Miliki Nilai Historis, Tito Hadiri Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Surabaya

Minggu, 14 Agustus 2022 - 21:27 WIB
loading...
Miliki Nilai Historis,...
Mendagri Muhammad Tito Karnavian menghadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. Kehadiran Mendagri disambut dengan sholawat.

Sebelumnya Mendagri telah meluncurkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di daerah paling timur Indonesia, yakni Merauke. Berikutnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menggelar kegiatan serupa di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. "Nah yang ketiga saya memilih Surabaya karena (latar belakang) historis," katanya, Minggu (14/8/2022)

Selain merupakan tempat kelahiran Bung Karno dan tokoh pahlawan lainnya, Surabaya memiliki latar belakang historis yang cukup kuat terkait berkibarnya Bendera Merah Putih. Salah satu peristiwa yang sangat monumental adalah insiden di Hotel Yamato pada 19 September 1945.



Tito menjelaskan, insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif dengan mengibarkan Bendera Merah Putih Biru di hotel tersebut. Akibatnya, arek-arek Suroboyo menurunkan bendera merah putih biru milik Belanda, dan merobek warna biru sehingga menyisakan warna merah dan putihnya saja.

"Pelajaran penting yang kita pelajari, kalau ini kita dalam suasana menaikkan bendera tanpa ada perlawanan, seperti yang dilakukan tokoh-tokoh senior yang ada di Surabaya," katanya.



Tanpa menafikan daerah lain, kata Mendagri, Surabaya juga memiliki peran penting dalam peristiwa 10 November 1945. "Indonesia bisa kita pertahankan salah satunya karena adanya nilai kepahlawanan, militansi, dan keberanian arek-arek Suroboyo," tandasnya.

Dengan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Surabaya, diharapkan seluruh sekolah, instansi pemerintah, maupun swasta di Surabaya mengibarkan bendera Indonesia hingga 31 Agustus. Menurutnya, mengibarkan Bendera Merah Putih merupakan salah satu cara menghargai dan menghayati perjuangan keras para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.

"Saya harapkan pembagian bendera ini diikuti dengan pengibaran terus-menerus untuk menaikkan rasa nasionalisme kita, dan terutama warga Surabaya ini harus menjadi salah satu bagian depan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mendagri mengingatkan para generasi penerus agar terus menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab, hal itu merupakan modal terpenting bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, Mendagri mengapresiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang dinilainya responsif terhadap gerakan ini.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa mengatakan kehadiran Mendagri dalam kegiatan itu memberikan semangat kepada seluruh elemen strategis di Jawa Timur. "Kenapa kehadiran Bapak disambut dengan sholawat? Sebab kalau ada sholawat Nabi, maka insyaallah Nabi akan hadir bersama kita dan insyaallah moderasi dan toleransi juga akan hadir di tengah kita semua," ujar Khofifah.

Selain Gubernur Jawa Timur, hadir dalam kegiatan ini Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta beserta jajaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan seluruh perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)