Dinamika Politik 2024 Memanas, Romo Bagus: Demokrasi Kita Masih di Masa Krusial dan Kritikal

Jum'at, 23 September 2022 - 16:37 WIB
loading...
Dinamika Politik 2024...
Webinar Partai Perindo bertajuk Beban Berat Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Bermanfaat pada Jumat (23/9/2022). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Dinamika politik menjelang Pemilu 2024 yang kian memanas menjadi faktor para rektor dan kalangan akademisi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyerukan perlunya menciptakan demokrasi berkualitas dan bermartabat.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Sanata Dharma Albertus Bagus Laksana dalam webinar Partai Perindo bertajuk "Beban Berat Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Bermanfaat" pada Jumat (23/9/2022). Romo Bagus, begitu dia disapa, mengatakan, belajar dari pengalaman selama ini dan perbandingan dengan negara-negara lain, demokrasi di Indonesia belum menciptakan demokrasi berkualitas dan bermartabat.

"Demokrasi kita masih di masa yang krusial dan kritikal dalam transisi yang demokrasi ini," ujarnya.



Menurutnya, pemilu sebagai mandat dari reformasi untuk pembangunan kebangsaan yang lebih berkualitas dalam mewujudkan kemakmuran, belum sepenuhnya berjalan serta ditunjukkan dengan tatanan politik yang beradab dan berkualitas.

"Kami merasa sebagai lembaga akademisi mempunyai beban moral untuk ikut di dalamnya membangun demokrasi yang bermartabat lewat pemilu yang berkualitas," ujar Romo Bagus.

Dia menjelaskan agar pemilu yang berkualitas dan bermartabat bisa dilaksanakan dengan baik, tentu harus ada kerja sama dengan berbagai pihak. "Karena bebannya berat, maka harus dilakukan dengan banyak pihak. Tidak bisa partai politik saja, pemerintah-KPU atau masyarakat sipil saja, kita semua harus terpanggil ke sana termasuk kampus," katanya.

Baca juga: GKR Ayu Koes Indriyah dan Erwin Pratama Putra Gabung Perindo, HT: Selamat Datang!

Kondisi kritikal dalam demokrasi menuju Pemilu 2024, lanjut Albertus, dinamikanya sudah terlihat saat ini. Karenanya, kalangan dosen di DIY menyerukan Pemilu 2024 harus menjadi pendidikan politik guna pembangunan moral bangsa dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan keteladanan.

"Kita tidak ingin pemilu itu jadi ajang persaingan demi kuasa dengan mekanisme yang kotor dan tidak transparan," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1908 seconds (0.1#10.140)