Kerja Sama Global Produksi Kapal

Rabu, 03 Agustus 2022 - 13:40 WIB
loading...
A A A
Sebagai BUMN industri strategis, PT PAL berkewajiban mendukung langkah dan kebijakaan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto yang telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Uni Emirat Arab (UEA) H.E. Mohammed Ahmed Al Bowardi.

Selama ini PT PAL telah berhasil memproduksi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe LPD dan tengah mengembangkan tipe kapal ini untuk berbagai misi. KRI tipe LPD dapat difungsikan sebagai alat angkut kendaraan tempur amfibi dan angkut heli yang memiliki kemampuan docking-undocking guna memproyeksikan kekuatan dari laut ke darat melalui LCU (Landing Craft Utility) dalam operasi amfibi, operasi pendaratan dan operasi lainnya sesuai direktif yang diberikan.

Kapal LPD berperan multifungsi antara lain bisa melaksanakan operasi pengiriman pasukan dan logistik atau operasi pendaratan, mengangkut pasukan dan peralatan tempur, melaksanakan Operasi Bhakti, mendukung pengoperasian heli, melaksanakan dukungan medis terbatas, melaksanakan dukungan logistik cair terbatas, melaksanakan Patroli Bakamla dan mendukung kegiatan diklat kelautan.

Kapal LPD memiliki ketahanan operasi hingga 30 hari secara terus menerus serta kemampuan embarkasi/debarkasi menggunakan LCU.

Penggunaan helikopter sebagai pelengkap sistem kesenjataan memungkinkan untuk menambah aksi dukungan logistik maupun kepentingan operasional dan tugas-tugas khusus dalam mendukung rangkaian kegiatan tempur.

Pengembangan tipe LPD menghasilkan kapal markas berbasis hybrid. Pengembangan tersebut meningkatkat sifat atau kemampuan tempurnya. Sebagai catatan sifat tempur Kapal LPD sangat ditentukan oleh desain bangunan kapal.

PT PAL bersama lembaga riset nasional dan perguruan tinggi terus mengkaji kelebihan dan kekurangan kapal LPD sebagai kapal markas agar optimal dalam penggunaan tempurnya. Kajian tersebut untuk meningkatkan performance sebagai berikut; Ke satu, embarkasi dan debarkasi bisa lebih cepat. Kedua, dapat mengangkut helikopter hingga 5 buah. Ketiga, daya angkut material baik kendaraan tempur (ranpur) maupun kendaraan taktis (rantis) yang lebih banyak. Keempat, dapat mengoperasikan lebih dari 2 unit LCU untuk mendaratkan pasukan dan material.

PT PAL juga terus memperbaiki kekurangan kapal terkait dengan kerentanan terhadap perubahan Hydrometeorologi. Serta memperbaiki level getaran saat kapal dioperasikan.

Selain itu desain Ruang Pusat Informasi Tempur kapal terus disempurnakan sehingga bisa mengikuti tekonologi terkini terkait ruang pusat informasi tempur (PIT) sebagai sarana Kodal/posko Kogasgab.

Kerja sama produksi kapal merupakan jawaban terkait dengan masih rawannya wilayah laut RI dari berbagai gangguan. Seperti pencurian sumber daya alam, illegal logging, penyelundupan komoditas dan BBM serta aksi imigran gelap yang sering menerobos wilayah laut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)