Jika Satu Sel dengan Ferdy Sambo, Napoleon Bonaparte: Saya Openi dengan Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdakwa dugaan kasus penganiayaan terhadap M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte turut berkomentar tentang isu dirinya bakal ditempatkan dalam satu ruangan dengan Irjen Ferdy Sambo di tahanan Bareskrim Polri. Jika benar, maka Napoleon akan merawat Ferdy Sambo.
"Bukan saya yang menentukan untuk satu sel yang itu, ya masa saya bisa tolak. Kalau terpaksa satu sel ya saya openi dengan baik," ujar Napoleon pada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Napoleon menegaskan, selama ini dia tidak pernah meminta ditempatkan satu sel dengan Ferdy Sambo. Sebab, penentuan penempatan sel merupakan kewenangan pihak berwajib.
Napoleon mengungkapkan, jika dia harus ditempatkan satu sel dengan Ferdy, maka dia tak bisa menolak.
"Kapan saya pernah ngomong (ingin satu sel dengan Ferdy Sambo) itu ah, Anda pernah menemukan tidak bahwa saya pernah mengucapkan itu. Kalau Saifudin Ibrahim (pendeta yang mengusulkan penghapusan 300 ayat Al-Qur'an) iya memang saya tunggu dan saya siapkan martabak pakai telur," tuturnya.
Terkait Saifudin Ibrahim, Napoleon mengaku sempat mendengar dalam waktu dekat ini diperiksa oleh ICE And Costums US lantaran visanya sidah habis. Dia pun berharap agar Saifudin bisa dipulangkan ke Indonesia. "Soal itu (ekstradisi Saifudin) tergantung bagaimana hubungan baik pemerintah kita dengan pemerintah US, itu," katanya.
Baca juga: Ferdy Sambo Kirim Surat, Begini Isi Lengkapnya
"Bukan saya yang menentukan untuk satu sel yang itu, ya masa saya bisa tolak. Kalau terpaksa satu sel ya saya openi dengan baik," ujar Napoleon pada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Napoleon menegaskan, selama ini dia tidak pernah meminta ditempatkan satu sel dengan Ferdy Sambo. Sebab, penentuan penempatan sel merupakan kewenangan pihak berwajib.
Napoleon mengungkapkan, jika dia harus ditempatkan satu sel dengan Ferdy, maka dia tak bisa menolak.
"Kapan saya pernah ngomong (ingin satu sel dengan Ferdy Sambo) itu ah, Anda pernah menemukan tidak bahwa saya pernah mengucapkan itu. Kalau Saifudin Ibrahim (pendeta yang mengusulkan penghapusan 300 ayat Al-Qur'an) iya memang saya tunggu dan saya siapkan martabak pakai telur," tuturnya.
Terkait Saifudin Ibrahim, Napoleon mengaku sempat mendengar dalam waktu dekat ini diperiksa oleh ICE And Costums US lantaran visanya sidah habis. Dia pun berharap agar Saifudin bisa dipulangkan ke Indonesia. "Soal itu (ekstradisi Saifudin) tergantung bagaimana hubungan baik pemerintah kita dengan pemerintah US, itu," katanya.
Baca juga: Ferdy Sambo Kirim Surat, Begini Isi Lengkapnya
(abd)