Koarmada I: Integrasi UAV dan MAD Dinilai Mampu Hadapi Perang Bawah Laut

Jum'at, 26 Juni 2020 - 05:09 WIB
loading...
Koarmada I: Integrasi...
Letkol Laut (P) Ahmad Fahribi, memberikan pemaparan saat diskusi Peningkatan Kesiapan, Kemampuan, dan Profesionalisme Prajurit Melalui Pengembangan Operasi Taktik Tempur Laut di Koarmada I. Foto/Pen Koarmada I
A A A
JAKARTA - Sejumlah negara-negara di kawasan terus mengembangkan kemampuan militernya. Salah satunya dengan memperkuat armada kapal selam . Bahkan, dalam beberapa dekade terakhir ini menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan dalam jumlah dan kemampuannya.

Hal itu diungkap Letkol Laut (P) Ahmad Fahribi, mewakili Satuan Kapal Amfibi Koarmada I saat diskusi bertema "Peningkatan Kesiapan, Kemampuan, dan Profesionalisme Prajurit Melalui Pengembangan Operasi Taktik Tempur Laut" di Gedung O. B. Syaaf Mako Koarmada I.

Dalam acara tersebut hadir selaku narasumber KS Koarmada I Laksamana Pertama Bambang Irwanto, para pejabat utama dan Kasatker Koarmada I, Komandan Satuan serta seluruh personel unsur KRI Koarmada I. ”Perkembangan teknologi peperangan kapal selam di kawasan juga tercatat sangat pesat. Bahkan, beberapa negara telah mengembangkan kapal selam dengan tenaga nuklir yang sudah barang tentu akan memiliki kemampuan yang lebih unggul dari kapal selam konvensional,” ucapnya, Kamis (25/6/2020). (Baca juga: Operasikan 2 Kapal Selam Nuklir, Militer Bawah Laut China Kian Kuat)

Tidak hanya itu, saat ini negara-negara kawasan telah mengembangkan teknologi Air Independent Propulsion (AIP) kapal selamnya yaitu, suatu teknologi yang memiliki keunggulan lebih senyap dibandingkan dengan kapal selam diesel listrik konvensional dan mampu menyelam dibawah air lebih lama. ”Berkembangnya militer dan dinamika global, negara-negara di kawasan terus meningkatkan kemampuan dan jumlah kapal selamnya,” katanya.

Menghadapi potensi ancaman tersebut, kata dia, TNI AL perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas kapal selam serta wahana pendukung lainnya. Sementara, pola taktik tempur yang relevan mengingat Indonesia terdiri dari berbagai pulau dihadapkan pada geografis dan kontur laut maka pengembangan teknologi pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang diintegrasikan dengan Magnetic Anomaly Detection (MAD) untuk deteksi bawah air sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman kapal selam ke depan.

”Saat ini kapal selam adalah senjata paling strategis di dunia yang dapat memberikan efek deterrence yang dampaknya sangat signifikan terhadap kekuatan maritim negara-negara yang mengoperasikannya di era perang generasi 4.0.”

Berbeda dengan perang dunia ke-I yang mengedepankan tank dan perang dunia ke-II pesawat udara. Kemampuan ketahanan untuk bertahan di bawah permukaan laut membuat kapal selam sangat sulit dideteksi sehingga terjaga kerahasiaannya.

Dari konstelasi geografis, peran, fungsi dan tugas serta kemampuan peperangannya, maka TNI AL harus memiliki kesenjataan strategis dan memiliki daya tangkal yang tinggi berupa alutsista, antara lain jenis kapal selam dan jenis kapal kombatan lainnya. ”Saat ini Indonesia telah membangun kekuatan armada kapal selam yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia,” katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perjalanan Karier LB...
Perjalanan Karier LB Moerdani, Jenderal Kopassus yang Pernah Berjaya di 2 Era Presiden
TNI AL Tangkap 3 Tersangka...
TNI AL Tangkap 3 Tersangka Penyelundupan 60.000 Butir Pil Ekstasi
Daftar 18 Kolonel TNI...
Daftar 18 Kolonel TNI Pecah Bintang Setelah Mutasi Maret 2025, Sebentar Lagi Naik Pangkat Jadi Pati TNI
14 Perwira Tinggi TNI...
14 Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut Naik Pangkat dan 9 Pensiun
18 Kolonel TNI Pecah...
18 Kolonel TNI Pecah Bintang usai Mutasi Maret 2025, Ini Daftar Namanya
RUU TNI Disahkan Jadi...
RUU TNI Disahkan Jadi UU, Puan: Apa yang Dicurigai, Insyaallah Tidak Ada
Tok! Rapat Paripurna...
Tok! Rapat Paripurna DPR Sahkan RUU TNI Jadi Undang-Undang
RUU TNI Segera Disahkan...
RUU TNI Segera Disahkan DPR, Ini 3 Pasal yang Direvisi
Komisi I DPR dan Pemerintah...
Komisi I DPR dan Pemerintah Diam-diam Bertemu Bahas RUU TNI
Rekomendasi
Digitalisasi Merambah...
Digitalisasi Merambah Sektor Perhotelan, Smart Room Bikin Makin Nyaman
Strategi Hilirisasi...
Strategi Hilirisasi Petrokimia Gresik Dorong Perekonomian Nasional
Robert Downey Jr Ditolak...
Robert Downey Jr Ditolak Jadi Dokter Doom, Sempat Bujuk Russo Brothers
Berita Terkini
Profil Laksamana TNI...
Profil Laksamana TNI (Purn) Yudo Margono, Mantan Panglima TNI yang Istrinya Seorang Polwan
3 jam yang lalu
Seret Dalang Teror Kepala...
Seret Dalang Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo ke Meja Hijau!
4 jam yang lalu
Diktis Kemenag Apresiasi...
Diktis Kemenag Apresiasi UIN Jakarta Masuk QS WUR
4 jam yang lalu
Rencana Pencabutan Moratorium...
Rencana Pencabutan Moratorium Penempatan Pekerja Migran ke Arab Saudi Disambut Beragam
5 jam yang lalu
Kapolri Perintahkan...
Kapolri Perintahkan Bareskrim Usut Tuntas Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo
5 jam yang lalu
Sekeluarga yang Meninggal...
Sekeluarga yang Meninggal Kecelakaan Maut Bus Jemaah Umrah Dimakamkan di Arab Saudi
6 jam yang lalu
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved