Mengenal Angkatan Kelima, Gagasan PKI yang Ditentang TNI AD
loading...
A
A
A
Baca juga : 10 Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman G30S/PKI
Gagasan mengenai pembentukan Angkatan Kelima terus bergulir. Pada 31 Mei 1965, Soekarno membicarakan terkait tawaran Zhoe untuk mempersenjatai rakyat dan memerintahkan keempat Angkatan Bersenjata mengajukan rencana pelaksanaannya.
Menyikapi hal ini, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani menyebut bahwa Presiden berhak mengambil keputusan, sedangkan Panglima Angkatan Udara Marsekal Omar Dhani dan Panglima Angkatan Laut Laksamana R. Eddy Martadinata menyatakan dukungan terhadap usulan tersebut.
Kemunculan gagasan pembentukan Angkatan Kelima ini secara tidak langsung memperkeruh konflik antara Angkatan Darat dan PKI. Keadaan semakin diperburuk dengan munculnya serangan terbuka kepada elit di tubuh Angkatan Darat yang berkaitan dengan gaya hidup kemewah-mewahan serta sikap reaksioner yang ditunjukan.
Ketegangan semakin menjadi ketika muncul isu Dewan Jenderal yang disinyalir ditujukan untuk merusak citra TNI AD di muka pemerintah dan rakyat Indonesia. Selain itu, muncul juga isu Dokumen Gilchrist yang semakin memperburuk keadaan.
Gagasan mengenai pembentukan Angkatan Kelima terus bergulir. Pada 31 Mei 1965, Soekarno membicarakan terkait tawaran Zhoe untuk mempersenjatai rakyat dan memerintahkan keempat Angkatan Bersenjata mengajukan rencana pelaksanaannya.
Menyikapi hal ini, Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani menyebut bahwa Presiden berhak mengambil keputusan, sedangkan Panglima Angkatan Udara Marsekal Omar Dhani dan Panglima Angkatan Laut Laksamana R. Eddy Martadinata menyatakan dukungan terhadap usulan tersebut.
Kemunculan gagasan pembentukan Angkatan Kelima ini secara tidak langsung memperkeruh konflik antara Angkatan Darat dan PKI. Keadaan semakin diperburuk dengan munculnya serangan terbuka kepada elit di tubuh Angkatan Darat yang berkaitan dengan gaya hidup kemewah-mewahan serta sikap reaksioner yang ditunjukan.
Ketegangan semakin menjadi ketika muncul isu Dewan Jenderal yang disinyalir ditujukan untuk merusak citra TNI AD di muka pemerintah dan rakyat Indonesia. Selain itu, muncul juga isu Dokumen Gilchrist yang semakin memperburuk keadaan.
(bim)