Hendri Satrio: Inklusi Keadilan Sosial Harus Gencar Diwacanakan Politisi

Rabu, 06 Juli 2022 - 15:30 WIB
loading...
Hendri Satrio: Inklusi Keadilan Sosial Harus Gencar Diwacanakan Politisi
Pengamat politik Hendri Satrio mangatakan, inklusi keadilan sosial harus gencar diwacanakan politisi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masalah kebhinekaan Indonesia bukan hanya masalah kerukunan, persatuan, menegakkan keadilan sosial. Untuk itu, tugas politisi harus dapat memastikan politik inklusi dalam ruang sosial mau pun ekonomi.

Hal itu disampaikan pengamat politik Hendri Satrio dalam diskusi dan peluncuran buku “Mata Air Indonesia Maju—Gagasan kepada Cak Imin” yang digelar Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) bersama Perekat Demokrasi Tangerang, Rabu (6/7/2022).

Hendri menyebut, demokrasi di tahun mendatang butuh politisi yang cerdas sekaligus mau membuka diri. Selain itu, memiliki kapasitas melintas di antara banyak kepentingan yang berseberangan demi memastikan keadilan sosial dan inklusi dalam kesejahteraan.



“Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan sosok khas, dengan gaya otentiknya ia mampu dengan cerdas mengonsolidasikan kepentingan kerakyatan. Agenda yang sering dia sebut politik kesejahteraan. Dia tokoh Islam, tapi sekaligus sikap politiknya nasionalis yang komit pada inklusivitas, terang dan tak diragukan,” katanya.

Senada, pegiat Masyarakat Sipil dan Demokrasi Binny Buchori, menilai aktifnya narasi kebangsaan dan kesadaran kebinekaan yang diprakarsai para tokoh pemimpian seperti Cak Imin akan melapangkan jalan saat melewati banyak ujian dan tantangan kebangsaan.



"Keterlibatan banyak kalangan menengah intelektual dengan gagasan yang jernih atas masalah-masalah kebangsaan dan keadilan penting diketengahkan. Peluncuran buku ini adalah langkah penuh komitmen yang patut diapresiasi tinggi,” paparnya.

Pegiat Isu HAM dan Kebhinekaan Amirudin Al-Rahab, berharap para calon pemimpin Indonesia mendatang tak abai pada persoalan Hak Asasi Manusia (HAM). Menurutnya, masalah HAM bukan hanya terkait dengan isu-isu kekerasan yang sensitif dan keras.

“HAM itu juga masalah keadilan dan kesetaraan publik dalam mengakses jalan kesejahteraan seperti kesehatan, layanan publik dan kebutuhan dasar warga. Saya berharap dengan pelibatan tokoh-tokoh civil society termasuk para ahli HAM yang turut menuliskan gagasan kepada Cak Imin dalam buku Mata Air Indonesia Maju bisa membukakan kesadaran politik terkait pemenuhan HAM oleh elite politik secara lebih dan berkomitmen,” katanya.

Terpisah, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan apresiasi atas langkah literasi politik melalui proyek gagasan seperti dilakukan Cak Imin. Rocky menyebut keberadaan buku Mata Air Indonesia Maju—Gagasan untuk Cak Imin, merupakan hal penting.

“Supaya politisi terhubung dengan gagasan yang dibutuhkan untuk kesejahteraan publik. Bangsa ini terhubung dengan jalan pikiran. Buku ini akan bikin iri kandidat yang lain. Kandidat yang lain tidak punya, tidak menyediakan diri untuk mendapat briefing ide dan gagasan. Tidak ingin mendapat tantangan pemikiran. Saya kira Cak imin membuka diri dengan ide-ide,” katanya.

Buku "Mata Air Indonesia Maju" berisi 62 tulisan dengan beragam tema dan ide ke-Indonesia-an masa depan. Buku ini diterbitkan oleh Rumah Politik Kebangsaan (RPK). Dalam pengantarnya, Muhaimin Iskandar menyatakan Indonesia masa depan harus dipandu dengan ide-ide besar masa depan. Di antaranya, visi setiap warga adalah penting dan harus dilindungi, dilayani setara, lepas dari kelas sosial, agama dan suku bangsanya.

“Sumberdaya perlu dikelola secara bersama dan bukan hanya dikuasasi oleh korporasi. Dengan cara itu, Indonesia berjuang keras untuk menghentikan kesenjangan dan ketimpangan sosial ekonomi,” tegasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2768 seconds (0.1#10.140)