Kunker di Era Pandemi dan Gaya Komunikasi Mahfud MD

Rabu, 01 Juli 2020 - 14:59 WIB
loading...
Kunker di Era Pandemi...
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Foto/Instagram
A A A
Abi Mahardika
Pemerhati Komunikasi Publik

HARI Kamis hingga Sabtu di pekan terakhir bulan Juni, publik Jawa Timur menyaksikan kehadiran Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, khususnya di kota Surabaya, Banyuwangi, dan Pulau Madura. Ini kunjungan kerja (Kunker) keempat Mahfud MD di masa pandemi covid-19, setelah sebelumnya ke Motaain (NTT) dan Yogyakarta (DIY) pada pertengahan Juni, serta Kepulauan Anambas (Kepri) di awal Juni.

Hari pertama di Jawa Timur, Mahfud mendampingi Presiden Jokowi pada rapat penanganan Covid-19 dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi. Bersama Presiden, Menko Polhukam terbang ke Banyuwangi untuk persiapan tatanan normal baru di bidang pariwisata.

Usai rapat koordinasi dengan Gugus Tugas di rumah dinas Bupati pada malam hari, Mahfud MD kembali ke Surabaya. Pagi hari memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan para kepala daerah, siangnya membahas persiapan Pilkada Serentak di era pandemi dengan audiens berbeda.

Di Surabaya siang itu, Menko Mahfud bersama Mendagri Tito Karnavian dan rombongan tak perlu jauh-jauh mencari masjid guna menunaikan salat Jumat. Di kompleks perkantoran Grahadi rupanya berdiri sebuah masjid megah.

“Pak Menko salat Jumat di sini saja, sambil berbagi tausiyah kepada para jamaah” pesan Gubernur Khofifah kepada sahabatnya sesama Nahdliyin itu. D

Dengan masker yang tetap menempel di wajah, alumnus pondok pesantren Al Mardliyah Pamekasan itu berdiri di mimbar Jumat Masjid Baitul Hamdi.

Alih-alih bertausiyah tentang amal ibadah, perkara surga dan neraka, sang khatib mengajak kaum muslimin untuk terus menerus mematuhi protokol kesehatan. Mengutip dialog antara dua sahabat Nabi, Umar bin Khattab dan Ubay bin Ka’ab, Mahfud memaknai takwa atau ketakwaan dengan kehati-hatian (penuh perhitungan) agar manusia terhindar dari paparan Covid-19.

“Rajin mencuci tangan, pakai masker, menghindari kerumunan adalah perilaku kehati-hatian yang mencerminkan ketakwaan agar manusia terhindar dari mafsadat,” kalimat itu meluncur dari mulut sang khatib disertai sejumlah dalil.

Mahfud rupanya tidak ingin terjebak oleh ruang, antara masjid dan gedung pemerintahan. Baginya, kehadiran Presiden untuk memberikan arahan di Gedung Grahadi adalah peristiwa penting bagi masyarakat Jawa Timur. Faktanya, hari itu untuk kesekian kalinya Jawa Timur menjadi pencetak kasus terbanyak Covid-19. Tak ada cara lain meredam agresifitas virus yang mengancam nyawa manusia itu, kecuali disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1366 seconds (0.1#10.140)