IMM Minta Pencopotan Tidak Berhenti di Kapolres Malang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Samsul Arifin, mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang telah mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Samsul meminta Sigit tak berhenti pada pencopotan Kapolres Malang. Ia juga mendesak agar Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta turut dicopot. “Copot Kapolda Jatim, Ketua PSSI serta berikan sanksi berat terhadap PT LIB dikarenakan abai terhadap keamanan protokol pertandingan,” kata Samsul, Senin (3/10/2022).
Samsul mengatakan jumlah korban atas tragedi ini terus menunjukkan penambahan. Dia meminta kepolisian melakukan investigasi secara serius. Pasalnya, beberapa orang yang menjadi korban dalam tragedi itu merupakan anak kecil. "Sampai hari ini jumlah korban meninggal usai pertandingan liga 1 itu terus bertambah. Di samping itu terdapat ratusan lainnya luka-luka," katanya
Soal tembakan gas air mata, Samsul menilai sikap aparat keamanan terlalu berlebihan dalam menanggapi suporter Arema FC. Aparat seakan mengabaikan jika di antara suporter terdapat anak-anak yang kini kehilangan orang tuanya. "Penanganan para suporter di stadion pun dinilai berlebihan. Kepolisian mengambil langkah di luar aturan sebab menembakkan gas air mata ke arah penonton. Hal inilah yang menjadi penyebab utama berjatuhannya ratusan korban jiwa," katanya.
Samsul mempertanyakan peran Irjen Pol Nico Afinta dalam insiden maut tersebut. Sebab selaku penjaga keamanan Jawa Timur, seharusnya Nico paham bahwa antara Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah rival lama.
“Kapolri harus evaluasi kinerja Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur. Wajib copot Kapolda Jawa Timur, sebab Kapolres mengikuti arahan Kapolda dalam persiapan pertandingan kemarin,” kata Samsul.
Samsul meminta Sigit tak berhenti pada pencopotan Kapolres Malang. Ia juga mendesak agar Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta turut dicopot. “Copot Kapolda Jatim, Ketua PSSI serta berikan sanksi berat terhadap PT LIB dikarenakan abai terhadap keamanan protokol pertandingan,” kata Samsul, Senin (3/10/2022).
Samsul mengatakan jumlah korban atas tragedi ini terus menunjukkan penambahan. Dia meminta kepolisian melakukan investigasi secara serius. Pasalnya, beberapa orang yang menjadi korban dalam tragedi itu merupakan anak kecil. "Sampai hari ini jumlah korban meninggal usai pertandingan liga 1 itu terus bertambah. Di samping itu terdapat ratusan lainnya luka-luka," katanya
Soal tembakan gas air mata, Samsul menilai sikap aparat keamanan terlalu berlebihan dalam menanggapi suporter Arema FC. Aparat seakan mengabaikan jika di antara suporter terdapat anak-anak yang kini kehilangan orang tuanya. "Penanganan para suporter di stadion pun dinilai berlebihan. Kepolisian mengambil langkah di luar aturan sebab menembakkan gas air mata ke arah penonton. Hal inilah yang menjadi penyebab utama berjatuhannya ratusan korban jiwa," katanya.
Samsul mempertanyakan peran Irjen Pol Nico Afinta dalam insiden maut tersebut. Sebab selaku penjaga keamanan Jawa Timur, seharusnya Nico paham bahwa antara Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah rival lama.
“Kapolri harus evaluasi kinerja Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur. Wajib copot Kapolda Jawa Timur, sebab Kapolres mengikuti arahan Kapolda dalam persiapan pertandingan kemarin,” kata Samsul.
(cip)