BNPB Catat 8.294 Rumah Terendam Akibat Banjir Selama Sepekan

Senin, 19 September 2022 - 19:47 WIB
loading...
BNPB Catat 8.294 Rumah...
BNPB melaporkan banjir selama sepekan menyebabkan 8.294 rumah terendam. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan banjir selama sepekan terhitung sejak 12-18 September 2022 di 21 lokasi menyebabkan 8.294 rumah terendam. Selain itu, 36.047 jiwa terdampak-mengungsi serta 10 rumah rusak.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut bencana yang terjadi selama sepekan terakhir 100% adalah bencana hidrometeorologi basah dan kering.

“Pada kejadian bencana di Minggu ini, kalau sebelumnya kita masih memiliki variabilitasnya ada bencana hidrometeorologi ada bencana geologi seperti gempa dan lain-lain, Minggu ini 100% bencana hidrometeorologi baik itu basah maupun kering,” kata Aam sapaan akrabnya dalam Disaster Briefing secara virtual, Senin (19/9/2022).



“Jadi kita lihat banjir, kebakaran hutan, cuaca ekstrem, tanah longsor dan kekeringan. Ini banjir dan tanah longsor hidrometeorologi basah. Sedangkan kekeringan dan karhutla itu hidrometeorologi kering. Perbandingannya, 50 atau sepertiga dari hampir ya lebih kurang, kurang dari sepertiga dari bencana itu adalah hidrometeorologi kering, sedangkan sisanya adalah hidrometeorologi basah,” paparnya.



Sementara itu, Aam mengungkapkan semua provinsi di Kalimantan mengalami bencana banjir. “Kalau kita lihat distribusi spasialnya, kalau kita berbicara banjir, banjir minggu lalu kita mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat bahwa kita dalam fase-fase kepungan banjir,” katanya

Menurut dia, empat Provinsi di Kalimantan pada minggu ini mengalami banjir. Bahkan, Kaltara yang sebelumnya itu tidak mengalami banjir, minggu ini mengalami banjir di Nunukan. Aam mengatakan di Aceh ada kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kemudian di wilayah Jawa terdapat cuaca ekstrem.

“Artinya ini hampir seluruh dari Sumatera ini mengalami hidrometeorologi basah dan kering demikian juga Jawa dan Kalimantan. Kalimantan ada kebakaran hutan di Hulu Sungai Selatan tanggal 17 sisanya banjir. Nah ini yang menjadi perhatian kita karena sudah hampir dua bulan berturut-turut kita mengalami fase-fase dimana kita ada kejadian bencana hidrometeorologi kering tetapi juga ada hidrometeorologi basah,” paparnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)