Diprediksi Ada 3-4 Koalisi, PDIP Cenderung ke Gerindra-PKB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ingin menarik satu partai lain ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Itu sebabnya dia melakukan pendekatan ke PKS dan Demokrat. Tetapi keinginan itu dinilai sulit diwujudkan.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes memprediksi, koalisi pilpres partai baru akan bermunculan. Hal ini tentu akan membuat peluang bertambahnya anggota KIB semakin kecil.
“Masing-masing partai di luar KIB sudah mulai terbentuk. Jadi saya melihat kecenderungan itu sepertinya, sepertinya agak susah ada partai baru masuk,” kata Arya kepada wartawan, dikutip Rabu (3/8/2022).
Arya melihat Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS akan berkoalisi. Begitu juga Partai Gerindra dan PKB yang kabarnya akan mendeklarasikan koalisi. Masing-masing partai memiliki kepentingan yang sulit untuk dilepaskan bagi yang lain. Ia memprediksi ada 3-4 koalisi jelang Pemilu 2024.
“Sekarang kita mencermati proses koalisi. Belum bisa sepenuhnya akurat prediksinya, akan terbuka sekali,” imbuhnya.
Menurut Arya, yang menarik justru PDIP. Kendati sudah mencukupi presidential threshold 20%, PDIP tetap akan berkoalisi karena tidak mungkin sendirian. Tetapi dengan parpol mana?
“Saya duga sih PDIP akan berkoalisi dengan akan melakukan kongsi. Dengan politik kita yang majemuk, PDIP dia enggak mungkin maju sendiri, pasti akan berkoalisi juga, meskipun dia bisa sendiri.” sebut Arya.
Menurut Arya, kans PDIP berkoalisi bukan dengan KIB melainkan dengan Partai Gerindra atau PKB.
Dalam Rakerwil II DPW PAN Jawa Timur pada Sabtu (30/8) kemarin, Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan, mengajak Partai Demokrat dan PKS bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Tujuannya agar KIB semakin kuat, kokoh dalam mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes memprediksi, koalisi pilpres partai baru akan bermunculan. Hal ini tentu akan membuat peluang bertambahnya anggota KIB semakin kecil.
“Masing-masing partai di luar KIB sudah mulai terbentuk. Jadi saya melihat kecenderungan itu sepertinya, sepertinya agak susah ada partai baru masuk,” kata Arya kepada wartawan, dikutip Rabu (3/8/2022).
Arya melihat Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS akan berkoalisi. Begitu juga Partai Gerindra dan PKB yang kabarnya akan mendeklarasikan koalisi. Masing-masing partai memiliki kepentingan yang sulit untuk dilepaskan bagi yang lain. Ia memprediksi ada 3-4 koalisi jelang Pemilu 2024.
“Sekarang kita mencermati proses koalisi. Belum bisa sepenuhnya akurat prediksinya, akan terbuka sekali,” imbuhnya.
Menurut Arya, yang menarik justru PDIP. Kendati sudah mencukupi presidential threshold 20%, PDIP tetap akan berkoalisi karena tidak mungkin sendirian. Tetapi dengan parpol mana?
“Saya duga sih PDIP akan berkoalisi dengan akan melakukan kongsi. Dengan politik kita yang majemuk, PDIP dia enggak mungkin maju sendiri, pasti akan berkoalisi juga, meskipun dia bisa sendiri.” sebut Arya.
Menurut Arya, kans PDIP berkoalisi bukan dengan KIB melainkan dengan Partai Gerindra atau PKB.
Dalam Rakerwil II DPW PAN Jawa Timur pada Sabtu (30/8) kemarin, Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan, mengajak Partai Demokrat dan PKS bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Tujuannya agar KIB semakin kuat, kokoh dalam mengusung capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
(muh)