Ridwan Kamil: Keluarga dan Anak Adalah Aset Penting Kemanusiaan

Senin, 29 Juni 2020 - 15:15 WIB
loading...
Ridwan Kamil: Keluarga...
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat memimpin upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi secara virtual di Gedung Pakuan, Ko
A A A
KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memimpin upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat provinsi secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (29/6/20).

Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, keluarga dan anak-anak merupakan aset paling berharga dalam kehidupan, terutama saat pandemi COVID-19. "Momen penting di pandemi COVID-19, yaitu kita menyadari ternyata aset penting kemanusiaan adalah keluarga dan anak-anak. Itulah mengapa kami belum bisa membuka sekolah karena anak-anak harus kita lindungi," kata Kang Emil.

Pandemi COVID-19, kata Kang Emil, membuat hubungan keluarga lebih hangat dan berkualitas, karena orang tua memiliki waktu melimpah bersama anak. "Keluarga selama COVID-19 dapat hikmah, para bapak lebih punya banyak waktu berkualitas, misalnya menjadi imam di rumahnya. Para ibu harus lebih cerdas, karena anak akan banyak bertanya ke ibunya," ucapnya.

Kang Emil mengatakan, orang tua harus mampu menguatkan fondasi anak dengan empat kriteria, yakni Physical Quotient (PQ), Intelligence Quotience (IQ) Spiritual Quotient (SQ), Emotional Quotient (EQ). Ia pun meminta kepada orang tua dan Forum Anak Daerah (FAD) Jabar untuk memberi ruang kepada anak menyampaikan pendapatnya.

"Maka saya titip ada empat kriteria manusia unggul Jabar yaitu badannya kuat, otaknya cerdas, berakhlak dan spiritualitasnya tinggi," katanya.

"Berikan mereka ruang untuk mengeksplorasi jadi kita jangan menggunakan standar seperti di zaman kita kepada mereka yang hadir di era sekarang karena dunianya sudah jauh berbeda. Saya titip FAD memberikan ruang ekspresi pada anak karena masa depan ada di mereka," imbuhnya.

Dalam menguatkan fondasi tersebut, ada sejumlah ancaman. Salah satunya narkoba. Kang Emil melaporkan, ada sekitar 900 ribu warga Jabar memakai narkoba. Menurut ia, problem itu dapat diselesaikan apabila semua kalangan bergerak dan berkolaborasi melawan narkoba.

"Anggap saja narkoba ini seperti COVID-19, maka kita harus semua elemen bergerak melawannya," ucapnya.

Maka itu, Kang Emil menyarankan kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar memakai metode Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 dalam melawan narkoba. BNN, kata ia, bisa membuat level kewaspadaan daerah. Hal itu dinilai efektif untuk memetakan peredaran narkoba dan memutusnya.

"Bikin level kewaspadaan atau rating desa mana yang bersih atau hijau, biru hingga merah. Supaya kepala desa, lurah, camat, bupati/wali kota tahu wilayahnya masuk zona apa urusan narkoba. Saya kira ini inovasi yang kami usulkan, anggap narkoba ini seperti COVID-19," katanya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Apresiasi Inovasi di...
Apresiasi Inovasi di Jabar, BSKDN Minta Pemprov Tetap Perhatikan Peringkat IGA
Ridwan Kamil Unggah...
Ridwan Kamil Unggah Filosofi Hidup Eril: Taburlah Berjuta Kebaikan
Jumlah Tempat Tidur...
Jumlah Tempat Tidur Ditambah, Tingkat Hunian RS Wisma Atlet 75,05%
Kasus Covid-19 Bertambah...
Kasus Covid-19 Bertambah 4.608, Jawa Barat Tertinggi Disusul DKI Jakarta
Kerja Sama Bidang Pangan...
Kerja Sama Bidang Pangan dengan Jabar, Tatu Sebut Potensi Pertanian Serang Besar
Rekor! Kasus Covid-19...
Rekor! Kasus Covid-19 Sehari Tembus 10.617, DKI Jakarta dan Jabar Tertinggi
Ridwan Kamil Sebut Penambahan...
Ridwan Kamil Sebut Penambahan Kapasitas Gerbong KRL Harus Berdasarkan Data
Sekda Jabar Dukung Kajian...
Sekda Jabar Dukung Kajian Ombudsman Soal Transportasi di Masa Pandemi
Jabar Tangani Limbah...
Jabar Tangani Limbah Medis Covid-19 Provinsi Lain
Rekomendasi
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 14-15: Tekanan Keluarga Pasca Honeymoon Devan dan Alya
3 Penumpang Minibus...
3 Penumpang Minibus Terjun ke Sungai Lae Kombih di Pakpak Bharat Belum Ditemukan
7 Film Indonesia Terlaris...
7 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Tahun, Nomor 1 Tembus 10 Juta Penonton
Berita Terkini
Tim Hukum Hasto Minta...
Tim Hukum Hasto Minta Jaksa Buka CCTV Ruangan Merokok Kantor KPK untuk Buktikan Klaim Wahyu
11 menit yang lalu
8 Tuntutan Forum Purnawirawan...
8 Tuntutan Forum Purnawirawan TNI, Mendorong Reshuffle hingga Pergantian Wapres
31 menit yang lalu
Penggunaan Gawai, Tantangan...
Penggunaan Gawai, Tantangan Baru Pendidikan Indonesia?
49 menit yang lalu
Kesaksian dan BAP Berbeda,...
Kesaksian dan BAP Berbeda, Saksi Rahmat Setiawan Tonidaya Dicecar Pertemuan Wahyu dan Hasto di KPU
59 menit yang lalu
Menag Ajak Jemaat Gereja...
Menag Ajak Jemaat Gereja Katedral Jaga Warisan Pemikiran Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Sinopsis One On One...
Sinopsis One On One - drg. Arianti Anaya: di Balik Viralnya Oknum Dokter Asusila
1 jam yang lalu
Infografis
Anoa 6x6 Amfibi, Penjaga...
Anoa 6x6 Amfibi, Penjaga Darat dan Air Buatan Anak Bangsa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved