Kritik Tim Bayangan, Rachmat Gobel: Mendikbudristek Tak Paham Kebutuhan Indonesia

Rabu, 28 September 2022 - 07:35 WIB
loading...
Kritik Tim Bayangan, Rachmat Gobel: Mendikbudristek Tak Paham Kebutuhan Indonesia
Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengkritik pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim tentang keberadaan tim bayangan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, Rachmat Gobel , mengkritik pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim tentang keberadaan tim bayangan, yang kemudian disebut sebagai vendor, yang berjumlah 400 orang.

"Dengan berbagai langkah dan kebijakannya, yang kini ditambah dengan pengakuan tentang keberadaan tim bayangan ini, saya menilai sesungguhnya Mendikbudristek tak paham kebutuhan negara, bangsa, dan rakyat Indonesia terhadap agenda dan tata kelola pendidikan di Indonesia," kata Rachmat Gobel , Rabu (28/9/2022).

Nadiem menyampaikan tentang keberadaan tim di luar Kemendikbudristek itu saat berbicara di United Nations Transforming Education Summit di markas PBB di New York, Amerika Serikat.

Baca juga: Tim Bayangan Nadiem Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Kemendikbdudristek

Video pernyataannya itu kemudian diunggah di akun instagramnya pada Rabu, 21 September 2022. "Kami sekarang memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk kementerian," katanya seperti dikutip media.

Menurutnya, setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal. Namun pernyataannya itu kemudian sedikit diralat saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada Senin, 26 September 2022.

"Mungkin ada sedikit saya ada kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization," katanya.

Menurutnya, yang ia maksud adalah organisasi dengan sifat mirroring. "Mirroring itu artinya setiap dirjen yang menyediakan layanan itu bisa menggunakan tim, suatu tim permanen yang selalu bekerja sama," katanya.

Lalu ia menegaskan, tim tersebut adalah vendor. Padahal saat di PBB ia menjelaskan bahwa tim tersebut bukan vendor.

Sebelum munculnya kontroversi keberadaan tim bayangan atau vendor yang berjumlah 400 orang tersebut, Nadiem juga lebih sibuk membuat jargon-jargon seperti Kampus Merdeka atau Merdeka Belajar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)