Survei Pilpres 2024: Poros KIB Unggul di Segmen Komunitas Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - LSI Denny JA merilis hasil survei tiga poros utama yang dinilai berpeluang besar berkontestasi di Pemilihan Presiden ( Pilpres) 2024 . Tiga poros utama itu saling mengalahkan pada tiga kantong suara yang berbeda.
Poros pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Poros dengan tokoh utama Airlangga Hartarto ini unggul di segmen pemilih media sosial atau pemilih yang memiliki akun Facebook dan Whatsapp.
"Poros kedua adalah PDIP dengan tokoh utamanya Puan Maharani. Poros ini unggul di segmen wong cilik. Sementara Poros ketiga adalah Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tokoh utama Prabowo Subianto yang unggul tipis di segmen pemilih muslim," kata Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam pemaparan hasil survei Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital dikutip, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Sulit buat Partai Lain, Apa Faktornya?
Ade menjelaskan, pihaknya sengaja memasukan segmen pemilih media sosial sebagai kantong suara di Pilpres 2024. Sebab, komunitas digital ini jumlahnya sangat besar. Dari hasil survei Juni 2022, pengguna Facebook sebanyak 51,8%, sementara yang menggunakan WhatsApp sekitar 60,9%.
Di kantong politik digital, poros KIB terlihat unggul dibanding poros PDIP maupun poros Gerindra-PKB. Dukungan pemilih yang menggunakan Facebook pada partai-partai poros KIB sebesar 23,2%, poros PDIP 12,6%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 17,6%. Sementara dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8%.
Adapun di pemilih yang menggunakan WA, dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7%, poros PDIP sebesar 13,8%, dan porosGerindra-PKB sebesar 19,9%.
Baca juga: Survei PWS: Publik Nilai Prabowo Subianto Menteri dengan Kinerja Terbaik
"Mengapa poros KIB lebih unggul dalam politik digital? Karena pemilih KIB lebih banyak tinggal di perkotaan, dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif di media sosial," kata Ade Mulyana.
Selanjutnya kantong suara wong cilik. Kantong ini adalah pemilih yang berpendapatan rendah (di bawah 3 juta/bulan), maupun berpendidikan rendah (pendidikan SMP ke bawah). Saat ini, di kantong wong cilik, poros PDIP lebih unggul dibandingkan dengan poros lainnya.
Poros pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Poros dengan tokoh utama Airlangga Hartarto ini unggul di segmen pemilih media sosial atau pemilih yang memiliki akun Facebook dan Whatsapp.
"Poros kedua adalah PDIP dengan tokoh utamanya Puan Maharani. Poros ini unggul di segmen wong cilik. Sementara Poros ketiga adalah Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan tokoh utama Prabowo Subianto yang unggul tipis di segmen pemilih muslim," kata Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam pemaparan hasil survei Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital dikutip, Rabu (6/7/2022).
Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Sulit buat Partai Lain, Apa Faktornya?
Ade menjelaskan, pihaknya sengaja memasukan segmen pemilih media sosial sebagai kantong suara di Pilpres 2024. Sebab, komunitas digital ini jumlahnya sangat besar. Dari hasil survei Juni 2022, pengguna Facebook sebanyak 51,8%, sementara yang menggunakan WhatsApp sekitar 60,9%.
Di kantong politik digital, poros KIB terlihat unggul dibanding poros PDIP maupun poros Gerindra-PKB. Dukungan pemilih yang menggunakan Facebook pada partai-partai poros KIB sebesar 23,2%, poros PDIP 12,6%, dan poros Gerindra-PKB sebesar 17,6%. Sementara dukungan terhadap partai lainnya sebesar 19,8%.
Adapun di pemilih yang menggunakan WA, dukungan terhadap poros KIB sebesar 20,7%, poros PDIP sebesar 13,8%, dan porosGerindra-PKB sebesar 19,9%.
Baca juga: Survei PWS: Publik Nilai Prabowo Subianto Menteri dengan Kinerja Terbaik
"Mengapa poros KIB lebih unggul dalam politik digital? Karena pemilih KIB lebih banyak tinggal di perkotaan, dari segmen pendidikan dan pendapatan tinggi, dan umumnya aktif di media sosial," kata Ade Mulyana.
Selanjutnya kantong suara wong cilik. Kantong ini adalah pemilih yang berpendapatan rendah (di bawah 3 juta/bulan), maupun berpendidikan rendah (pendidikan SMP ke bawah). Saat ini, di kantong wong cilik, poros PDIP lebih unggul dibandingkan dengan poros lainnya.