Mabes Polri Terjunkan Tim DVI Identifikasi Korban Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 09:50 WIB
loading...
Mabes Polri Terjunkan Tim DVI Identifikasi Korban Tragedi Kanjuruhan
Mabes Polri mengirimkan tim DVI untuk membantu proses identifkasi korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Foto/antara
A A A
JAKARTA - Mabes Polri menerjunkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Malang, Jawa Timur, untuk mempercepat proses identifikasi korban kerusuhan pasca laga Arema FC versus Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) tadi malam. Komnas HAM menyebut korban tewas dalam tragedi tersebut sebanyak 153 orang.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah menjelaskan, tim DVI Mabes Polri diterjunkan untuk membantu Polda Jawa Timur serta rumah sakit dalam mengindentifikasi para korban. Sebab, banyak korban tewas maupun luka-luka dalam peristiwa ini.

"Terkait dengan kasus yang di Malang, saat ini Mabes Polri menurunkan tim DVI ke Malang untuk berkoordinasi dengan tim DVI Polda Jatim dan rumah sakit setempat guna mempercepat terlaksananya identifikasi korban," kata Nurul Azizah saat dikonfirmasi, Minggu (2/10/2022).



Mabes Polri saat ini masih menyerahkan penanganan kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ke Polda Jatim. Kata Azizah, Mabes Polri saat ini fokus untuk melakukan identifikasi serta memberikan pertolongan medis kepada para korban.

"Informasi tambahan saat ini bahwa fokus Polri saat ini adalah melakukan identifikasi korban dan memberikan pertolongan medis kepada para korban yang saat ini masih di rawat di rumah sakit," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Jatim menyebut ada 127 orang yang meninggal dunia akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, tadi malam. Kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema versus Persebaya berakhir dengan skor 2-3. Pertandingan dimenangkan Persebaya Surabaya.

Sebanyak 125 Aremania dikabarkan menjadi korban tewas dalam insiden tersebut. Sementara itu, terdapat dua Anggota Kepolisian yang juga dikabarkan tewas. Mayoritas para korban meninggal dunia karena sesak nafas dan terinjak-injak usai pihak kepolisian melempar gas air mata untuk melerai kerusuhan.



"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua diantaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal, di stadion ada 34," beber Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta di Mapolres Malang.

Namun hingga pagi tadi Komnas HAM menerima informasi bahwa korban tewas bertambah menjadi 153 orang. "Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Minggu (2/10/2022).
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3291 seconds (0.1#10.140)