Profil Adang Daradjatun, Mantan Wakapolri yang Ditetapkan Menjadi Ketua MKD DPR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adang Daradjatun resmi menjadi Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menggantikan rekan sefraksinya, Aboe Bakar Al Habsyi .
Penetapan Adang Daradjatun dilakukan dalam Rapat Pleno MKD di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022) sore. Dalam rapat pleno penetapan tersebut, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel sebagai pimpinan rapat membacakan surat dari Fraksi PKS terkait penggantian Aboe Bakar dengan Adang Daradjatun dan menanyakan persetujuan pimpinan dan anggota MKD.
"Sesuai dengan surat Fraksi PKS, dengan ini kami selaku pimpinan dewan menetapkan Saudara Adang Daradjatun nomor anggota A426 dari Fraksi PKS menjadi Ketua MKD gantikan Saudara Habib Aboe Bakar Al Habsyi. Apakah dapat disetujui?" tanya Gobel dalam rapat tersebut.
Pimpinan dan anggota MKD yang hadir memberikan persetujuan. Terkait keputusan ini, Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, PKS telah mengusulkan pergantian dirinya sebagai Ketua MKD atas dasar perputaran dan pembagian tugas.
"Pada dasarnya pergantian di PKS itu biasa karena perputaran dan pembagian tugas. Saya rasa ada berapa tahun? Hampir 3 tahun kita sudah menjalankan tugas dengan segala suka dukanya. Perjalanan dan sebagainya. Dan kita sudah banyak mengambil keputusan," katanya seusai penetapan.
Menurut Aboe, Adang Daradjatun yang menggantikannya ini merupakan orang yang sangat berkelas dan sangat memahami cara menghadapi penyidikan dan penyelidikan. Ia pun menyampaikan maaf jika sepanjang perjalanan tugas ini ada kekurangan dalam dukungan emosional atau perhatian, apalagi pada semua staf dan petugas kebersihan di MKD.
"Saya minta maaf atas kekhilafan. Dan saya yakin dan percaya Pak Adang akan lebih baik lagi meneruskan perjalanan sisa MKD ini ke depan. Segala awalnya pasti ada akhirnya. Penerusan ini penerusan hal yang biasa," tandasnya.
Profil Adang Dardjatun
Adang Daradjatun lahir di Bogor pada 13 Mei 1949. Dia merupakan pensiunan Polri. Jabatan terakhirnya di Polri adalah sebagai Wakapolri (20 Juli 2004 – 28 Desember 2006), dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.
Dikutip dari laman DPR, sebelum menjadi Wakapolri, Adang menjabat sejumlah jabatan seperti Kababinkum, Kapolda Jawa Barat, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, serta Perwira Pembantu III Perencanaan Program Anggaran.
Adang juga pernah menjadi ajudan Menhankam Pangab pada 1976, Kapolsek Kebayoran Lama (1980), dan Wakapolres Jakarta Selatan pada 1984.
Di dunia politik, Adang pernah diusung menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2007. Berpasangan dengan kader PKS Dani Anwar, Adang harus mengakui keunggulan pasangan Fauzi Bowo-Prijanto.
Sejak 2009, suami Nunun Nurbaetie tersebut menjadi anggota DPR. Adang merupakan wakil rakyat yang berasal dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III.
Penetapan Adang Daradjatun dilakukan dalam Rapat Pleno MKD di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022) sore. Dalam rapat pleno penetapan tersebut, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel sebagai pimpinan rapat membacakan surat dari Fraksi PKS terkait penggantian Aboe Bakar dengan Adang Daradjatun dan menanyakan persetujuan pimpinan dan anggota MKD.
"Sesuai dengan surat Fraksi PKS, dengan ini kami selaku pimpinan dewan menetapkan Saudara Adang Daradjatun nomor anggota A426 dari Fraksi PKS menjadi Ketua MKD gantikan Saudara Habib Aboe Bakar Al Habsyi. Apakah dapat disetujui?" tanya Gobel dalam rapat tersebut.
Pimpinan dan anggota MKD yang hadir memberikan persetujuan. Terkait keputusan ini, Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, PKS telah mengusulkan pergantian dirinya sebagai Ketua MKD atas dasar perputaran dan pembagian tugas.
"Pada dasarnya pergantian di PKS itu biasa karena perputaran dan pembagian tugas. Saya rasa ada berapa tahun? Hampir 3 tahun kita sudah menjalankan tugas dengan segala suka dukanya. Perjalanan dan sebagainya. Dan kita sudah banyak mengambil keputusan," katanya seusai penetapan.
Menurut Aboe, Adang Daradjatun yang menggantikannya ini merupakan orang yang sangat berkelas dan sangat memahami cara menghadapi penyidikan dan penyelidikan. Ia pun menyampaikan maaf jika sepanjang perjalanan tugas ini ada kekurangan dalam dukungan emosional atau perhatian, apalagi pada semua staf dan petugas kebersihan di MKD.
"Saya minta maaf atas kekhilafan. Dan saya yakin dan percaya Pak Adang akan lebih baik lagi meneruskan perjalanan sisa MKD ini ke depan. Segala awalnya pasti ada akhirnya. Penerusan ini penerusan hal yang biasa," tandasnya.
Profil Adang Dardjatun
Adang Daradjatun lahir di Bogor pada 13 Mei 1949. Dia merupakan pensiunan Polri. Jabatan terakhirnya di Polri adalah sebagai Wakapolri (20 Juli 2004 – 28 Desember 2006), dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi.
Dikutip dari laman DPR, sebelum menjadi Wakapolri, Adang menjabat sejumlah jabatan seperti Kababinkum, Kapolda Jawa Barat, Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, serta Perwira Pembantu III Perencanaan Program Anggaran.
Adang juga pernah menjadi ajudan Menhankam Pangab pada 1976, Kapolsek Kebayoran Lama (1980), dan Wakapolres Jakarta Selatan pada 1984.
Di dunia politik, Adang pernah diusung menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2007. Berpasangan dengan kader PKS Dani Anwar, Adang harus mengakui keunggulan pasangan Fauzi Bowo-Prijanto.
Sejak 2009, suami Nunun Nurbaetie tersebut menjadi anggota DPR. Adang merupakan wakil rakyat yang berasal dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III.
(zik)