Mengenal 3 Bentuk Interaksi Sosial: Asosiatif, Disosiatif, dan Akomodatif
loading...
![Mengenal 3 Bentuk Interaksi...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2022/09/02/15/874291/mengenal-3-bentuk-interaksi-sosial-asosiatif-disosiatif-dan-akomodatif-rhu.webp)
Interaksi sosial bisa diartikan sebagai hubungan timbal balik. Foto DOK Freepik
A
A
A
JAKARTA - Interaksi sosial bisa diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dengan individu, individu dengan kelompok , maupun kelompok dengan kelompok. Adapun beberapa ciri interaksi sosial adalah terjadinya kontak sosial dan komunikasi dengan tujuan yang jelas.
Melihat dari bentuknya, interaksi sosial terbagi menjadi tiga jenis, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya :
Baca juga : Saatnya Makna Baru Kata Sosial dalam Media Sosial
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial yang bersifat asosiatif merupakan bentuk yang mengarah pada penyatuan. Adapun, jenis interaksi sosial ini terdiri dari beberapa hal seperti Akulturasi, Kerja sama, dan Asimilasi.
-Akulturasi
Akulturasi bisa diartikan sebagai proses sosial antara kelompok masyarakat yang dihadapkan dengan sebuah kebudayaan asing. Dalam prosesnya, perlahan masyarakat tersebut akan menerima unsur dari kebudayaan asing ini tanpa harus menghilangkan jati diri dan kebudayaan asli yang dimilikinya.
-Kerja sama
Dalam hal ini, kerja sama bisa diartikan sebagai sebuah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan sama dengan individu atau kelompok lain. Pada akhirnya, mereka bekerja sama dengan tujuan bersama.
Beberapa bentuk dari kerja sama diantaranya adalah Cooptation (Kooptasi), bargaining (tawar-menawar), usaha patungan, hingga koalisi.
-Asimilasi
Asimilasi bisa diartikan sebagai proses pengurangan perbedaan diantara beberapa kelompok masyarakat demi tercapainya tujuan bersama. Biasanya, asimilasi muncul pada anggota masyarakat dengan latar belakang dan kebudayaan berbeda namun sering bergaul. Perlahan, kebudayaan asli mereka berubah wujud dan sifatnya menjadi kebudayaan campuran yang baru.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk interaksi sosial yang berikutnya adalah disosiatif. Jenis interaksi sosial ini mengarah ke pemisahan atau perpecahan antar individu maupun kelompok. Berikut beberapa bentuk diantaranya.
-Kontravensi
Kontravensi bisa diartikan sebagai proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan. Adapun beberapa wujud dari kontravensi adalah sikap tidak senang yang ditunjukan baik secara jelas maupun dengan intimidasi.
Pada keberlanjutannya, wujud tersebut bisa berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai menjurus ke konflik secara langsung.
-Persaingan atau Kompetisi
Persaingan bisa disebut sebagai usaha seorang individu atau kelompok untuk memperoleh kemenangan atau hasil yang optimal. Tentunya tanpa ada ancaman atau bentrokan fisik dengan lawan.
-Konflik
Konflik muncul akibat perbedaan paham atau kepentingan yang mendasar. Pada prosesnya, hal ini menimbulkan semacam jarak pemisah interaksi antara individu atau kelompok yang berkonflik.
Baca juga : Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika
3. Interaksi Sosial Akomodatif
Interaksi sosial akomodatif merupakan proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Adapun tujuannya sendiri untuk mencegah atau mengatasi ketegangan yang bisa menjurus ke konflik.
Bentuk akomodatif ini dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
-Kompromi
Kompromi merupakan situasi ketika pihak-pihak yang terlibat konflik berusaha mengurangi tuntutannya dengan tujuan bisa mendapat solusi penyelesaian.
-Coercion
Coercion merupakan bentuk akomodatif yang dilakukan karena adanya paksaan dari pihak tertentu.
-Arbitration
Arbitration merupakan cara kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang telah dipilih kedua kelompok ataupun badan yang kedudukannya lebih tinggi lagi.
-Mediasi
Mediasi adalah penyelesaian konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang netral atau tidak memihak.
-Adjudication
Penyelesaian konflik melalui pengadilan.
-Conciliation
Sebuah bentuk usaha mempertemukan keinginan masing-masing pihak agar terciptanya persetujuan bersama.
-Toleransi
Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal.
Demikian ulasan mengenai ketiga bentuk interaksi sosial, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
Melihat dari bentuknya, interaksi sosial terbagi menjadi tiga jenis, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya :
Baca juga : Saatnya Makna Baru Kata Sosial dalam Media Sosial
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial yang bersifat asosiatif merupakan bentuk yang mengarah pada penyatuan. Adapun, jenis interaksi sosial ini terdiri dari beberapa hal seperti Akulturasi, Kerja sama, dan Asimilasi.
-Akulturasi
Akulturasi bisa diartikan sebagai proses sosial antara kelompok masyarakat yang dihadapkan dengan sebuah kebudayaan asing. Dalam prosesnya, perlahan masyarakat tersebut akan menerima unsur dari kebudayaan asing ini tanpa harus menghilangkan jati diri dan kebudayaan asli yang dimilikinya.
-Kerja sama
Dalam hal ini, kerja sama bisa diartikan sebagai sebuah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan sama dengan individu atau kelompok lain. Pada akhirnya, mereka bekerja sama dengan tujuan bersama.
Beberapa bentuk dari kerja sama diantaranya adalah Cooptation (Kooptasi), bargaining (tawar-menawar), usaha patungan, hingga koalisi.
-Asimilasi
Asimilasi bisa diartikan sebagai proses pengurangan perbedaan diantara beberapa kelompok masyarakat demi tercapainya tujuan bersama. Biasanya, asimilasi muncul pada anggota masyarakat dengan latar belakang dan kebudayaan berbeda namun sering bergaul. Perlahan, kebudayaan asli mereka berubah wujud dan sifatnya menjadi kebudayaan campuran yang baru.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk interaksi sosial yang berikutnya adalah disosiatif. Jenis interaksi sosial ini mengarah ke pemisahan atau perpecahan antar individu maupun kelompok. Berikut beberapa bentuk diantaranya.
-Kontravensi
Kontravensi bisa diartikan sebagai proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan. Adapun beberapa wujud dari kontravensi adalah sikap tidak senang yang ditunjukan baik secara jelas maupun dengan intimidasi.
Pada keberlanjutannya, wujud tersebut bisa berubah menjadi kebencian, namun tidak sampai menjurus ke konflik secara langsung.
-Persaingan atau Kompetisi
Persaingan bisa disebut sebagai usaha seorang individu atau kelompok untuk memperoleh kemenangan atau hasil yang optimal. Tentunya tanpa ada ancaman atau bentrokan fisik dengan lawan.
-Konflik
Konflik muncul akibat perbedaan paham atau kepentingan yang mendasar. Pada prosesnya, hal ini menimbulkan semacam jarak pemisah interaksi antara individu atau kelompok yang berkonflik.
Baca juga : Rasisme & Ketimpangan Sosial di Amerika
3. Interaksi Sosial Akomodatif
Interaksi sosial akomodatif merupakan proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Adapun tujuannya sendiri untuk mencegah atau mengatasi ketegangan yang bisa menjurus ke konflik.
Bentuk akomodatif ini dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
-Kompromi
Kompromi merupakan situasi ketika pihak-pihak yang terlibat konflik berusaha mengurangi tuntutannya dengan tujuan bisa mendapat solusi penyelesaian.
-Coercion
Coercion merupakan bentuk akomodatif yang dilakukan karena adanya paksaan dari pihak tertentu.
-Arbitration
Arbitration merupakan cara kompromi dengan meminta bantuan pihak ketiga yang telah dipilih kedua kelompok ataupun badan yang kedudukannya lebih tinggi lagi.
-Mediasi
Mediasi adalah penyelesaian konflik dengan meminta bantuan pihak ketiga yang netral atau tidak memihak.
-Adjudication
Penyelesaian konflik melalui pengadilan.
-Conciliation
Sebuah bentuk usaha mempertemukan keinginan masing-masing pihak agar terciptanya persetujuan bersama.
-Toleransi
Bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal.
Demikian ulasan mengenai ketiga bentuk interaksi sosial, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda.
(bim)