Menuju Endemi Covid-19, Jubir Kemenkes: Vaksinasi Booster Harus Digencarkan

Sabtu, 17 September 2022 - 15:32 WIB
loading...
Menuju Endemi Covid-19,...
Kemenkes mengungkapkan vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 harus digencarkan dalam rangka menuju endemi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M. Syahril mengungkapkan vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 harus digencarkan dalam rangka menuju endemi. Mengingat, cakupan vaksinasi booster di Indonesia terbilang masih sangat rendah.

Berdasarkan data Kemenkes per tanggal 15 September 2022 pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi booster pertama baru mencapai 26,45% atau sekitar 62.080.191 orang. Target capaian menurun usai libur Lebaran 2022.

“Vaksinasi ketiga meningkat pada awal April, kemudian terjadi penurunan yang tentunya banyak penyebab sehingga capaian vaksinasi booster pertama ini masih landai,” kata Syahril dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu (17/9/2022).



Syahril mengatakan saat ini Kemenkes telah menyusun sejumlah strategi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster Covid-19. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat. Sebab ada kemungkinan imunitas masyarakat turun di tahun depan.



“Meskipun saat ini persentase kasus harian Covid-19 terus menurun, vaksinasi primer dan booster terus kita gencarkan. Jadi, kalau ada gelombang baru Covid-19 kita lebih siap karena kekebalan tubuh kita masih kuat,” ujar Syahril.

Syahril menyebutkan saat ini Kemenkes telah mendorong seluruh kepala daerah baik gubernur maupun bupati/wali kota untuk terus menjalankan vaksinasi Covid-19 bekerja sama dengan pihak-pihak lainnya.

Menurutnya, akselerasi ini perlu dilakukan agar semakin banyak daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya diatas 50%. Karena sejak dimulai pada 22 Januari 2022 lalu, baru ada 3 daerah yang cakupan vaksinasi ketiganya sudah diatas 50%. Ketiga daerah tersebut yakni Provinsi Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi yakni, 69,8%, DKI Jakarta 66,0% dan Kepulauan Riau 52,1%.

“Penyediaan sentra-sentra vaksinasi terutama di tempat-tempat publik, perlu kembali digalakkan untuk mendekatkan layanan vaksinasi kepada masyarakat. Saya kira ini bisa kembali menarik minat masyarakat,” ujar Syahril.

Dia menambahkan Kemenkes juga akan menerapkan strategi jemput bola guna mendekatkan layanan vaksinasi kepada sasaran terutama kelompok rentan yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi.

“Jemput bola ini untuk memudahkan sasaran yang kesulitan mengakses layanan vaksinasi Covid-19. Caranya dengan mendatangi rumah-rumah, pasar maupun tempat publik lainnya. Jadi kita kejar, tidak menunggu mereka datang ke puskesmas atau pusat-pusat layanan vaksinasi, tapi kita jemput bola,” ujarnya.

Terakhir, Syahril mengimbau kepada masyarakat yang belum melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat guna meningkatkan kekebalan tubuh. Vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang hingga 4-6 kali lipat sehingga mampu mencegah risiko terburuk dari infeksi Covid-19.

“Untuk yang belum booster saran saya terus dilanjutkan, karena itu memberikan proteksi yang baik untuk kita, sasaran yang di booster terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum di booster, ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2270 seconds (0.1#10.140)