Menag Yaqut Sampaikan 12 Catatan Evaluasi Haji 2022 ke Arab Saudi

Kamis, 14 Juli 2022 - 08:11 WIB
loading...
Menag Yaqut Sampaikan...
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengaku telah meyampaikan semua catatan evaluasi haji 2022 kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah, termasuk biaya masyair yang terlalu tinggi. Foto/humas kemenag
A A A
JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan catatan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M. Secara umum Yaqut menilai persiapan sudah berjalan maksimal dengan waktu hanya sekitar dua bulan.

Kepastian kuota haji Indonesia diumumkan pada pertengahan April 2022 sedangkan pemberangkatan jamaah haji Indonesia dimulai 4 Juni. "Dengan dua bulan waktu persiapan, apa yang dilakukan petugas sudah sangat maksimal dalam melayani jemaah haji," kata Yaqut dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (14/7/2022).

Dalam waktu yang sangat pendek itu, Yaqut mengatakan para petugas mampu menyiapkan sejumlah peningkatan layanan seperti katering makan yang semula dua kali menjadi tiga kali. Hotel di Madinah tetap bisa di kawasan markaziyah dengan kualitas minimal setaraf hotel bintang tiga.

Demikian juga di Makkah dengan hotel bertaraf bintang tiga. Layanan bus salawat juga berjalan 24 jam melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang.



Meski demikian, Yaqut mengaku masih ada ruang untuk melakukan peningkatan layanan. Satu di antaranya yaitu perumusan mitigasi setiap potensi persoalan, terutama di Arafah dan Mina, secara lebih detail dan operasional.

"Tahun ini tidak ada isu listrik di Arafah, tapi ada peristiwa listrik padam di terowongan Mina. Alhamdulillah, tidak ada korban," kata Yaqut.

Perbaikan lainnya pada aspek pembimbing ibadah. Ke depan, pembimbing ibadah harus menguasai ilmu fikih haji secara mumpuni. "Ini akan kita dorong melalui program sertifikasi pembimbing ibadah . Kita juga akan memperbanyak pembimbing ibadah haji perempuan, karena mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan," ujar dia.



Pada rapat 11 Juli 2022 dengan delegasi Amirul Hajj, dibahas evaluasi penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Rapat menghasilkan 12 catatan perbaikan, yaitu:

1. Pemeriksaan kesehatan jemaah untuk mendeteksi jemaah risiko tinggi sebelum berangkat;
2. Optimalisasi fungsi televisi hotel dan sosial media untuk sosialisasi;
3. Pembinaan penyusunan program KBIH;
4. Penyiapan naskah khutbah wukuf di tenda jemaah;
5. Mengefektifkan koordinasi petugas haji Indonesia dengan petugas maktab;
6. Posko haji khusus di hotel terdekat Masjidil Haram dan Nabawi;
7. Desain baju petugas ditambah identitas negara Indonesia berbahasa Arab;
8. Memperbanyak toilet wanita di Arafah dan Mina;
9. Penguatan manasik haji di Tanah Air;
10. Penyiapan kursi roda dan mobil golf untuk evakuasi jemaah sakit di Mina;
11. Peningkatan kualitas Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) dengan penguasaan Fiqih haji yang baik
12. Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) diisi orang dengan pengetahuan medis dan fisik kuat.

Semua catatan evaluasi sudah disampaikan kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah, termasuk biaya masyair yang terlalu tinggi. “Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” tutur Yaqut.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1930 seconds (0.1#10.140)