KPU Siap Dipanggil Bawaslu Terkait Kampanye Hitam

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku siap menerima panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan kampanye hitam lewat spanduk yang menyudutkan Prabowo Subianto saat digelar debat cawapres di Hotel Bidakara beberapa waktu lalu.

"Ya sudah kita tunggu apa yang menjadi rekomendasi Bawaslu kalo memang ada laporan yang perlu kita ikuti," kata Komisioner KPU, Arief Budiman, di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Menurut Arief, pihak KPU siap penuhi panggilan Bawaslu untuk memberi keterangan seputar pemasangan spanduk itu. Namun, pihak KPU mengaku tidak mengetahui soal pemasangan spanduk tersebut.

Sebab, spanduk diduga menyudutkan pasangan Prabowo-Hatta itu diduga berada diluar arena debat cawapres. Dia menambahkan, KPU secara garis besar siap menerima rekomendasi Bawaslu jika ditemukan kesalahan yang sengaja dilakukan pihak KPU.

"Ya kita selalu siap (dipanggil). Apa yang menjadi rekomendasi Bawaslu, kita akan datang kalo diminta keterangan," ujarnya.

Sebelumnya, tim advokasi Prabowo-Hatta melaporkan pihak KPU terkait munculnya spanduk yang diduga menyudutkan pasangan Prabowo-Hatta. Tim advokasi melaporkan ke Bawaslu soal dua spanduk yang berisi nama-nama korban penculikan 98 yang disandingkan dengan gambar Prabowo Subianto, serta panduk yang bergambar atribut kampanye Prabowo-Hatta dengan lambang Garuda Merah bernomor urut satu.

"Disertai tulisan darah penculikan aktivis, Lapindo, tabrak lari dan terorisme. Disamping gambar Garuda Merah itu terdapat gambar lambang negara Pancasila dengan nomor urut 2 lengkap dengan tulisan lima sila," ucap juru bicara tim advokasi, Habiburokhman, di Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin 30 Juni 2014.