Airlangga Terima Kunjungan Prabowo, Bahas Food Estate, Kemandirian Ekonomi hingga Geopolitik Dunia

Selasa, 20 September 2022 - 16:18 WIB
loading...
Airlangga Terima Kunjungan Prabowo, Bahas Food Estate, Kemandirian Ekonomi hingga Geopolitik Dunia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menhan Prabowo Subianto. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin, 19 September 2022, sore di Jakarta.

Pertemuan empat mata tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban, di ruang kerja Menko Airlangga. Pembahasan yang dilakukan keduanya, mengangkat isu seputar isu-isu global dan tantangan yang sedang dihadapi dunia, juga berbagai dinamika permasalahan nasional, terutama yang berkaitan dengan isu-isu kemandirian ekonomi, ketahanan nasional, keamanan, dan perkembangan geopolitik dunia.

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam ini, dibahas juga mengenai strategi dan sinergi antar kementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian, seperti tantangan krisis pangan, energi dan keuangan, sebagai dampak dari konflik Rusai - Ukraina serta pandemi Covid-19 yang masih belum usai.



”Saya menyambut baik kunjungan dari sahabat Saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Selasa (20/9/2022).

Keduanya juga membahas lebih teknis terkait isu ketahanan pangan, terutama setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini yang mengarahkan agar para menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan.



Presiden menginginkan agar neraca ketersediaan dan harga berbagai komoditas terjaga, seperti kedelai, cabai dan bawang merah agar bisa tetap terjaga sampai akhir 2022. Selain itu, Presiden menyampaikan agar dapat mendorong peningkatan produksi kedelai nasional sehingga kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,4 juta ton tidak 100% bergantung kepada impor.

”Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN untuk membeli dari petani dengan harga Rp10.000 (per kilogram), sehingga harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani agar mau menanam kedelai,” ucapnya.

Selain itu, Presiden juga mendorong penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau atau Genetically Modified Organism (GMO), agar produktivitas bisa meningkat. Harapannya, dengan GMO produksi kedelai bisa meningkat hampir 2 kali lipat, yaitu dari sekarang sekitar 1,6 - 2 ton per hektare menjadi 3,5 - 4 ton per hektare.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2502 seconds (0.1#10.140)