LSI Denny JA: Netizen Memegang Peranan Kunci untuk Pemenangan di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
"Memang dari tiga poros tadi, untuk kantong suara netizen ini yang lebih unggul adalah KIB. Kenapa? Mungkin kalau kita lihat dari segmentasinya, pengguna media sosial rata-rata adalah mereka yang berasal dari perkotaan dan juga berpendapat tinggi," sambungnya.
Untuk PDIP, kata dia, unggul di kantong-kantong suara wong cilik, karena memang PDIP ini mengampanyekan sebagai partai wong cilik. Untuk koalisi Gerindra-PKB ini lebih unggul ke pemilih muslim. "Jadi memang, dua koalisi ini yang belum unggul di segmen pemilih digital. Jadi mereka harus menargetkan segmen ini," papar Ade.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa jika poros lain ingin menyalib KIB dan merebut suara di kantong pemilih digital maka mereka harus mengkampanyekan narasi-narasi yang sesuai dengan tipikal atau segmen masyarakat berpendidikan dan penghasilan tinggi.
"Begitu pun juga dengan KIB, jika ingin merebut suara dari kantong suara wong cilik, narasi-narasi harus disesuaikan dengan wong cilik. Demikian juga dengan kantong suara pemilih muslim," tutup Ade.
Untuk PDIP, kata dia, unggul di kantong-kantong suara wong cilik, karena memang PDIP ini mengampanyekan sebagai partai wong cilik. Untuk koalisi Gerindra-PKB ini lebih unggul ke pemilih muslim. "Jadi memang, dua koalisi ini yang belum unggul di segmen pemilih digital. Jadi mereka harus menargetkan segmen ini," papar Ade.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa jika poros lain ingin menyalib KIB dan merebut suara di kantong pemilih digital maka mereka harus mengkampanyekan narasi-narasi yang sesuai dengan tipikal atau segmen masyarakat berpendidikan dan penghasilan tinggi.
"Begitu pun juga dengan KIB, jika ingin merebut suara dari kantong suara wong cilik, narasi-narasi harus disesuaikan dengan wong cilik. Demikian juga dengan kantong suara pemilih muslim," tutup Ade.
(kri)