Bupati Kutai Timur dan Istri Ditangkap, KPK: Ada Suap Berulang

Jum'at, 03 Juli 2020 - 13:23 WIB
loading...
Bupati Kutai Timur dan...
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tim Bidang Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Bupati Kutai Timur (Kutim) Ismunandar dan istrinya sekaligus Ketua DPRD Kabupaten Kutim Encek UR Firgasih diduga setelah terjadi transaksi uang suap berulang.

Selain menjabat sebagai Ketua DPRD Kutim, Encek UR Firgasih juga merupakan Ketua DPC PPP Kabupaten Kutim. Encek pun pernah menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutim periode 2014-2019.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyatakan, tim Bidang Penindakan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di tiga daerah berbeda hingga Kamis (2/7/2020) malam. Masing-masing yakni di Kota Samarinda dan Kabupaten Kutim, Provinsi Kalimantan Timur serta di DKI Jakarta.

(Baca: Kena OTT KPK, Ini Profil Bupati Kutai Timur Ismunandar)

Dari kegiatan di lokasi berbeda, tim KPK menangkap beberapa orang usai terjadi transaksi serah-terima uang diduga suap. Ismunandar, Encek UR Firgasih, dan satu orang Kepala Bappeda sebuah daerah ditangkap di Jakarta.

"Kamis malam kita amankan Bupati Kutai Timur (Ismunandar) beserta istrinya (Encek) dan seorang Kepala Bappeda dari sebuah daeri sebuah daerah di sebuah hotel di Jakarta. Nama istrinya bupati, yang konon menjabat sebagai Ketua DPRD," kata Nawawi saat dikonfirmasi SINDO Media di Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Mantan ketua Pengadilan Negeri Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini membeberkan, selain Ismunandar, Encek UR Firgasih, dan satu orang Kepala Bappeda sebuah daerah juga ada beberapa staf dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dan pihak rekanan yang diduga sebagai pemberi suap. "Ada pihak rekanan pemberi suap," ujar Nawawi.

(Baca: KPK Lakukan OTT di Kaltim, Bupati Kutai Timur Diciduk)

Di sisi lain, Nawawi belum mau membuka identitas rekanan tersebut dan kaitan spesifik dengan proyek apa. Yang jelas kata dia, ada uang uang telah disita beserta beberapa buku rekening. Nawawi tetap belum bisa memastikan apakah jumlah uang yang disita mencapai ratusan juta atau miliaran rupiah.

"Barang bukti yang disita dari tiga lokasi berupa sejumlah uang dan beberapa buku rekening bank. Untuk uang belum terkonfirmasi jumlahnya. Ini transaksi berulang. Insya Allah konpers nanti bisa disampaikan," tegasnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)