Gempa M5,9 Guncang Mentawai, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Senin, 29 Agustus 2022 - 08:01 WIB
loading...
Gempa M5,9 Guncang Mentawai,...
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan kejadian gempa M5,9 mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan kejadian gempa magnitudo (M) 5,9 mengguncang wilayah Pantai Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa ini terjadi pada pukul 05.34 WIB, Senin (29/8/2022) pagi.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,04° LS ; 98,55° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 16 km.

Baca juga: Gempa Magnitude 6,3 Guncang Mentawai, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dalam keterangan yang diterima.

Sementara itu, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ). Daerah Tuapejat dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Lalu, daerah Pasaman Barat, Padang, Painan, Nias Selatan dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ), dan daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, Solok Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.

Sementara itu, kata Daryono, hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M3,8.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1135 seconds (0.1#10.140)