Ketua Tim Perawat Corona RSD Wisma Atlet: Terimalah Kami, Kami Juga Manusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Keperawatan Satgas COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Kapten Fitdy Eka meminta masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif terhadap para tenaga medis yang merawat pasien positif virus Corona (COVID-19). (Baca juga: Video Call Jadi Obat Rindu Petugas Medis Pasien Corona)
Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat ada fenomena penolakan tenaga medis. Mereka dianggap bisa menularkan COVID-19 karena bersentuhan langsung dengan para pasien positif COVID-19. “Terkait stigma yang melekat pada diri kami atau kita yang kadang mungkin terlihat ditolak di masyarakat karena mungkin akan membawa virus. Karena kita habis menyentuh pasien dan sebagainya, mohon dengan sangat kami juga manusia, yang kami laksanakan ini dengan hati, sehingga mohon terimalah kami juga dengan hati,” ungkap Eka di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (26/4/2020). (Baca juga: Dari AS hingga Vietnam Bantu Indonesia Perangi Virus Corona)
Fitdy mengatakan seluruh tenaga medis menjadi garda terdepan sekaligus pahlawan tidak hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia. “Anda semua akan menjadi seorang pahlawan bagi diri sendiri dan orang lain dan bagi seluruh masyarakat Indonesia, negara kita ini. Mohon dengan sangat lindungi diri sendiri dan lindungi orang lain sehingga pesan pencegahan akan terlaksana dengan baik,” kata Fitdy.
Fitdy yakin pandemi COVID-19 di Indonesia juga seluruh dunia akan berakhir jika masyarakat disiplin dan berkontribusi melakukan pencegahan. “Mari kita memenangkan perang melawan COVID-19 ini dan kita harus menang. Saya mohon, warga negara Indonesia yang ada di seluruh Indonesia, tenaga kesehatan yang saat ini semangat untuk motivasi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan, ayo kita pasti bisa. Indonesia bisa, Indonesia tangguh, semangat untuk kita semua,” tambah Fitdy.
Pasalnya, beberapa waktu lalu sempat ada fenomena penolakan tenaga medis. Mereka dianggap bisa menularkan COVID-19 karena bersentuhan langsung dengan para pasien positif COVID-19. “Terkait stigma yang melekat pada diri kami atau kita yang kadang mungkin terlihat ditolak di masyarakat karena mungkin akan membawa virus. Karena kita habis menyentuh pasien dan sebagainya, mohon dengan sangat kami juga manusia, yang kami laksanakan ini dengan hati, sehingga mohon terimalah kami juga dengan hati,” ungkap Eka di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (26/4/2020). (Baca juga: Dari AS hingga Vietnam Bantu Indonesia Perangi Virus Corona)
Fitdy mengatakan seluruh tenaga medis menjadi garda terdepan sekaligus pahlawan tidak hanya untuk dirinya, tetapi untuk seluruh bangsa Indonesia. “Anda semua akan menjadi seorang pahlawan bagi diri sendiri dan orang lain dan bagi seluruh masyarakat Indonesia, negara kita ini. Mohon dengan sangat lindungi diri sendiri dan lindungi orang lain sehingga pesan pencegahan akan terlaksana dengan baik,” kata Fitdy.
Fitdy yakin pandemi COVID-19 di Indonesia juga seluruh dunia akan berakhir jika masyarakat disiplin dan berkontribusi melakukan pencegahan. “Mari kita memenangkan perang melawan COVID-19 ini dan kita harus menang. Saya mohon, warga negara Indonesia yang ada di seluruh Indonesia, tenaga kesehatan yang saat ini semangat untuk motivasi untuk melaksanakan kegiatan pelayanan, ayo kita pasti bisa. Indonesia bisa, Indonesia tangguh, semangat untuk kita semua,” tambah Fitdy.
(cip)