Gelar Konsolidasi Partai, Hasto Ingatkan Kader PDIP Taat Asas Bicara Capres

Minggu, 17 Juli 2022 - 19:11 WIB
loading...
Gelar Konsolidasi Partai,...
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ingatkan kader partai agar taat asas dalam bicara Capres 2024. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menghadapi Pemilu 2024, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta pengurus dan kader partai se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikan Hasto saat menghadiri Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II, Palangka Raya, Minggu (17/7/2022).

Dalam acara itu, jajaran pengurus PDIP Kalteng dipimpin Ketua DPD Arton Dohong dan Sekretarisnya Sigit K.Yunianto. Hadir juga Gubernur Kalteng yang merupakan kader PDIP Sugianto Sabran, serta dua anggota DPR Dapil Kalteng Agustiar Sabran serta Willy M Yoseph.



Hasto menuturkan, PDIP dulu menjadi partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan asesoris demokrasi. Tapi Megawati belajar dari Bung Karno, bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide. "Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang. Spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan. Menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,)," kata Hasto.



Hasto menambahkan, Megawati dalam membangun partai juga berangkat dari ide-ide besar. Megawati disebutnya bergerak dari level terkecil yakni pengurus di tingkat kecamatan.

“Bu Mega juga berangkat dari ide. Jadi ini ide yang sepertinya tak mungkin dijalankan saat itu. Tetapi dengan bergerilya melantik korcam-korcam, Ibu Mega bagaikan mendirikan tower-tower Telkom yang memancarkan signal dan terjadi koneksitas antara pemimpin dan rakyat. Di mana tower-tower itu adalah pengurus cabang PAC sebagai koordinator kecamatan,” beber Hasto.

Dilanjutkan Hasto, Megawati berkeliling ke seluruh Indonesia, sama halnya yang dilakukan Bung Karno berkeliling Indonesia. Bahkan sampai dimasukkan penjara karena Bung Karno mendengungkan Indonesia merdeka sehingga ditakuti oleh kolonial Belanda.
“Maka skala prioritas kita adalah tiada hari tanpa konsolidasi, tanpa turun ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan ke rakyat. Kita lakukan pergerakan kepada pemilih khususnya kepada perempuan dan anak muda,” ujar Hasto.

Hasto secara khusus meminta agar pengurus dan kader partai, termasuk di Kalteng, untuk tak terpengaruh mengenai capres-cawapres. Sebab hal itu akan diputuskan oleh Megawati.

Menurutnya, Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, paling tidak pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya. Dengan berkeliling Indonesia, dia memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang di kelilingi lautan. Juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah rakyat dan membangun masa depan.

“Kader PDIP harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” urai Hasto.

"Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik," tegasnya.

Hasto menyebut tantangan lain di 2024 adalah ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila. “Kita harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis,” pungkas Hasto.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0809 seconds (0.1#10.140)