AHY Sindir Tinggal Gunting Pita, Ini Tanggapan KSP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat menyinggung pihak yang 'tinggal gunting pita'. Hal itu dikatakannya dalam Rapimnas Demokrat di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022) lalu.
Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan meminta AHY untuk merefleksikan diri. Menurutnya, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada awalnya juga bisa dibilang hanya 'gunting pita' saja.
"Kalau dikatakan oleh AHY, pemerintahan Pak Jokowi di awal hanya menggunting pita artinya kalau pemerintah pembangunan itu berkesinambungan sama aja Pak SBY menggunting pita juga diawal kan itukan logika yang dilihat secara menyeluruh," ujar Ade kepada MNC Portal, Jumat (16/9/2022).
Ade mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi merupakan kesinambungan dengan pemimpin terdahulu. "Pemerintahan ini berkesinambungan dari satu Presiden ke Presiden lainnya. Ada program strategis nasional tetap harus dilanjutkan, jika melihatnya sektoral karena membanggakan satu kemungkinan ini kan berfikirnya tidak jauh kedepan," jelasnya.
Ade pun mempertanyakan motif perkataan yang dilontarkan oleh putra sulung SBY itu di depan publik. "Terus kalau dia mengoreksi pemerintahan Pak Jokowi hanya menggunting pita ya sama saja orang juga akan bisa menyatakan pemerintahan Pak SBY di awalnya juga mengguting pita dari rencana-rencana pembangunan yang dilakukan oleh presiden sebelumnya yaitu Ibu Mega (Megawati)," papar Ade.
Maka dari itu, Ade meminta kepada AHY dan pihak-pihak lainnya tidak perlu memperdebatkan terkait kinerja pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Sebab, menurutnya sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang Presiden untuk membangun negara dan mensejahterakan masyarakat.
"Jadi tidak usah diperpanjang lah, kalau diungkap secara tentang apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi dengan Pak SBY nanti malah malu, soal statistik ya, kita melihatnya jauh ke depan dan untuk kepentingan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Perlu diketahui pada Rapimnas Demokrat di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (15/9), AHY mengatakan pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan SBY banyak yang baru selesai setelah tak lagi menjabat. Sehingga proses peresmiannya atau 'gunting pita' tak dilakukan oleh SBY.
"Yang kedua, direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal nggak?" kata AHY.
"Ya kita nggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'Ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," sambungnya.
Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan meminta AHY untuk merefleksikan diri. Menurutnya, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada awalnya juga bisa dibilang hanya 'gunting pita' saja.
"Kalau dikatakan oleh AHY, pemerintahan Pak Jokowi di awal hanya menggunting pita artinya kalau pemerintah pembangunan itu berkesinambungan sama aja Pak SBY menggunting pita juga diawal kan itukan logika yang dilihat secara menyeluruh," ujar Ade kepada MNC Portal, Jumat (16/9/2022).
Ade mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi merupakan kesinambungan dengan pemimpin terdahulu. "Pemerintahan ini berkesinambungan dari satu Presiden ke Presiden lainnya. Ada program strategis nasional tetap harus dilanjutkan, jika melihatnya sektoral karena membanggakan satu kemungkinan ini kan berfikirnya tidak jauh kedepan," jelasnya.
Ade pun mempertanyakan motif perkataan yang dilontarkan oleh putra sulung SBY itu di depan publik. "Terus kalau dia mengoreksi pemerintahan Pak Jokowi hanya menggunting pita ya sama saja orang juga akan bisa menyatakan pemerintahan Pak SBY di awalnya juga mengguting pita dari rencana-rencana pembangunan yang dilakukan oleh presiden sebelumnya yaitu Ibu Mega (Megawati)," papar Ade.
Maka dari itu, Ade meminta kepada AHY dan pihak-pihak lainnya tidak perlu memperdebatkan terkait kinerja pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.
Sebab, menurutnya sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang Presiden untuk membangun negara dan mensejahterakan masyarakat.
"Jadi tidak usah diperpanjang lah, kalau diungkap secara tentang apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi dengan Pak SBY nanti malah malu, soal statistik ya, kita melihatnya jauh ke depan dan untuk kepentingan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Perlu diketahui pada Rapimnas Demokrat di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (15/9), AHY mengatakan pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan SBY banyak yang baru selesai setelah tak lagi menjabat. Sehingga proses peresmiannya atau 'gunting pita' tak dilakukan oleh SBY.
"Yang kedua, direncanakan, dipersiapkan, dialokasikan anggarannya dan dimulai dibangun sehingga banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal nggak?" kata AHY.
"Ya kita nggak perlu juga diapresiasi tapi jangan mengatakan, 'Ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'," sambungnya.
(kri)