Tolak Aneksasi Israel, Charles Honoris: Ini Perjuangan Melawan Ketidakadilan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 215 anggota Parlemen Dunia satu suara mengutuk upaya aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina. Aneksasi formal tersebut merupakan pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional dan tatanan berbasis aturan global.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Charles Honoris mengatakan isu internasional yang paling dekat di hati rakyat Indonesia adalah isu Palestina. Karena itu, menurut Politikus PDIP ini, rakyat Indonesia bersatu mendukung perjuangan Palestina. (Baca juga: Tolak Aneksasi Israel, Dubes Palestina: Terima Kasih Indonesia)
”Karena selain sudah dimandatkan oleh konstitusi kita, kita pasti tidak suka, tidak senang melihat ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel di Palestina,” ujarnya dalam diskusi Forum Legislasi bertema “Pernyataan Bersama Anggota Parlemen Berbagai Negara Menentang Aneksasi Israel terhadap Wilayah Palestina” di Media Center MPR/DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Charles mengatakan mendukung perjuangan rakyat Palestina bukan soal agama, bukan juga soal melawan agama Yahudi. ”Tidak…! Ini adalah perjuangan melawan zionisme, perjuangan melawan ketidakadilan, perjuangan melawan penjajahan. Dan rakyat Indonesia pasti terus mendukung kegiatan atau perjuangan melawan ketidakadilan tersebut,” kata Anggota Komisi I DPR ini.
Dikatakan Charles, rakyat Indonesia harus terus mendukung perjuangan melawan pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan oleh Israel. ”Israel sudah berkali-kali melanggar resolusi-resolusi PBB, Resolusi Sidang Umum, maupun Resolusi Dewan Keamanan. Resolusi Dewan Keamanan mengikat bagi setiap negara anggota, dan Israel sudah berkali-kali melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB,” tuturnya.
Menurutnya, Bung Karno pernah mengatakan bahwa selama kemerdekaan belum diberikan kepada rakyat Palestina maka Indonesia akan terus menentang penjajahan oleh Israel. ”Saya harus mengapresiasi Kementerian Luar Negeri yang selama ini konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kita harus menentang the deal of century yang diinisiasi oleh Trump, presiden yang hari-hari ini semakin, mungkin dianggap sebagai badut di negerinya sendiri,” paparnya. (Baca juga: BKSAP DPR Desak Pemerintah Buat Gerakan Internasional Lawan Israel)
Charles menambahkan upaya aneksasi wilayah Palestina oleh Israel sebetulnya bukan baru saja direncanakan tapi sudah berlangsung bertahun-tahun sebagai upaya memperluas pemukiman-pemukiman ilegal. ”Kalau kita melihat peta Palestina tahun 1948 dengan hari ini saja misalkan, kita bandingkan luasnya sudah jauh lebih kecil dibandingkan dengan peta tahun 1948. Ini karena upaya memperluas secara ilegal yang didukung oleh pemerintah Israel,” katanya.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Charles Honoris mengatakan isu internasional yang paling dekat di hati rakyat Indonesia adalah isu Palestina. Karena itu, menurut Politikus PDIP ini, rakyat Indonesia bersatu mendukung perjuangan Palestina. (Baca juga: Tolak Aneksasi Israel, Dubes Palestina: Terima Kasih Indonesia)
”Karena selain sudah dimandatkan oleh konstitusi kita, kita pasti tidak suka, tidak senang melihat ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel di Palestina,” ujarnya dalam diskusi Forum Legislasi bertema “Pernyataan Bersama Anggota Parlemen Berbagai Negara Menentang Aneksasi Israel terhadap Wilayah Palestina” di Media Center MPR/DPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020).
Charles mengatakan mendukung perjuangan rakyat Palestina bukan soal agama, bukan juga soal melawan agama Yahudi. ”Tidak…! Ini adalah perjuangan melawan zionisme, perjuangan melawan ketidakadilan, perjuangan melawan penjajahan. Dan rakyat Indonesia pasti terus mendukung kegiatan atau perjuangan melawan ketidakadilan tersebut,” kata Anggota Komisi I DPR ini.
Dikatakan Charles, rakyat Indonesia harus terus mendukung perjuangan melawan pelanggaran hukum internasional yang terus dilakukan oleh Israel. ”Israel sudah berkali-kali melanggar resolusi-resolusi PBB, Resolusi Sidang Umum, maupun Resolusi Dewan Keamanan. Resolusi Dewan Keamanan mengikat bagi setiap negara anggota, dan Israel sudah berkali-kali melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB,” tuturnya.
Menurutnya, Bung Karno pernah mengatakan bahwa selama kemerdekaan belum diberikan kepada rakyat Palestina maka Indonesia akan terus menentang penjajahan oleh Israel. ”Saya harus mengapresiasi Kementerian Luar Negeri yang selama ini konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kita harus menentang the deal of century yang diinisiasi oleh Trump, presiden yang hari-hari ini semakin, mungkin dianggap sebagai badut di negerinya sendiri,” paparnya. (Baca juga: BKSAP DPR Desak Pemerintah Buat Gerakan Internasional Lawan Israel)
Charles menambahkan upaya aneksasi wilayah Palestina oleh Israel sebetulnya bukan baru saja direncanakan tapi sudah berlangsung bertahun-tahun sebagai upaya memperluas pemukiman-pemukiman ilegal. ”Kalau kita melihat peta Palestina tahun 1948 dengan hari ini saja misalkan, kita bandingkan luasnya sudah jauh lebih kecil dibandingkan dengan peta tahun 1948. Ini karena upaya memperluas secara ilegal yang didukung oleh pemerintah Israel,” katanya.
(kri)