Pandemi Corona, Program 10 Rumah Libatkan Masyarakat Produksi APD

Minggu, 26 April 2020 - 22:21 WIB
loading...
Pandemi Corona, Program...
Program pembuatan alat pelindung diri (APD) digalakkan pemerintah melihatkan elemen masyarakat. Salah satunya melalui sinergi bersama program 10 Rumah Aman. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Program pembuatan alat pelindung diri (APD) digalakkan pemerintah dengan melihatkan elemen masyarakat. Salah satunya melalui sinergi The Jakmania bersama program 10 Rumah Aman, pendukung Persija Jakarta tersebut menghasilkan Alat Pelindung Diri (APD).

Fokusnya adalah Hazmat (Hazardous Material) Suit. Home industri ini pun jadi oase di tengah beratnya tekanan ekonomi sebagai impact negatif pandemi Covid-19.

APD menjadi kebutuhan utama dalam penanganan pandemi Covid-19. Secara umum, APD terdiri dari varian. Selain Hazmat, ada Masker, Sarung Tangan, Penutup Kepala, Pengaman Muka, hingga Sepatu Boot Antislip.
Pandemi Corona, Program 10 Rumah Libatkan Masyarakat Produksi APD

Untuk coverall, rata-rata dibuat dengan bahan baku nonwoven. Serat sintetis ini memiliki pori super kecil, yaitu 0,2 hingga 0,54 mikron. Harapannya virus tidak bisa menembusnya.

"Kami tergerak untuk ikut membuat APD secara mandiri. Bahan bakunya ada dan sesuai standard. Apa yang kami lakukan semoga bisa membantu upaya penanganan Covid-19. Terkait dengan APD, kami ini fokus kepada Hazmat Suit," jelas Mantan Kabid Litbang (Penelitian dan Pengembangan) The Jakmania Fahru Rahman, Sabtu (25/4).

Hazmat Suit kerap digunakan dalam penanganan wabah menular besar. Selain Covid-19, Hazmat Suit juga digunakan dalam penanganan wabah Ebola, SARS, MERS, hingga Flu Burung. Desainnya memang dirancang khusus agar terhadap zat berbahaya, termasuk bahan kimia, biologi, dan virus. Bahan utama Hazmat Suit di antaranya Spunbond, Polietilena, hingga Meltblown.

"Untuk produk kami dikembangkan dari Spunbond. Produksinya cukup besar dalam beberapa pekan terakhir. Proses pembuatannya relatif rumit karena butuh ketelitian tinggi. Ada beberapa varian yang kami tawarkan. Selain Hazmat Suit, kami juga siap memproduksi masker kalau dibutuhkan," katanya.

Dikerjakan secara bergotong royong, industri rumahan ini sudah memproduksi sekitar 2.000 Hazmat Suit. Durasinya hanya 3 pekan. Untuk kapasitas produksinya bisa mencapai 3.000 hingga 4.000 Hamzat Suit per pekannya. Ada beberapa varian yang ditawarkan, seperti grid 75 Gram.

Harga per pax yang ditawarkan sekitar Rp75 Ribu. Selain 75 Gram, ada juga varian 65 Gram. Karena alasan teknis, mereka tidak memproduksi Hazmat Suit varian 50 Gram.

"Kami roduksi Hazmat Suit yang standard, yaitu 65 Gram hingga 75 Gram. Sebenarnya standardnya itu ada direntang 75 Gram sampai 100 Gram. Kalau 100 Gram bahan bakunya sulit, apalagi di tengah isu Covid-19 seperti ini. Adapun kalau 50 Gram itu terlalu tipis sehingga takutnya mudah sobek," papar Fahru lagi.

Saat ini, distribusi Hazmat Suit mereka mengalir ke relawan dan Puskesmas. Jumlah pesanannya cukup kompetitif dengan angka minimal 50 pax. Meski demikian, konsumen tetap dihadapkan pada regulasi ketat. Transaksi Hazmat Suit hanya terjadi untuk tujuan sosial kemanusiaan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Peneliti Maarif Institute...
Peneliti Maarif Institute Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
KPK Tahan Satu Tersangka...
KPK Tahan Satu Tersangka Kasus Pengadaan APD Kemenkes
3 Orang Jadi Tersangka,...
3 Orang Jadi Tersangka, Kasus Pengadaan APD Covid-19 Rugikan Negara Rp319 Miliar
Positif Covid-19, Atalia...
Positif Covid-19, Atalia Minta Doa Supaya Ridwan Kamil Tak Tertular
Teliti Peran DPR di...
Teliti Peran DPR di Masa Pandemi, Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
Lewat Disertasi, Kombes...
Lewat Disertasi, Kombes Yade Setiawan Ungkap Keberhasilan Polri Tangani Covid-19
Usut Dugaan Korupsi...
Usut Dugaan Korupsi APD Kemenkes, KPK Periksa Fadel Muhammad sebagai Saksi
Kasus Korupsi APD di...
Kasus Korupsi APD di Kemenkes, Fadel Muhammad Absen Panggilan KPK
Rekomendasi
Cara Membandingkan Tinggi...
Cara Membandingkan Tinggi Badan di Google Menggunakan Kalkulator Hikaku Sitatter
Hasil Semifinal Piala...
Hasil Semifinal Piala Sudirman 2025: Bagas/Fikri Menang Dramatis, Indonesia vs Korea Selatan 2-2
Ketua DPP Partai Nasdem:...
Ketua DPP Partai Nasdem: Membangun Partai Harus Bersama dan Seirama
Berita Terkini
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
1 jam yang lalu
Waketum Golkar Idrus...
Waketum Golkar Idrus Marham Usulkan Pembentukan Koalisi Permanen
1 jam yang lalu
RUU Polri Dianggap Menyimpang:...
RUU Polri Dianggap Menyimpang: Tambah Kekuasaan, Bukan Perbaiki Pengawasan
1 jam yang lalu
Pembatalan Mutasi Letjen...
Pembatalan Mutasi Letjen Kunto, Dino Patti Djalal: Sinyal Keras Istana Bahwa Panglima Tertinggi Adalah Presiden Prabowo
2 jam yang lalu
Halaqah Ulama dan Kader...
Halaqah Ulama dan Kader PPP Sepakat Muktamar Pilih Ketum Baru
3 jam yang lalu
Prabowo Gelar Rapat...
Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis
4 jam yang lalu
Infografis
Negara Paling Bahagia...
Negara Paling Bahagia di Dunia selama Pandemi Corona
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved