Hormat ke Iring-iringan Mobil Soeharto Sebulan Penuh, Pengamen Ini Berubah Nasib

Minggu, 21 Agustus 2022 - 10:09 WIB
loading...
A A A
"Sekolah di mana?" tanya lagi.

"Saya hanya tamat SMA, Pak," jawab Munari.

"Setelah ini kelanjutannya bagaimana?"

"Terus terang saya ingin maju, Pak. Kalau bisa jangan ngamen terus," ucap Munari.

Setelah acara itu, Munari dan teman-teman pengamennya tak lagi tidur di kamar mayat RSCM. Mereka disediakan rumah kontrakan. Sandang dan pangan juga dipenuhi.

Namun setelah tiga bulan, Munari bosan. Ia ingin lebih maju lagi. Ia pun akhirnya melamar ke Kantor PT Citra Lamtorogung Persada. Ia langsung diterima bekerja tanpa tes. Munari diberikan tugas memperlancar beragam Program Banpres dari Pak Harto. Ia mengawasi distribusi bantuan seperti mesin pengolahan kopi dari Jakarta hingga ke daerah.

"Saya mendapat gaji Rp135.000 per bulan pada tahun 1989. Pada waktu itu gaji sarjana saja sudah sebesar itu," katanya.

Setelah ada perombakan manajemen, Munari dipindah ke bagian administrasi dan surat-menyurat. Ia pun menjadi lebih dekat dengan keluarga Cendana.

Pada 1993, Munari kembali menyanyi di acara ulang tahun pernikahan Pak Harto dan Bu Tien. Ia mengisi dengan penyanyi ternama Rinto Harahap.

"Bagaimana Ri, setelah bekerja?" tanya Pak Harto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)