TNI AL Tegaskan Kolonel Budi Iryanto Meninggal Dunia Karena Sakit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menegaskan bahwa Kolonel Laut (P) Budi Iryanto meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Hal tersebut disampaikan Julius karena beredar isu di masyarakat yang menyebut bahwa Kolonel Budi meregang nyawa terkait penemuan dan penggagalan penyelundupan kokain senilai Rp1,2 triliun.
"Hal tersebut perlu dijelaskan kepada masyarakat disebabkan beredar rumor bahwa Kolonel Budi Iryanto meninggal dunia karena terkait penemuan dan penggagalan penyelundupan kokain seberat 179 Kg senilai Rp1,2 Triliun, saat dirinya menjabat sebagai Danlanal Banten," kata Julius melalui keterangan resminya, Selasa (23/8/2022).
Julius menjelaskan, berdasarkan laporan dari RPSAL dr Ramelan, kronologi wafatnya Kolonel Budi Iryanto berawal pada 4 Agustus 2022, pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan utama lemas. Setelah diadakan pemerikasaan medis, kata Julius, kolonel Budi didiagnosa menderita penyakit diabetes mellitus dan selanjutnya dilakukan terapi berupa Transfusi PRC, Infus Albumin, Antibiotik, Diet TKRP, dan Hemodialisa.
Baca juga: Kokain Senilai Rp1,2 Triliun Mengapung di Selat Sunda
"Pada tanggal 18 Agustus 2022 pukul 20.20 WIB, pasien mengalami penurunan kesadaran, kemudian pindah ke ICU," kata Julius.
Selanjutnya pada 20 Agustus 2022 pukul 06.53 WIB, kondisi pasien menurun dan dilakukan tindakan medis secara maksimal. Namun pada pukul 08.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal oleh dokter.
Berdasarkan data tersebut, Kadispenal berharap rumor yang beredar dapat diluruskan, dan menghormati keluarga almarhum.
Sementara terkait promosi jabatan dari Danlanal Banten menjadi Asops Danlantamal XII tak lama pascakejadian ditemukannya kokain dan menjabat Sahli Koarmada II saat meninggal dunia, Kadispenal menyampaikan hal tersebut sudah terpolakan dan sesuai prosedur penempatan jabatan di lingkungan TNI AL secara wajar.
"Hal tersebut perlu dijelaskan kepada masyarakat disebabkan beredar rumor bahwa Kolonel Budi Iryanto meninggal dunia karena terkait penemuan dan penggagalan penyelundupan kokain seberat 179 Kg senilai Rp1,2 Triliun, saat dirinya menjabat sebagai Danlanal Banten," kata Julius melalui keterangan resminya, Selasa (23/8/2022).
Julius menjelaskan, berdasarkan laporan dari RPSAL dr Ramelan, kronologi wafatnya Kolonel Budi Iryanto berawal pada 4 Agustus 2022, pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan utama lemas. Setelah diadakan pemerikasaan medis, kata Julius, kolonel Budi didiagnosa menderita penyakit diabetes mellitus dan selanjutnya dilakukan terapi berupa Transfusi PRC, Infus Albumin, Antibiotik, Diet TKRP, dan Hemodialisa.
Baca juga: Kokain Senilai Rp1,2 Triliun Mengapung di Selat Sunda
"Pada tanggal 18 Agustus 2022 pukul 20.20 WIB, pasien mengalami penurunan kesadaran, kemudian pindah ke ICU," kata Julius.
Selanjutnya pada 20 Agustus 2022 pukul 06.53 WIB, kondisi pasien menurun dan dilakukan tindakan medis secara maksimal. Namun pada pukul 08.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal oleh dokter.
Berdasarkan data tersebut, Kadispenal berharap rumor yang beredar dapat diluruskan, dan menghormati keluarga almarhum.
Sementara terkait promosi jabatan dari Danlanal Banten menjadi Asops Danlantamal XII tak lama pascakejadian ditemukannya kokain dan menjabat Sahli Koarmada II saat meninggal dunia, Kadispenal menyampaikan hal tersebut sudah terpolakan dan sesuai prosedur penempatan jabatan di lingkungan TNI AL secara wajar.
(abd)