Suharso Mengaku Belum Terima Surat Desakan Mundur dari 3 Majelis PPP

Kamis, 25 Agustus 2022 - 12:44 WIB
loading...
Suharso Mengaku Belum Terima Surat Desakan Mundur dari 3 Majelis PPP
Ketum PPP Suharso Monoarfa mengaku belum menerima surat dari 3 majelis PPP yang mendesaknya mundur. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa angkat bicara mengenai desakan untuk mundur dari jabatannya yang dilayangkan oleh tiga majelis DPP PPP. Suharso mengaku belum menerima surat oleh tiga majelis itu.

"Secara fisik itu surat saya belum terima. Tapi saya lihat sudah beredar di masyarakat. Kedua, mekanisme itu tidak dikenal di partainya. Ketiga, saya memahaminya sebagai permintaan tabayun, untuk dijelaskan," ujar Suharso di komplek istana, Jakarta, Kamis (25/8/2022).



Diketahui Suharso menyebut adanya 'amplop kiai ' saat dirinya menceritakan pengalaman ketika berkunjung ke pesantren. Statmen Amplop Kiai muncul dalam acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) di Gedung ACLC KPK, Senin (15/8/2022).

Atas pernyataan itu, Suharso pun merasa kesal potongan video yang tersebar di media sosial mengenali amplop kiai. Sebab, perkataannya mengenai amplop Kiai tidak berdiri sendiri ada penjelasan lain setelahnya.

"Yang ingin saya jelaskan terkait dengan beredarnya potongan pidato saya di KPK, itulah yang tidak fair menurut saya. Karena pidato saya itu di beberapa kesempatan saya sampaikan tidak berdiri sendiri. Apa yang saya sampaikan adalah berkesinambungan dengan apa yang disampaikan deputi pendidikan dan peran serta masyasrakat dan juga wakil ketua KPK," kata Suharso.



Cerita mengenai amplop kiai itu, kata Suharso, sebagai bentuk dukungannya atas pencegahan korupsi dan edukasi

"Di lain pihak, saya harus mengingatkan diri saya sebagai salah satu ketua stranas pencegahan korupsi. Aneh kalau saya tidak memberikan mendukung dan tidak menerima apa yang disampaikan pak Nurul Ghufron. Apalagi ini dalam rangka edukasi untuk membangun budaya antikorupsi dan tajuk acara itu adalah politik cerdas berintegritas terpadu. Ini yang penting," kata Suharso.

"Jadi, kemudian pidato saya dipotong, sedemikian rupa, keluar dari konteks, diviralkan. Itu yang tidaj fair menurut saya," imbuhnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)