun telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Agung. Dengan begitu, semua tersangka akan segera menghadapi proses persidangan.
Atas perbuatannya, mereka semua disangka melanggar Pasal 340 subsidair Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Lihat Juga: Psikolog Forensik Tantang Kapolri Luruskan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon seperti Perkara Ferdy Sambo
Meski begitu, Ronny tidak mengungkap siapa saksi dan ahli kunci yang dimaksud akan dihadirkan dalam proses meja hijau tersebut.
"Ahli dan saksi yang meringankan. Kalau saya sampaikan bukan kejutan lagi," kata Ronny di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Mahfud MD: Lindungi Bharada E dari Penganiayaan hingga Racun
Menurut Ronny, saksi tersebut juga bakal ada yang akan dihadirkan langsung dari Manado, Sulawesi Utara (Sulut). "Tapi ada saksi untuk meringankan juga, nanti kita datangkan juga dari Manado," ujar Ronny.
Polri telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus pidana pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah, Ferdy Sambo, Bharada E, asisten rumah tangga sekaligus supir Kuat Ma'ruf dan Bripka Ricky Rizal, serta Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Dalam kasus ini, Polri memastikan bahwa tidak ada peristiwa tembak menembak. Faktanya adalah, Bharada E disuruh menembak Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo pun diduga memainkan perannya sebagai pihak yang melakukan skenario agar kasus Brigadir J muncul ke publik dengan isu baku tembak.
Dalam hal ini, Ferdy Sambo menembak dinding di lokasi kejadian dengan pistol milik Brigadir J agar seolah-olah itu merupakan tembak menembak.
Komisi Kode Etik Polri (KKEP) memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Ferdy Sambo berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).
Berkas penyidikan seluruh tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J pun telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Agung. Dengan begitu, semua tersangka akan segera menghadapi proses persidangan.
Atas perbuatannya, mereka semua disangka melanggar Pasal 340 subsidair Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.
Lihat Juga: Psikolog Forensik Tantang Kapolri Luruskan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon seperti Perkara Ferdy Sambo
(maf)