Komisi X DPR Dukung Wacana Kampanye di Lingkungan Kampus
loading...

Ketua Komisi X DPR, Saiful Huda setuju wacana kampanye boleh dilakukan di lingkungan perguruan tinggi atau kampus yang disuarakan Ketua KPU Hasyim Asyari. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi X DPR, Saiful Huda mengaku setuju adanya wacana kampanye boleh dilakukan di lingkungan perguruan tinggi atau kampus. Sebelumnya, wacana ini disuarakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari.
Huda mengaku, selama ini adanya paradigma kampus bebas politik praktis itu masih terbilang multi tafsir. Karena faktanya, kata dia, tanpa disadari mahasiswa juga menerapkan budaya politik dalam hal pemilihan ketua di organisasi kemahasiswaan (Ormawa).
"Nah karena itu, saya setuju opsi untuk kampus diajak menjadi bagian dari sosialisasi dan perdebatan politik ke depan," kata Huda kepada wartawan yang dikutip, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Partai Perindo Sambut Baik KPU Perbolehkan Kampanye di Kampus
Hanya saja, Politikus PKB itu menyadari bahwa wacana ini tentunya juga harus ada pengaturannya. Sehingga, ia mengusulkan agar wacana tersebut bisa menjadi bahan diskusi antara Kemendikbud bersama pihak kampus untuk memikirkan mekanisme pengaturan dari wacana tersebut.
"Apakah kampus membikin mimbar politik dengan cara mengundang ajang adu debat dengan calon-calon presiden dan wakil presiden, dengan parpol-parpol untuk menyampaikan visi misi tentang masa depan Indonesia. (Tapi) prinsipnya saya kira, saya setuju ruang itu dibuka," ujarnya.
Baca juga: Ketua KPU Tegaskan Tidak Ada Larangan Kampanye di Kampus, Asal…
Menurut dia, pembahasan dari wacana ini akan lebih progresif apabila KPU sebagai penyelenggara pemilu menyempurnakan atau mematangkan dari usulan tersebut. Sehingga, usulan ini nantinya bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terlibat.
"Mungkin saya termasuk yang akan mendorong adanya inisiatif diskusi ini dengan Kemendikbud dan rektor-rektor seluruh kampus," pungkasnya.
Huda mengaku, selama ini adanya paradigma kampus bebas politik praktis itu masih terbilang multi tafsir. Karena faktanya, kata dia, tanpa disadari mahasiswa juga menerapkan budaya politik dalam hal pemilihan ketua di organisasi kemahasiswaan (Ormawa).
"Nah karena itu, saya setuju opsi untuk kampus diajak menjadi bagian dari sosialisasi dan perdebatan politik ke depan," kata Huda kepada wartawan yang dikutip, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Partai Perindo Sambut Baik KPU Perbolehkan Kampanye di Kampus
Hanya saja, Politikus PKB itu menyadari bahwa wacana ini tentunya juga harus ada pengaturannya. Sehingga, ia mengusulkan agar wacana tersebut bisa menjadi bahan diskusi antara Kemendikbud bersama pihak kampus untuk memikirkan mekanisme pengaturan dari wacana tersebut.
"Apakah kampus membikin mimbar politik dengan cara mengundang ajang adu debat dengan calon-calon presiden dan wakil presiden, dengan parpol-parpol untuk menyampaikan visi misi tentang masa depan Indonesia. (Tapi) prinsipnya saya kira, saya setuju ruang itu dibuka," ujarnya.
Baca juga: Ketua KPU Tegaskan Tidak Ada Larangan Kampanye di Kampus, Asal…
Menurut dia, pembahasan dari wacana ini akan lebih progresif apabila KPU sebagai penyelenggara pemilu menyempurnakan atau mematangkan dari usulan tersebut. Sehingga, usulan ini nantinya bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terlibat.
"Mungkin saya termasuk yang akan mendorong adanya inisiatif diskusi ini dengan Kemendikbud dan rektor-rektor seluruh kampus," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :